Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari kotoran, benda asing, dan cedera. Pada kondisi tertentu, kelopak mata bisa bermasalah, yakni tampak kemerahan, bengkak, dan meradang. Kondisi ini disebut dengan blefaritis atau blepharitis.
Blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan masalah mata ini. Nah, seperti apa penyebab, gejala, jenis, risiko komplikasi, dan pengobatannya? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Apa itu blefaritis?
ilustrasi blefaritis (aoa.org) Blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata. Menurut keterangan dari National Eye Institute (NEI), blefaritis menyebabkan kelopak mata memerah, bengkak, iritasi, dan gatal. Kondisi ini dapat menghasilkan serpihan yang terlihat seperti ketombe pada bulu mata.
Bleferitis bukan penyakit menular dan biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Meskipun begitu, blefaritis membuat mata terasa sangat tidak nyaman.
Baca Juga: Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, dan Pencegahan
2. Jenis-jenis blefaritis
ilustrasi mata yang mengalami blefaritis (carlinvision.com) Terdapat dua jenis blefaritis, yaitu:
- Blefaritis anterior. Blefaritis tipe ini memengaruhi bagian luar mata, di mana bulu mata menempel pada kelopak mata. Hal ini terjadi karena adanya bakteri pada kulit atau ketombe pada kulit kepala maupun alis.
- Blefaritis posterior. Kondisi ini memengaruhi tepi bagian dalam kelopak mata, bagian yang menyentuh mata. Blefaritis posterior terjadi ketika kelenjar minyak pada kelopak mata tersumbat. Selain itu, kondisi kulit umum seperti rosasea dan ketombe di kulit kepala dapat menyebabkan blefaritis jenis ini.
3. Gejala blefaritis
ilustrasi blefaritis anterior (flickr.com/Community Eye Health) Blefaritis biasanya menyerang kedua mata di sepanjang tepi kelopak mata. Dilansir Mayo Clinic, gejala yang dirasakan biasanya memburuk pada pagi hari.
Berbagai gejala yang bisa terjadi antara lain:
- Mata berair
- Mata merah
- Sensasi mata seperti berpasir, terbakar, atau sensasi menyengat pada mata
- Kelopak mata tampak berminyak
- Kelopak mata terasa gatal, merah dan bengkak
- Pengelupasan kulit di sekitar mata
- Bulu mata berkerak
- Kelopak mata menempel
- Lebih sering berkedip
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan buram dan biasanya membaik dengan berkedip
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Penyebab blefaritis
ilustrasi rias mata (unsplash.com/Johan Mouchet) Dilansir Healthline, belum diketahui penyebab pasti blefaritis. Namun, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risikonya, yang meliputi:
- Orang dengan ketombe di kulit kepala atau alis
- Reaksi alergi terhadap makeup atau produk kosmetik yang diaplikasikan di sekitar mata
- Adanya tungau atau kutu pada bulu mata
- Infeksi bakteri Staphylococcus
- Efek samping obat-obatan
- Gangguan kelenjar minyak pada kelopak mata
5. Komplikasi yang dapat terjadi
Bintitan menjadi salah satu komplikasi dari blefaritis. (nhs.uk) Jika tidak ditangani dengan baik, blefaritis berisiko menimbulkan komplikasi. Berdasarkan keterangan dari NEI, blefaritis bisa menyebabkan beberapa masalah mata lainnya, seperti:
- Bintitan. Bintitan biasanya terasa sakit, kemerahan, disertai benjolan seperti jerawat atau bisul pada kelopak mata.
- Kalazion. Kalazion atau benjolan seperti bintitan dan biasanya tidak terasa nyeri pada kelopak mata yang disebabkan oleh kelenjar minyak yang tersumbat. Kondisi ini bisa membuat kelopak mata merah dan membengkak.
- Mata kering atau terasa berair.
- Kerusakan pada kornea. Pada kasus yang parah, blefaritis dapat melukai kornea. Kondisi ini bisa terjadi karena pembengkakan atau iritasi pada kelopak mata atau bulu mata yang tumbuh ke arah yang salah.
- Mata merah kronis. Blefaritis bisa membuat bagian putih mata tampak merah sepanjang waktu.
Baca Juga: 8 Fakta Floaters Mata, Bayangan Kecil yang Menghalangi Penglihatan