TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ptosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bisa dialami anak-anak maupun orang dewasa

ilustrasi mata (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat bercermin, apakah kelopak mata atasmu terlihat turun? Bisa jadi itu gejala dari ptosis atau blepharoptosis, dan ini bisa dialami anak-anak maupun orang dewasa. 

Kelopak mata bagian atas dapat turun sedikit ataupun menutupi area pupil mata. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat mengganggu penglihatan dan memengaruhi penampilan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang ptosis, simak ulasannya berikut, ya!

1. Apa itu ptosis?

ilustrasi kelopak mata atas yang turun (allaboutvision.com)

Ptosis adalah kondisi kelopak mata bagian atas turun atau kendur. Dilansir Healthline, ptosis yang terjadi pada satu mata disebut ptosis unilateral, sedangkan yang terjadi pada kedua mata disebut ptosis bilateral. Kondisi ini dapat terjadi saat lahir atau seseorang dapat mengembangkannya di kemudian hari.

Ptosis juga dapat menghalangi atau membatasi penglihatan seseorang. Hal tersebut tergantung pada seberapa banyak kelopak mata menghalangi pupil.

Baca Juga: 4 Tanda Kolesterol Tinggi di Mata, Coba Periksakan Ya!

2. Ptosis dapat terjadi pada siapa saja

ilustrasi lansia dan orang dewasa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa saja dapat mengalami ptosis, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada lansia karena faktor penuaan.

Seiring bertambahnya usia, otot levator yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata dapat meregang dan menyebabkan kelopak mata atas turun. Meskipun jarang terjadi, bayi juga ada yang lahir dengan kondisi ini dan ini disebut dengan ptosis kongenital.

3. Gejala ptosis

ilustrasi ptosis (commons.m.wikimedia.org/Andrewya)

Gejala utama ptosis yaitu kelopak mata atas yang turun pada salah satu atau kedua mata. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat memengaruhi penglihatan. Selain itu, penderita mungkin juga mengalami mata kering atau berair dan wajah yang terlihat lelah.

Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah pengidapnya perlu menengadahkan kepala ke belakang dan mengangkat dagu untuk melihat dengan lebih baik. Penderita juga mungkin perlu mengangkat alisnya untuk mengangkat kelopak mata lebih tinggi. Seiring waktu, penderita mungkin mengalami keluhan pada kepala dan leher karena sering melakukan gerakan tersebut.

4. Penyebab ptosis

Menurunnya kelopak mata atas dapat terjadi karena faktor penuaan. (pexels.com/Tristan Le)

Menurut keterangan dari American Academy of Ophthalmology, anak-anak yang lahir dengan ptosis (ptosis kongenital) dapat disebabkan oleh masalah pada otot yang mengangkat kelopak mata atau otot levator. Anak dengan kondisi mata ini berisiko mengalami ambliopia atau mata malas (lazy eye). Selain itu, mereka juga memiliki risiko terkena astigmatisme.

Sementara itu, ptosis pada orang dewasa dapat terjadi ketika otot levator meregang. Hal ini disebabkan oleh faktor penuaan atau cedera mata. Terkadang, ptosis bisa terjadi sebagai efek samping setelah menjalani operasi mata tertentu.

Dalam beberapa kasus, ptosis disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti stroke, tumor otak, atau kanker saraf atau otot. Gangguan neurologis yang memengaruhi saraf atau otot mata, seperti myasthenia gravis, juga dapat menyebabkan ptosis.

Baca Juga: 6 Hal Penting tentang Myasthenia Gravis, Penyebab Lemah Otot Kronis

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya