Kenapa Beberapa Orang Mengalami Depresi setelah Operasi?
Efek samping setelah operasi yang jarang dibicarakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah operasi, kebanyakan dokter akan menyuruh pasiennya untuk banyak beristirahat agar pulih lebih cepat secara fisik. Namun, tak disangka-sangka efek emosional juga dirasakan oleh beberapa orang, yang bisa bertahan selama beberapa minggu atau bulan.
Tak banyak dibicarakan, depresi setelah operasi merupakan komplikasi umum setelah operasi yang jarang dibicarakan.
Depresi setelah operasi atau depresi pascaoperasi (post-surgical depression atau post-operative depression) adalah jenis depresi situasional yang terjadi setelah seseorang menjalani operasi. Terjadi setelah prosedur atau hingga satu tahun kemudian, depresi setelah operasi memiliki onset yang berhubungan dengan trauma, seperti dijelaskan dalam Psychology Today.
1. Penyebab
Ada banyak alasan mengapa depresi umum terjadi sebelum dan sesudah operasi.
Depresi sebelum operasi
Saat kita mengantisipasi operasi, berbagai faktor bisa memperburuk gejala depresi. Misalnya, kita mungkin merasa lebih cemas dan stres karena khawatir dengan prosedur dan masalah seperti keuangan dan pengasuhan anak.
Menurut tinjauan ilmiah dalam jurnal BMC Surgery tahun 2016, mengalami depresi dapat membuat operasi menjadi kurang efektif. Misalnya, tim peneliti mencatat bahwa orang dengan depresi dapat mencari perawatan medis pada tahap selanjutnya dari penyakitnya.
Tim peneliti mencatat bahwa depresi pascaoperasi adalah umum dan mengusulkan skrining untuk depresi setelah operasi. Ini untuk memastikan pasien menerima dukungan yang dibutuhkan.
Stres
Tingkat stres mental, fisik, dan emosional bisa tinggi sebelum dan sesudah operasi.
Penyebab umum stres meliputi:
- Segala sesuatu yang mengakibatkan rasa sakit, termasuk penyakit dan pembedahan.
- Diagnosis penyakit serius.
- Berusaha menyeimbangkan pekerjaan, sosial, dan kehidupan pribadi selama masa pengobatan.
Dokter dapat menawarkan nasihat tentang mengurangi dan mengatasi stres.
Depresi setelah operasi
Setelah operasi, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko depresi antara lain:
- Reaksi terhadap anestesi.
- Efek antibiotik.
- Rasa sakit dan ketidaknyamanan selama pemulihan.
- Reaksi terhadap penghilang rasa sakit tertentu.
- Stres fisik, mental, dan emosional akibat penyakit, pembedahan, atau keduanya.
- Kekhawatiran tentang dampak pada kualitas hidup atau umur.
Operasi dan depresi memengaruhi individu secara berbeda. Dokter dapat membantu pasien mempersiapkan dan mengelola situasi.
Baca Juga: 5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidup
Baca Juga: Menonton Video Pornografi dan Depresi, Adakah Hubungannya?