Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnya

Jangan sampai terlewat ya, Bun!

Imunisasi adalah hal yang penting dilakukan, bahkan sejak bayi baru dilahirkan ke dunia. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit, menurunkan infant mortality rate (IMR), memperpanjang angka harapan hidup, dan mewujudkan kekebalan komunitas atau herd immunity.

Namun, faktanya, imunisasi dasar di Indonesia masih di bawah target. Berdasarkan data dari Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun 2018, imunisasi dasar lengkap (IDL) hanya mencapai 57,9 persen, sangat jauh dari target yang dipasang, yaitu 92,5 persen.

Atas dasar itu, RS Pondok Indah Group mengadakan diskusi media bertema "Serba-serbi Vaksinasi Anak, Kunci Jitu Menjaga Imun Tubuh si Kecil" pada Rabu (14/7/2021). Narasumber yang dihadirkan adalah dr. Ellen Wijaya, SpA, dokter spesialis anak RS Pondok Indah, Puri Indah. Simak jenis-jenis imunisasi anak di sini!

1. Hepatitis B

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi imunisasi hepatitis B pada bayi (cdc.gov)

Mengacu pada jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin hepatitis B pertama paling baik diberikan sebelum bayi berumur 24 jam dan dosis kedua diberikan pada usia 18 bulan.

Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B. Dikatakan oleh dr. Ellen, hepatitis B menyebabkan tubuh bayi menjadi kuning dan bisa berkembang menjadi sirosis atau kerusakan hati kronis.

"Indonesia termasuk daerah endemis sedang hingga tinggi dengan 1 juta kematian per tahun akibat hepatitis B. Prevalensi HBsAg positif sekitar 9,4 persen pada donor dan 3,6 persen pada ibu hamil," ungkapnya.

2. Bacillus Calmette–Guérin (BCG)

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin BCG (pharmaceutical-technology.com)

Kemudian, bayi perlu mendapatkan vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG) segera setelah lahir, sekurang-kurangnya sebelum bayi berumur 1 bulan. Vaksin ini berguna untuk mencegah tuberkulosis (TB).

Menurut dr. Ellen, Indonesia berada di urutan kedua dengan jumlah kasus TB tertinggi. Estimasi kasus TB di Indonesia adalah 845.000 kasus dengan 63.111 kasus TB anak. Secara keseluruhan, terdapat 11.993 kematian akibat TB. Angka ini berasal dari data Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITT) per 20 Maret 2020.

3. Polio

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi pemberian vaksin polio (unicef.org/Raphael Pouget)

Menurut rekomendasi IDAI tahun 2020, imunisasi polio sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Dokter Ellen mengatakan bahwa dosis oral polio vaccine (OPV) adalah 2 tetes per oral (0,1 ml). Lalu dilanjutkan dengan pemberian inactivated polio vaccine (IPV) dengan suntikan (syringe) 0,5 cc intramuskular (IM).

Apa yang terjadi jika imunisasi polio tidak diberikan? Anak rentan terhadap polio yang menyebabkan lumpuh layu, yaitu kelemahan otot, utamanya di ekstremitas (anggota gerak) seperti tangan atau kaki.

4. Difteri, tetanus, pertusis (DTP)

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin DTP (rxdx.in)

Vaksin DTP bisa melindungi anak dari difteri, tetanus, dan pertusis. Menurut rekomendasi IDAI, imunisasi diberikan ketika anak berusia 2, 4, 6, dan 18 bulan. Lalu, diberikan lagi pada usia 5-7 tahun.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), difteri menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan gagal jantung. Sementara, tetanus menyebabkan kekakuan otot yang menyakitkan, tidak bisa membuka mulut, kesulitan bernapas dan menelan. Pertusis atau batuk rejan bisa menyebabkan batuk hebat yang tidak terkendali, kejang, dan kerusakan otak. Semuanya berisiko menyebabkan kematian.

5. Haemophilus influenza tipe B (HiB)

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin HiB (parenting.firstcry.com)

Selanjutnya, ada Haemophillus influenza B, bakteri penyebab meningitis (radang selaput otak) dan pneumonia (radang paru). Menurut dr. Ellen, sekitar 38 persen penyebab meningitis pada bayi dan anak berumur kurang dari 5 tahun adalah Haemophillus influenza B (HiB).

Vaksin HiB bisa diberikan saat anak berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Vaksin ini bisa diberikan bersamaan dengan vaksin DPT dan hepatitis B. Di negara-negara yang rutin vaksin, kasus infeksi HiB yang parah berkurang hingga lebih dari 90 persen.

Baca Juga: Beberapa Masalah Kesehatan Ini Bisa Diketahui dari Tes Darah pada Bayi

6. PCV

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin PCV (healio.com)

Menurut dr. Ellen, 1 juta anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat infeksi pneumokokus yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae. Padahal, infeksi ini bisa dicegah dengan pneumococcal conjugate vaccine (PCV).

Idealnya, PCV diberikan ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian booster pada usia 12-15 bulan. Jika belum pernah diberikan pada usia 1-2 tahun, PCV diberikan dua kali dengan jarak 2 bulan.

7. Rotavirus

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin rotavirus (halifaxtoday.ca)

Infeksi rotavirus merupakan penyebab utama diare parah pada anak-anak. Vaksin rotavirus sangat penting, karena pemberiannya bisa mencegah 15-34 persen diare berat di negara berkembang dan 37-96 persen di negara maju.

Berdasarkan Riskesdas 2014, diare menyebabkan 17,2 persen kematian balita Indonesia. Menurut dr. Ellen, prevalensi rotavirus pada balita di enam kota terbesar di Indonesia adalah 60 persen. Sebagai pencegahan, tentu diperlukan imunisasi.

Vaksin rotavirus dibagi jadi dua, yaitu monovalen dan pentavalen. Vaksin rotavirus monovalen dosis pertama diberikan mulai usia 6 minggu, sedangkan dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu.

Berbeda halnya dengan vaksin rotavirus pentavalen yang harus diberikan tiga kali. Dosis pertama diberikan pada usia 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak masing-masing 4-10 minggu. Intinya, vaksin rotavirus pentavalen harus selesai ketika anak berusia 32 minggu.

8. Influenza

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin influenza (msnbc.com/John Brecher)

Menurut keterangan dari National Health Service, influenza sangat tidak nyaman bagi anak-anak dan bisa memicu masalah serius, seperti pneumonia dan bronkitis. Menurut dr. Ellen, vaksin influenza bisa diberikan mulai umur 6 bulan dan perlu diulang setahun sekali.

Memang, vaksin tidak sepenuhnya mencegah flu, tetapi bisa mengurangi risiko serius yang membutuhkan rawat inap. Mengutip Mayo Clinic, vaksin influenza diperlukan untuk membedakan dengan penyakit COVID-19 yang memiliki gejala serupa.

9. MMR

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin MMR (paediatrics.ox.ac.uk)

Vaksin MMR akan melindungi kita dari campak (measles), gondongan (mumps), dan rubela. Sebagai informasi, pada tahun 2014 terjadi 173 kejadian luar biasa (KLB) campak di Indonesia dengan total 2.104 kasus.

Menurut dr. Ellen, vaksin MR (measles-rubella) diberikan pada usia 9 bulan, lalu berlanjut imunisasi MR atau MMR pada umur 18 bulan. Vaksin MR atau MMR diulangi lagi pada usia 5-7 tahun.

10. Tifoid

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin tifoid (thehealthsite.com)

Vaksin tifoid bisa mencegah demam tifoid. Bila terkena penyakit ini dan tidak diobati, bisa menyebabkan kematian pada 10-20 persen kasus karena perforasi usus, toksemia, pendarahan, dan komplikasi lainnya.

Berbeda dengan yang lain, vaksin tifoid dimulai pada usia 24 bulan atau 2 tahun lalu diulang setiap 3 tahun sekali.

Ada dua jenis vaksin tifoid, yaitu vaksin tidak aktif (virus dimatikan) dan vaksin dengan virus hidup yang dilemahkan.

Baca Juga: 7 Jenis Kanker yang Paling Sering Terjadi pada Anak-anak, Waspada ya!

11. Hepatitis A

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin hepatitis A (clinicone.com.np)

Menurut CDC, hepatitis A merupakan penyakit hati yang serius yang menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Atau, ketika tak sadar menelan virus dari makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi.

Dokter Ellen mengatakan vaksin hepatitis A diberikan dua kali mulai usia 1 tahun dengan jarak 6-36 bulan. Jika tidak divaksinasi, mereka berisiko terpapar hepatitis A dengan gejala kulit atau mata berubah menjadi kuning, urine berwarna gelap, buang air besar berwarna terang, kelelahan, nafsu makan turun, sakit perut, dan mual.

12. Varisela

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin varisela (usnews.com)

Ingin terhindar dari cacar air atau chickenpox? Kamu harus mendapatkan dua dosis vaksin varisela! Menurut dr. Ellen, vaksin ini bisa diberikan mulai umur 1-12 tahun dengan jeda waktu 6 minggu sampai 3 bulan. Jika baru diberikan di usia 13 tahun, maka jaraknya berubah menjadi 4-6 minggu saja.

Melansir Mayo Clinic, cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Gejala utamanya ialah ruam gatal dengan lepuh kecil berisi cairan. Seseorang berisiko tinggi tertular jika belum divaksinasi.

13. HPV

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin HPV (openaccessgovernment.org/Jesada Wongsa)

"Kanker serviks merupakan komplikasi jangka panjang dari infeksi human papillomavirus (HPV). Ini adalah salah satu penyebab kematian karena kanker pada perempuan di dunia," jelas perempuan yang menempuh Pendidikan Dokter Umum di Universitas Atma Jaya ini.

Vaksin HPV dibagi menjadi dua, yaitu bivalen yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18 serta quadrivalen yang melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Menurut pedoman IDAI 2020, vaksin HPV bisa diberikan sejak usia 9 tahun. Jika vaksin HPV diberikan pada anak berusia 10-13 tahun, mereka perlu mendapat 2 dosis dengan jeda waktu 6-12 bulan.

14. Dengue

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin dengue (homelandprepnews.com)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan dengue adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk, terutama di wilayah beriklim tropis dan sub-tropis. Virus dengue (DENV) menyebabkan demam berdarah lewat gigitan nyamuk betina Aedes aegypti.

Berdasarkan rekomendasi IDAI tahun 2020, vaksin ini memiliki hasil efikasi terbaik pada anak usia 9-16 tahun. Anak-anak harus mendapatkan tiga dosis vaksin dengan jarak pemberian masing-masing 6 bulan.

15. Japanese encephalitis (JE)

Lengkap! Inilah 15 Macam Imunisasi Anak beserta Jadwalnyailustrasi vaksin JE (deccanherald.com)

Mungkin, kamu merasa asing dengan Japanese encephalitis (JE). Ini adalah flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk serta terkait dengan demam kuning, demam berdarah, dan virus West Nile.

Vaksin JE bisa diberikan mulai usia 9 bulan khusus untuk daerah endemis dan orang-orang yang akan memasuki kawasan tersebut. Daerah endemis JE di Indonesia ialah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.

Sementara itu, daerah endemis dalam skala global ialah Singapura, Filipina, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, Tiongkok, Jepang, dan Korea Utara. Booster bisa diberikan 1-2 tahun setelah dosis pertama untuk perlindungan jangka panjang.

Nah, itulah 15 macam imunisasi anak yang dipaparkan oleh dr. Ellen Wijaya, SpA. Perhatikan baik-baik jadwalnya dan jangan sampai terlewat, ya, Bun!

Baca Juga: 7 Penyebab Karies Gigi, Penyakit yang Banyak Dialami Anak Indonesia

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya