TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Gejala Antraks pada Manusia Berdasarkan Penularannya

Bisa terinfeksi melalui pernapasan!

ilustrasi pasien (pexels.com/RODNAE Productions)

Kasus antraks di Gunung Kidul, Jawa Tengah, menjadi perhatian publik setelah adanya korban jiwa. Menurut Kementerian Kesehatan RI, dilaporkan tiga orang meninggal dunia pada Mei hingga Juni 2023 yang berkaitan dengan kasus ini.

Antraks merupakan penyakit langka namun serius yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan ternak dan hewan liar. Namun, manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang sakit. Berikut ini gejala antraks pada manusia yang harus kita waspadai.

1. Gejala antraks kulit (cutaneous)

ilustrasi anthrax atau antraks (phil.cdc.gov/James H. Steele)

Dilansir Healthline, gejala antraks pada manusia tergantung cara kontak seseorang terkena infeksi. Untuk antraks yang menginfeksi melalui kontak kulit, atau cutaneous anthrax, umumnya menimbulkan luka kecil yang terasa gatal. Biasanya ini terlihat seperti gigitan serangga.

Gejala tersebut akan dengan cepat berkembang menjadi lepuh, kemudian menjadi ulkus kulit dengan bagian tengah berwarna hitam. Ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Gejala biasanya berkembang dalam satu hingga lima hari setelah terpapar.

Baca Juga: Apa yang Membuat Antraks Berbahaya bagi Manusia?

2. Gejala antraks pernapasan (inhalasi)

ilustrasi paru-paru pasien antraks (cdc.gov)

Orang yang menghirup spora antraks biasanya mengalami gejala dalam seminggu. Akan tetapi, gejala dapat berkembang secepat dua hari setelah terpapar dan hingga 45 hari setelah terpapar.

Gejala antraks inhalasi meliputi:

  • Gejala pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Otot pegal.
  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Gemetar.
  • Panas dingin.
  • Muntah.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Antraks, Kemenkes Lakukan Profilaksis 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya