TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Ruam di Pipi Anak, Ketahui 5 Fakta seputar Penyakit Kelima

Disebabkan oleh virus dan sangat menular

ilustrasi ruam di pipi anak (healthtalk.unchealthcare.org)

Ada sejumlah kondisi medis yang dapat menimbulkan gejala ruam di wajah, salah satunya yaitu penyakit kelima atau fifth disease. Apakah kamu tahu atau pernah mendengar penyakit ini?

Penyakit kelima adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan merupakan penyakit menular. Meskipun bisa dialami siapa saja, tetapi penyakit ini lebih sering menjangkiti anak-anak. Nah, untuk lebih mewaspadainya, simak ulasan seputar penyakit kelima berikut ini!

1. Penyakit kelima umumnya menyerang anak-anak

ilustrasi ruam pipi pada penyakit kelima atau fifth disease (nhs.uk)

Dilansir Medical News Today, penyakit kelima juga dikenal sebagai erythema infectiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan lebih sering terjadi pada anak-anak, antara usia 5-14 tahun.

Disebut penyakit kelima karena secara historis menempati urutan kelima di antara kelompok penyakit umum anak-anak dengan ruam serupa (penyakit lainnya yaitu campak, demam scarlet, rubela, dan penyakit Dukes).

Penyakit kelima terkadang juga disebut juga dengan slapped cheek syndrome atau "sindrom menampar pipi" karena menimbulkan gejala ruam merah di pipi anak seperti habis ditampar. Walau sering menyerang anak-anak, penyakit kelima juga bisa dialami orang dewasa.

Penyakit kelima cukup umum dan tergolong ringan pada sebagian besar anak. Namun, penyakit ini berpotensi menyebabkan kondisi yang serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan ibu hamil.

Baca Juga: Air Kencing Berbusa, Tanda Penyakit Apa? Ini 8 Kemungkinan Penyebabnya

2. Disebabkan oleh parvovirus B19 dan termasuk penyakit menular

ilustrasi parvovirus B19, virus penyebab penyakit kelima atau fifth disease (geneproof.com)

Penyakit kelima termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh parvovirus B19. Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), parvovirus B19 menyebar melalui sekresi pernapasan, seperti air liur, dahak, atau lendir dari hidung saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Penyakit kelima dapat menular ketika penderitanya mengalami gejala seperti demam dan pilek, sebelum muncul ruam. Setelah ruam muncul, kemungkinan besar seseorang tidak akan menularkannya. Namun, orang dengan penyakit kelima yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin dapat menularkan virus untuk waktu yang lebih lama.

Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui darah. Ibu hamil yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayinya.

3. Gejala yang perlu diwaspadai 

ilustrasi penyakit kelima pada anak (commons.m.wikimedia.org/Andrew Kerr)

Gejala awal penyakit kelima cukup umum, mungkin mirip dengan gejala flu. Beberapa gejala yang bisa muncul seperti:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Mual
  • Pilek
  • Hidung tersumbat

Menurut keterangan dari Arthritis Foundation, gejala cenderung muncul 4-14 hari setelah tubuh terpapar oleh virus. Setelah beberapa hari, kebanyakan anak-anak akan mengalami ruam yang pertama kali muncul di pipi. 

Ruam cenderung menghilang di satu area, kemudian muncul kembali di area tubuh lainnya dalam beberapa hari. Selain di pipi, ruam juga mungkin akan muncul di lengan, kaki, atau badan. Ruam tersebut mungkin bertahan selama beberapa minggu. 

Sementara itu, orang dewasa dengan penyakit kelima biasanya mengalami gejala berupa nyeri sendi. Nyeri tersebut dapat berlangsung selama beberapa minggu dan biasanya terasa di pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan lutut.

4. Pengobatan penyakit kelima

ilustrasi anak sedang sakit (freepik.com/user18526052)

Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan pada pasien untuk menentukan diagnosis.

Pada sebagian besar kasus, tidak diperlukan perawatan khusus untuk menangani penyakit kelima. Jika mengalami gatal, sakit pada sendi, sakit kepala, atau demam, penderita dapat mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala tersebut sesuai dengan anjuran dokter.

Di samping itu, disarankan juga untuk mengonsumsi banyak cairan dan istirahat cukup guna membantu proses pemulihan.

Bila penyakit kelima dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anemia, dan ibu hamil, mungkin dokter akan merekomendasikan rawat inap dan mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnya

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya