TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Astrafobia (Fobia Petir): Gejala, Penyebab, Pengobatan

Mengalami kecemasan terhadap kilat dan guntur

ilustrasi petir (pexels.com/Tsvetoslav Hristov)

Melihat kilatan petir dan suara guntur bisa menjadi hal yang menyeramkan bagi beberapa orang. Namun, jika hal tersebut menimbulkan kepanikan atau ketakutan yang berlebihan, mungkin itu pertanda astrafobia (astraphobia) alias fobia petir dan guntur.

Kondisi ini sering kali membuat orang yang mengalaminya kesulitan beraktivitas ketika hujan deras disertai kilatan petir dan guntur. Bisa dialami oleh siapa saja, berikut beberapa hal tentang astrafobia yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu astrafobia?

ilustrasi petir (pexels.com/Tsvetoslav Hristov)

Istilah astrafobia berasal dari bahasa Yunani yaitu "astrape" yang berarti petir dan "phobos" yang berarti takut. Dengan kata lain, astrafobia merupakan fobia atau ketakutan terhadap petir dan guntur. Astrafobia termasuk dalam kategori fobia spesifik, yang melibatkan rasa takut yang ekstrem terhadap objek atau situasi tertentu.

Fobia petir dan guntur lebih sering dialami oleh anak-anak. Meskipun begitu, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa bahkan hewan, seperti anjing. Astrafobia memiliki nama lain yaitu astrapophobia, brontophobia, keraunophobia, dan tonitrophobia.

Baca Juga: Mageirocophobia (Fobia Memasak): Gejala, Penyebab, dan Penanganan

2. Apa saja gejalanya?

ilustrasi seseorang merasa ketakutan (pexels.com/Kat Smith)

Orang dengan astrafobia mungkin cemas melihat tanda-tanda cuaca buruk, bersembunyi atau mencari tempat untuk berlindung, mengalami panik hingga badai petir berlalu. Ketakutan tersebut biasanya juga disertai gejala lain, seperti:

  • Tubuh gemetar.
  • Nyeri dada.
  • Mual atau muntah.
  • Palpitasi jantung atau jantung berdebar.
  • Kesulitan bernapas.
  • Telapak tangan berkeringat.
  • Keinginan obsesif untuk terus memantau badai.
  • Bersembunyi di tempat di mana petir tidak terlihat atau terdengar.
  • Meminta perlindungan ke orang lain.
  • Menangis tak terkendali, terutama pada anak-anak.

Gejala sering meningkat ketika penderita sedang sendirian. Selain itu, gejala juga dapat dipicu oleh laporan cuaca serta pemandangan dan suara yang mirip petir dan guntur

3. Faktor-faktor pemicu astrafobia

ilustrasi cuaca buruk (pexels.com/Ludvig Hedenborg)

Dilansir Verywell Mind, penyebab astrafobia belum diketahui secara pasti. Seperti jenis fobia lainnya, faktor-faktor seperti genetik, riwayat keluarga, dan trauma mungkin berkontribusi pada pengembangan fobia.

Misalnya, kamu lebih mungkin mengembangkan fobia seperti astrafobia jika mereka memiliki anggota keluarga yang memiliki fobia atau kondisi kecemasan lainnya. Memiliki anggota keluarga dekat yang takut petir atau guntur juga meningkatkan risiko kamu mengalami kondisi tersebut.

Dalam beberapa kasus, pengalaman traumatis yang melibatkan badai petir yang menakutkan juga dapat menyebabkan astrafobia. Selain itu, pengalaman terkait bencana alam yang berhubungan dengan cuaca, seperti tornado atau angin topan, dapat memicu timbulnya fobia ini.

Anak-anak yang memiliki autisme atau gangguan pemrosesan sensorik lebih cenderung mengembangkan rasa takut terhadap petir atau guntur. Namun, dalam banyak kasus, penyebab pasti fobia tidak diketahui.

4. Diagnosis

ilustrasi konsultasi dengan psikolog (pexels.com/prostooleh)

Jika fobia yang kamu alami bertahan lebih dari enam bulan atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera mencari bantuan profesional medis. Diagnosis dibuat berdasarkan gejala serta pemeriksaan untuk mengesampingkan kondisi lain.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) memberikan kriteria untuk fobia spesifik yang dapat digunakan untuk membantu membuat diagnosis. Gejala yang dialami akan dibandingkan dengan daftar kriteria tersebut untuk menentukan apakah gejala yang dimiliki adalah fobia.

Kamu mungkin akan diberikan beberapa pertanyaan terkait apakah pernah mengalami hal-hal, seperti:

  • Kecemasan yang berlangsung selama enam bulan atau lebih.
  • Menghindari guntur dan petir, bahkan dalam film atau gambar.
  • Ketakutan atau kepanikan yang ekstrem ketika melihat petir atau guntur.
  • Ketakutan ketika tahu akan terjadi badai petir pada ramalan cuaca.
  • Kepanikan yang mengganggu aktivitas, bahkan ketika tahu sedang berada di tempat yang aman.

Baca Juga: 5 Fobia yang Berkaitan dengan Cinta dan Sebuah Hubungan

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya