TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tubuh sering Berkeringat Berlebihan? Waspada Hiperhidrosis

Bikin gak percaya diri dan mengganggu penampilan  

medicinenet.com

Banyak orang yang tidak suka berkeringat, sebab tubuh akan terasa lengket atau berbau. Padahal, berkeringat itu memiliki manfaat bagi kesehatan seperti membuang racun dalam tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah. Berkeringat merupakan cara tubuh untuk mendinginkan diri dan mencegah dari panas berlebih. Umumnya, seseorang berkeringat karena 'kepanasan', merasa panik, stres, melakukan olahraga atau kegiatan lainnya.

Namun, bagaimana jika tubuh terlalu banyak mengeluarkan keringat? Pasti merepotkan. Kondisi ini disebut hiperhidrosis. Orang dengan hiperhidrosis bisa berkeringat saat tubuh tidak membutuhkan pendinginan. Apa itu hiperhidrosis dan bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Berikut ini penjelasannya.

1. Berkeringat lebih banyak dari kondisi normal

lifealth.com

Melansir Healthline, hiperhidrosis merupakan kondisi ketika tubuh berkeringat secara berlebihan. Kondisi hiperhidrosis bisa terjadi pada situasi yang tidak biasa seperti saat cuaca tidak panas, tidak sedang berolahraga atau melakukan aktivitas.

Orang dengan hiperhidrosis mengeluarkan keringat melebihi normal, terlebih lagi bisa membasahi pakaian atau tangan. Episode keringat berlebih terjadi setidaknya sekali dalam seminggu tanpa alasan yang jelas. Walaupun tidak membahayakan, tentu saja kondisi ini membuat seseorang merasa tidak nyaman dan berdampak pada kehidupan sehari-hari.

2. Ada dua jenis hiperhidrosis  

pexels/Fabio Pelegrino

Bagi penderita hiperhidrosis, berkeringat berlebihan bisa terjadi pada salah satu area tubuh atau bahkan hampir di seluruh tubuh. Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hiperhidrosis yaitu :

1. Hiperhidrosis primer

Dilansir MayoClinic, jenis hiperhidrosis primer paling umum terjadi. Pada jenis ini, saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, walaupun tidak dipicu oleh aktivitas tubuh atau kenaikan suhu. Ketika penderitanya dilanda stres atau kepanikan, kondisi ini akan menjadi lebih buruk.

Hiperhidrosis primer biasanya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki dan terkadang bagian wajah. Tidak ada penyebab medis untuk jenis ini, kemungkinan terjadi karena faktor keturunan. Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian dalam "Journal of Vascular Surgery" tahun 2002, menunjukkan bahwa gen tertentu berperan dalam hiperhidrosis, sehingga lebih mungkin untuk diturunkan. Mayoritas penderita hiperhidrosis primer memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut.

2. Hiperhidrosis sekunder

Hiperhidrosis sekunder terjadi karena disebabkan kondisi kesehatan tertentu. Pada jenis ini, penderita mungkin berkeringat di seluruh tubuh. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan hiperhidrosis sekunder, di antaranya diabetes, menopause, masalah tiroid, kadar gula darah rendah, beberapa jenis kanker, serangan jantung, kelainan sistem saraf dan infeksi. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan keringat berlebih.

Baca Juga: Keluar Banyak Keringat Bukan Tanda Olahraga Kamu Efektif, Jangan Salah

3. Bisa menyebabkan infeksi hingga menurunkan rasa percaya diri  

pexels/Kat Jayne

Hiperhidrosis bisa mengakibatkan iritasi dan infeksi pada kulit karena terlalu sering mengeluarkan banyak keringat. Selain itu, kondisi ini memengaruhi kualitas hidup seseorang karena berdampak pada mental dan kehidupan sosial.

Penderitanya akan merasa malu dengan tangan atau baju yang basah dan menghasilkan noda pada pakaian akibat keringat serta khawatir timbulnya bau badan saat berada di sekitar banyak orang. Hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri penderitanya. Orang dengan hiperhidrosis bisa saja menarik diri dari lingkungan dan akan menghindari kontak fisik atau interaksi sosial.

4. Kapan harus menghubungi dokter?  

unsplash/Online Marketing

Keringat berlebih bisa menjadi tanda atau gejala kondisi kesehatan lain yang serius. Sebaiknya segera hubungi dokter jika mengalami :

  • Berkeringat dan penurunan berat badan.
  • Berkeringat yang terjadi saat tidur malam.
  • Berkeringat yang disertai demam, sakit dada, sesak napas dan detak jantung yang cepat.
  • Berkeringat dan sakit dada atau perasaan tertekan pada dada.
  • Berkeringat berkepanjangan dan tanpa penyebab yang jelas.

Baca Juga: Mudah dan Ampuh, 5 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Biang Keringat

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya