TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Syarat Vaksinasi HPV untuk Perempuan, Apa Saja?

Sangat efektif bila diberikan sebelum aktif secara seksual

ilustrasi vaksinasi HPV (pexels.com/SHVETS production)

Vaksin human papillomavirus (HPV) membantu melindungi kita terhadap jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kanker atau kulit kelamin.

Ada tiga jenis vaksin HPV:

  • Vaksin HPV 9-valen (Gardasil 9, 9vHPV)
  • Vaksin HPV kuadrivalen (Gardasil, 4vHPV)
  • Vaksin HPV bivalen (Cervarix, 2vHPV)

Ketiga vaksin HPV tersebut memberi perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan 80 persen kasus kanker serviks.

Ada pula jenis vaksin HPV yang memberi perlindungan dari HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 90 persen kasus kutil kelamin. Tipe HPV lainnya yang ada dalam jenis vaksin HPV tertentu (tipe 31, 33, 45, 52, dan 58), diketahui dapat menyebabkan kanker serviks, anus, vulva/vagina, penis, atau tenggorokan.

Vaksin HPV diberikan melalui serangkaian suntikan.

Kenapa vaksinasi HPV penting?

HPV genital adalah virus umum yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit langsung selama aktivitas seksual. Kebanyakan orang yang aktif secara seksual akan tertular HPV suatu saat dalam hidup mereka, meski sebagian besar tidak pernah menyadarinya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi HPV paling sering terjadi pada orang berusia akhir remaja dan awal 20-an. Ada sekitar 40 jenis HPV yang bisa menginfeksi area genital perempuan dan laki-laki. Kebanyakan jenis HPV tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa jenis dapat menyebabkan kanker serviks pada perempuan dan kanker lain yang kurang umum, seperti kanker anus, penis, vagina, serta vulva dan orofaring.

HPV jenis lain dapat menyebabkan kutil kelamin pada perempuan dan laki-laki. Kutil kelamin tidak mengancam jiwa, tetapi ini dapat menyebabkan stres emosional dan perawatannya bisa sangat tidak nyaman.

Syarat vaksinasi HPV untuk perempuan

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Berikut ini syarat vaksinasi HPV untuk perempuan:

  • Vaksinasi HPV bisa dilakukan dari usia sekolah dasar atau 9 tahun sampai usia 64 tahun. Pada usia anak 9 sampai 15 tahun atau yang sekiranya tidak pernah berhubungan seksual, maka vaksinasi HPV bisa langsung diberikan tanpa skrining apa pun. Proteksi terhadap infeksi HPV sangat efektif apabila diberikan pada fase ini.
  • Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum menerima atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap ketika masih anak-anak.
  • Orang dewasa usia 27–45 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV, tetapi perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  • Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang telah menikah atau aktif secara seksual. Akan tetapi, sebelum mendapatkan vaksin ini dibutuhkan pemeriksaan Pap smear. Lewat pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui ada atau tidaknya virus HPV di dalam serviks. Sebab, bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual, ada kemungkinan HPV terbawa masuk ke dalam serviks. Apabila HPV tidak ditemukan, maka vaksinasi HPV bisa langsung diberikan. Jika ditemukan, maka dokter akan memprioritaskan pengobatan terlebih dulu.

Baca Juga: Bio Farma Luncurkan NusaGard, Vaksin HPV 4-Valen Produksi Indonesia

Dosis

Berikut ini rekomendasi dosis pemberian vaksinasi HPV dari Badan Kesehatan Dunia (WHO):

  • Jadwal satu atau dua dosis untuk anak perempuan usia 9–14 tahun.
  • Jadwal satu atau dua dosis untuk anak perempuan usia 15–20 tahun.
  • Dua dosis dengan interval 6 bulan untuk perempuan berusia lebih dari 21 tahun.

Siapa yang tidak harus mendapatkan vaksinasi HPV?

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut WHO, beberapa orang sebaiknya tidak mendapatkan vaksinasi HPV apabila:

  • Pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam nyawa terhadap salah satu bahan dalam vaksin HPV, atau terhadap dosis sebelumnya dari vaksin HPV.
  • Memiliki alergi terhadap ragi (Gardasil dan Gardasil 9).
  • Perempuan hamil.

Vaksin HPV aman bagi anak-anak yang sedang sakit ringan, seperti demam ringan dengan suhu kurang dari 38 derajat Celcius, pilek, hidung berair, atau batuk. Orang yang sedang mengalami penyakit sedang atau parah sebaiknya menunggu sampai mereka merasa lebih baik sebelum mendapatkan vaksin.

Apakah perempuan yang aktif secara seksual akan mendapat manfaat dari vaksinasi HPV?

Idealnya, perempuan perlu mendapatkan vaksinasi HPV sebelum mereka aktif secara seksual dan terpapar HPV. Perempuan yang aktif secara seksual juga dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi, tetapi manfaatnya mungkin lebih sedikit. Ini karena mereka mungkin sudah terpapar pada satu atau lebih jenis HPV yang ditargetkan oleh vaksin.

Meski demikian, hanya sedikit perempuan muda yang aktif secara seksual yang terinfeksi semua jenis HPV yang dapat dicegah dengan vaksinasi, sehingga sebagian besar perempuan muda masih bisa mendapatkan perlindungan dengan mendapatkan vaksinasi.

Bisakah ibu hamil mendapatkan vaksinasi HPV?

ilustrasi ibu hamil membaca buku (pexels.com/ Josh Willink)

Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin HPV tidak menimbulkan masalah pada bayi yang lahir dari ibu yang menerima vaksinasi saat hamil, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Seorang wanita hamil tidak boleh mendapatkan dosis vaksin HPV apa pun sampai kehamilannya selesai.

Mendapatkan vaksin HPV saat hamil bukanlah alasan untuk mempertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Apabila perempuan hamil menyadari dia telah mendapatkan satu atau lebih suntikan vaksin HPV saat hamil, ada dua hal yang harus dilakukan.

Pertama adalah menunggu hingga kehamilannya selesai untuk menyelesaikan sisa dosis vaksin HPV dan kedua hubungi dokter.

Haruskah skrining terlebih dulu untuk mengetahui adanya kanker serviks sebelum mendapatkan vaksinasi HPV?

Menurut CDC, perempuan tidak perlu melakukan tes HPV atau Pap smear untuk mengetahui apakah mereka bisa mendapatkan vaksinasi HPV. Namun, penting bagi perempuan untuk terus melakukan skrining terhadap kanker serviks, bahkan setelah mendapatkan semua suntikan vaksin HPV yang direkomendasikan. Ini karena vaksin HPV tidak melindungi terhadap semua jenis HPV sehingga tidak dapat mencegah semua kasus kanker serviks.

Selain itu, vaksin HPV tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Jadi, tetap penting bagi orang yang aktif secara seksual untuk menurunkan risiko IMS.

Baca Juga: 7 Hal Penting seputar Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya