Apa yang Membuat Antraks Berbahaya bagi Manusia?

Bakteri penyebab antraks menghasilkan racun yang sangat kuat

Antraks atau penyakit sapi gila merupakan penyakit menular akut, dengan tiga jalur utama penularan, yaitu melalui kulit, saluran cerna, dan saluran pernapasan.

Antraks pernapasan atau inhalasi adalah bentuk paling berbahaya dengan tingkat kematian hingga 90 persen. Oleh karena itu, membekali pengetahuan yang diperlukan untuk memahami dan mencegah antraks sangat penting.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antraks adalah salah satu agen yang paling mungkin digunakan dalam serangan biologis karena mudah disebarkan serta bisa menyebabkan penyakit dan kematian yang meluas.

Yuk, ketahui bersama apa yang membuat antraks bisa sangat berbahaya bagi manusia yang terkena!

Sekilas tentang antraks

Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis. Nama bakteri ini berasal dari kata Yunani untuk "batu bara", karena borok atau ulkus dengan bagian tengah berwarna gelap yang berkembang di kulit orang yang terkena.

Kasus antraks dilaporkan di semua benua dan umumnya menyebabkan kematian yang tinggi, terutama pada herbivora domestik dan liar, serta sebagian besar mamalia dan beberapa spesies burung.

Antraks adalah zoonosis yang serius, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Bakteri menghasilkan racun yang sangat kuat. Spora antraks sangat resistan dan dapat bertahan hidup di lingkungan selama beberapa dekade, membuat pengendalian atau pemberantasan penyakit menjadi sangat sulit, dilansir World Organisation for Animal Health.

Kenali gejalanya

Apa yang Membuat Antraks Berbahaya bagi Manusia?ilustrasi anthrax atau antraks (phil.cdc.gov/James H. Steele)

Menurut Mayo Clinic, ada empat rute umum infeksi antraks, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. Umumnya gejala berkembang dalam waktu enam hari setelah terpapar bakteri. Namun, gejala antraks inhalasi mungkin butuh waktu lebih dari enam minggu untuk muncul.

1. Antraks kulit (cutaneous anthrax)

Infeksi antraks yang berhubungan dengan kulit memasuki tubuh melalui kulit, biasanya melalui luka atau luka lainnya. Ini adalah rute penyakit yang paling umum dan paling ringan. Dengan pengobatan yang tepat, antraks kulit jarang berakibat fatal.

Tanda dan gejala antraks kulit meliputi:

  • Benjolan yang timbul dan gatal menyerupai gigitan serangga yang bisa cepat berkembang menjadi luka yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
  • Pembengkakan pada luka dan kelenjar getah bening di dekatnya.
  • Terkadang ada gejala mirip flu, termasuk demam dan sakit kepala.

2. Antraks gastrointestinal

Infeksi antraks gastrointestinal terjadi akibat makan daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Ini dapat memengaruhi saluran pencernaan dari tenggorokan ke usus besar.

Tanda dan gejala antraks gastrointestinal meliputi:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan selera makan.
  • Demam.
  • Diare berdarah yang parah pada tahap akhir penyakit.
  • Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
  • Leher bengkak.

3. Antraks inhalasi

Antraks inhalasi berkembang saat seseorang menghirup spora antraks. Ini adalah bentuk penyakit yang paling mematikan dan sering kali berakibat fatal, bahkan dengan pengobatan sekalipun.

Tanda dan gejala awal antraks inhalasi meliputi:

  • Gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot.
  • Ketidaknyamanan dada ringan.
  • Sesak napas.
  • Mual.
  • Batuk darah.
  • Sakit saat menelan.
  • Demam tinggi.
  • Kesulitan bernapas.
  • Syok, yaitu kondisi medis akut yang melibatkan kolapsnya sistem peredaran darah.
  • Meningitis.

4. Antraks injeksi

Rute infeksi antraks yang baru diidentifikasi ini sejauh ini hanya dilaporkan di Eropa. Penularannya melalui suntikan obat-obatan terlarang.

Tanda dan gejala awalnya meliputi:

  • Kemerahan pada area penyuntikan (tanpa area yang berubah menjadi hitam).
  • Pembengkakan yang signifikan.
  • Syok.
  • Kegagalan banyak organ.
  • Meningitis.

Baca Juga: Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Risiko kesehatan masyarakat

Lebih dari 95 persen kasus antraks pada manusia adalah jenis antraks kulit dan diakibatkan oleh penanganan bangkai yang terinfeksi atau kulit, rambut, daging, atau tulang dari bangkai tersebut.

Pada manusia, antraks memanifestasikan dirinya dalam tiga pola yang berbeda, yang paling umum adalah infeksi kulit, yang mana orang terinfeksi saat menangani hewan atau produk hewani yang mengandung spora. Hal ini dapat terjadi pada dokter hewan, pekerja pertanian, produsen ternak atau tukang jagal yang berurusan dengan hewan yang sakit, atau ketika infeksi disebarkan oleh bulu atau kulit domba.

Bacillus anthracis tidak invasif dan membutuhkan lesi untuk menginfeksi. Spora masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan di kulit dan menyebabkan infeksi lokal yang jika tidak dikendalikan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Bentuk antraks pencernaan terjadi ketika spora dimakan. Tragisnya, orang yang kehilangan hewannya juga bisa kehilangan nyawa karena mencoba menyelamatkan sesuatu dan memakan daging dari hewan yang mati.

Bentuk yang berpotensi paling mematikan adalah melalui penghirupan. Sementara antraks inhalasi jarang terjadi di alam, spora antraks telah dikembangkan dan digunakan sebagai senjata biologis. Jelas, mencegah penyakit pada hewan akan melindungi kesehatan masyarakat.

Alasan mengapa antraks menjadi agen yang efektif untuk serangan bioteroris

Apa yang Membuat Antraks Berbahaya bagi Manusia?Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Gunungkidul lakukan penyemprotan formalin di lokasi penyembelihan sapi terpapar antraks.(Dok. Istimewa)

Dilansir CDC, berikut adalah beberapa alasan lain mengapa antraks menjadi agen yang efektif untuk serangan bioteroris:

  • Mudah ditemukan di alam.
  • Bisa diproduksi di laboratorium.
  • Bisa bertahan lama tanpa kondisi penyimpanan yang ketat.
  • Telah dipersenjatai sebelumnya.
  • Dapat dengan mudah dilepaskan (dalam bentuk bubuk atau semprotan) tanpa menarik terlalu banyak perhatian.
  • Spora antraks bersifat mikroskopis. Mereka mungkin tidak terlihat oleh rasa, bau, atau penglihatan.

Komplikasi yang bisa diakibatkan pada manusia

Tanpa pengobatan, antraks bisa mematikan. Menurut Cleveland Clinic, komplikasi bervariasi tergantung pada jenis antraks:

  • Kulit: Hampir semua orang yang dirawat karena antraks kulit bertahan. Sekitar 20 persen orang yang terinfeksi yang tidak mendapatkan pengobatan meninggal.
  • Gastrointestinal: Sekitar 60 persen dari orang yang dirawat bertahan hidup. Tanpa pengobatan, lebih dari separuh orang yang terinfeksi meninggal. Antraks gastrointestinal dapat menyebabkan pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang yang mematikan (meningoensefalitis).
  • Inhalasi: Sekitar 55 persen orang yang terinfeksi yang menerima pengobatan bertahan hidup. Angka itu turun menjadi sekitar 15 persen untuk orang yang tidak dirawat.

Bukan tanpa alasan antraks dapat berbahaya bagi manusia. Orang dengan pekerjaan tertentu atau yang bepergian ke area endemi antraks lebih mungkin terpapar bakteri penyebab antraks. 

Kalau kamu bekerja di bidang berisiko tinggi, bicarakan dengan dokter tentang mendapatkan vaksin antraks. Kebanyakan orang yang terinfeksi antraks sembuh setelah menerima pengobatan segera dengan antibiotik atau terapi lain.

Antraks inhalasi lebih mematikan dan lebih sulit diobati. Karena alasan ini, antraks inhalasi dianggap sebagai potensi ancaman bioterorisme.

Baca Juga: 3 Penyebab Penularan Antraks, Tak Menular Antar Manusia   

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya