Mata Ikan: Penyebab, Jenis, Pengobatan, dan Pencegahan

Mata ikan terjadi karena gesekan atau tekanan berulang

Mata ikan (clavus atau corn) adalah lapisan kulit yang mengalami penebalan dan pengerasan. Ini umumnya berkembang karena kulit mencoba melindungi diri dari gesekan dan tekanan berulang pada kulit.

Mata ikan paling sering terbentuk di kaki, tangan, dan jari kaki maupun tangan. Selain tak enak dilihat, kondisi kulit ini juga bisa bikin tak nyaman dan nyeri.

1. Penyebab

Mata ikan terbentuk akibat upaya tubuh dalam melindungi kulit di dari iritasi dan tekanan. Karenanya, penyebabnya adalah gesekan, iritasi, atau tekanan berulang pada kulit. Dilansir Mayo Clinic, kebanyakan sumber tekanan dan gesekan yang menyebabkan mata ikan di antaranya:

  • Menggunakan sepatu yang tidak pas: Sepatu yang ketat dan sepatu hak tinggi dapat menekan area kaki, sementara sepatu yang terlalu longgar juga akan sering menimbulkan gesekan antara kaki dan sepatu. Jadi, pakailah sepatu yang pas dan nyaman, jangan kebesaran maupun kekecilan.
  • Tidak memakai kaus kaki: Memakai alas kaki tanpa kaus kaki berpotensi menyebabkan gesekan pada kaki. Memakai kaus kaki yang tidak pas juga dapat menimbulkan masalah yang sama.
  • Bermain alat musik atau menggunakan perkakas: Memainkan alat musik, menggunakan perkakas, bahkan menulis bisa mengakibatkan mata ikan terbentuk, terutama bila intensitas aktivitas ini sangat tinggi.

2. Faktor risiko

Mata Ikan: Penyebab, Jenis, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi mata ikan (informedhealth.org)

Berbagai kondisi atau aktivitas yang meningkatkan gesekan pada tangan atau kaki berpotensi menimbulkan mata ikan. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi memang lebih sering dialami orang-orang yang usianya di atas 65 tahun.

Adapun sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya mata ikan mencakup:

  • Kelainan gaya berjalan.
  • Bunion, yaitu benjolan tulang abnormal yang terbentuk pada sendi di pangkal jempol kaki.
  • Memiliki pekerjaan tertentu seperti petani atau pekerja kebun.
  • Hammer toe, yaitu kelainan bentuk jari kaki yang melengkung seperti cakar.
  • Kelainan pada anatomi kaki atau jari kaki lainnya.
  • Tidak menggunakan sarung tangan ketika menggunakan perkakas tangan atau melakukan aktivitas lain yang membuat kulit mengalami gesekan yang berlebihan.

3. Gejala

Mengutip Medical News Today, berbagai gejala dan tanda dari mata ikan mungkin meliputi:

  • Adanya benjolan yang terangkat atau timbul dan mengeras
  • Area kulit yang tebal dan kasar
  • Rasa sakit atau nyeri di bawah kulit

Seseorang yang memiliki sirkulasi darah yang buruk, kulit rapuh, masalah saraf, dan mati rasa di kaki harus berbicara dengan dokter sebelum melakukan perawatan mata ikan di rumah.

Orang-orang dengan diabetes, neuropati perifer, dan penyakit arteri perifer juga harus mewaspadai mata ikan, sebab gejalanya mungkin lebih parah dan lebih berisiko mengalami komplikasi.

Baca Juga: Kapalan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Tips Mencegahnya

4. Jenis

Mata Ikan: Penyebab, Jenis, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi jenis mata ikan (mydoctor.kaiserpermanente.org)

Mata ikan dapat terbentuk di area tubuh mana saja, tetapi lebih sering dijumpai di kaki, tangan, atau jari. Dilansir Cleveland Clinic, mata ikan memiliki tiga jenis, yaitu:

  • Mata ikan keras: Merupakan jenis yang sering terbentuk di bagian atas jari kaki, di area tekanan tulang terhadap kulit biasa terjadi. Ukurannya kecil, padat, dan keras.
  • Mata ikan lunak: Berwarna keputihan atau abu-abu, jenis ini kerap muncul di antara jari-jari kaki. Mata ikan ini bertekstur lebih lembut dan kenyal dibandingkan jenis lainnya.
  • Mata ikan kecil (seed corns): Jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding jenis lainnya dan biasanya ini terbentuk di bagian bawah telapak kaki.

5. Kapan perlu ke dokter?

Jika menyebabkan rasa sakit, mengeluarkan cairan, terasa hangat, atau terlihat memerah, ini mungkin tanda infeksi sehingga kamu dianjurkan untuk memeriksakan mata ikan tersebut ke dokter. Mata ikan yang berdarah juga harus diperiksakan, karena ini bisa jadi tanda lapisan kulit yang lebih dalam ikut terdampak.

Bila gejala-gejala tersebut diabaikan, ada kemungkinan terjadi komplikasi seperti infeksi atau ulserasi, mengutip Verywell Health.

6. Diagnosis

Mata Ikan: Penyebab, Jenis, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/stefamerpik)

Mata ikan umumnya cukup mudah didiagnosis karena bisa langsung terlihat saat diperiksa. Dokter mungkin akan memeriksa mata ikan untuk menentukan apakah kulit perlu dipotong untuk menghilangkan rasa sakit dan tekanan atau tidak.

Seumpama mata ikan terjadi berulang dan sering, dokter mungkin akan mencoba mendiagnosis kelainan bentuk kaki atau tangan yang menjadi penyebab mata ikan berulang tersebut dan mungkin dokter akan menyarankan operasi bila ada kelainan bentuk, mengutip Everyday Health.

7. Pengobatan

Jika mata ikan tidak kunjung hilang atau sangat menyakitkan meski telah melakukan upaya perawatan rumahan seperti mengenakan sepatu yang pas, pakai bantalan pelindung, atau tindakan perawatan lainnya, intervensi medis bisa dilakukan.

Sejumlah perawatan medis yang bisa dilakukan meliputi:

  • Memotong kulit berlebih: Kulit yang menebal dapat dipotong dengan pisau bedah. Jangan mencoba memotong mata ikan sendiri karena bisa menyebabkan infeksi.
  • Pemberian obat penghilang mata ikan: Dokter mungkin meresepkan krim, salep, atau gel yang mengandung asam salisilat untuk mengobatinya. Beberapa obat yang dijual bebas untuk ini juga tersedia.
  • Sisipan sepatu: Seandainya kamu memiliki kelainan bentuk kaki yang akhirnya menyebabkan mata ikan sering terbentuk, dokter akan menyarankan penggunaan sisipan sepatu empuk yang dibuat khusus untuk mencegah mata ikan berulang.
  • Operasi: Dalam kasus yang jarang, dokter bisa merekomendasikan operasi untuk memperbaiki tulang yang menyebabkan gesekan.

8. Pencegahan

Mata Ikan: Penyebab, Jenis, Pengobatan, dan PencegahanIlustrasi memotong kuku kaki (pexels.com/BulatKhamitov)

Karena terbentuk akibat gesekan atau tekanan berulang, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terbentuknya mata ikan, yang meliputi:

  • Mengukur ukuran kedua kaki secara profesional di toko sepatu dan hanya membeli dan menggunakan alas kaki yang berukuran pas.
  • Memastikan lebar dan panjang sepatu tepat untuk setiap kaki, baik kaki kanan maupun kiri, karena ukuran kedua kaki bisa berbeda. Pastikan terdapat ruang atau jarak sekitar satu atau satu setengah senti antara jari kaki terpanjang dan bagian depan sepatu. Jika tidak bisa menggoyangkan jari di kaki, ini menandakan sepatumu terlalu ketat.
  • Kurangi frekuensi menggunakan sepatu yang ujungnya runcing dan sepatu hak tinggi.
  • Perbaiki atau ganti sepatu secara teratur.
  • Jika memiliki hammer toe, pastikan bentuk sepatu cukup lebar agar nyaman untuk jari kaki.
  • Gunakan kaus kaki yang ukurannya pas.
  • Pakai sol sepatu yang empuk.
  • Selalu menjaga kebersihan kaki dengan mencuci kaki dengan sabun dan air hangat, keringkan, lalu oleskan pelembap.
  • Rutin memotong kuku, terutama kuku kaki.
  • Harus menggunakan alas kaki saat berjalan.
  • Menggunakan bedak kaki setiap hari untuk menjaga kaki tetap kering, terutama bila kaki kamu sering berkeringat.
  • Pakai sarung tangan saat melakukan aktivitas atau menggunakan alat yang berpotensi merusak kulit tangan atau jari, seperti bermain alat musik dan lain sebagainya.

Mata ikan adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya dan tidak butuh perawatan medis. Namun, bila terasa sangat sakit dan mengganggu atau muncul berulang, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, khususnya bila ini terjadi pada pengidap diabetes, rentan terhadap infeksi, atau memiliki kulit yang halus dan sensitif.

Baca Juga: 7 Penyebab Penyakit Mata Ikan yang Tak Terlihat tapi Menyakitkan

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya