TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-Hati, Perubahan Iklim Memengaruhi Kualitas Tidur

Jaga kualitas tidur dengan sleep hygiene yang baik

ilustrasi tidur (unsplash.com/Vladislav Muslakov)

Perubahan iklim adalah perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang yang diakibatkan oleh berbagai macam faktor. Peristiwa ini bisa mengakibatkan kenaikan suhu yang signifikan di beberapa bagian bumi. 

Menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal One Earth, kenaikan suhu akibat perubahan iklim memengaruhi kualitas tidur pada manusia. Para ahli meneliti data tidur global yang dikumpulkan menggunakan alat pelacak tidur khusus. 

Dilansir Healthline, berikut beberapa hal penting yang harus kamu ketahui terkait dengan perubahan iklim dan kualitas tidur manusia

1. Suhu udara yang terlalu tinggi memengaruhi suhu internal tubuh

Seorang psikolog, Sanam Hafeez, PsyD, mengatakan kepada Healthline bahwa jika tubuh manusia memiliki suhu tubuh internal yang tidak ideal (terlalu dingin atau terlalu panas), hal tersebut bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang, khususnya saat suhu terlalu panas. 

Hal tersebut bisa membangunkan seseorang dari tidur dan membuatnya terjaga untuk membuat suhu ruangan menjadi lebih dingin. Hal ini tentunya akan memperparah kondisi seseorang yang sudah memiliki masalah tidur

2. Suhu yang meningkat pada malam hari bisa menurunkan tidur REM

ilustrasi tidur (unsplash.com/Shane)

Dokter Stephanie Stahl, seorang dokter ahli tidur, juga mengatakan kepada Healthline bahwa suhu yang panas bisa menyebabkan seseorang terbangun dari tidur. Tidak hanya itu, suhu yang tinggi juga menyebabkan berkurangnya tidur rapid eye movement (REM) dan tidur gelombang lambat (tidur nyenyak). 

Suhu udara di luar yang meningkat tentunya akan memengaruhi suhu di dalam ruangan. Ia mengatakan bahwa suhu kamar yang optimal saat tidur adalah 60 hingga 67 derajat Fahrenheit atau 15,5 hingga 19,4 Celcius bagi kebanyakan orang.

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Kenali Gejalanya!

3. Cahaya matahari menjadi faktor penting dalam tidur

Perubahan iklim juga bisa menyebabkan durasi hari menjadi lebih lama atau lebih sedikit. Hal ini juga bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang melalui cahaya yang masuk, khususnya saat durasi hari menjadi lebih lama pada bulan-bulan tertentu. 

Menurut psikolog Sanam, jumlah cahaya pada saat tidur adalah kunci utama yang bisa memengaruhi kualitas tidur manusia. Paparan cahaya yang mengenai manusia akan merangsang area tertentu di otak yang mengontrol suhu tubuh dan hormon, seperti melatonin. 

4. Reaksi tubuh terhadap cahaya matahari

ilustrasi reaksi tubuh manusia (unsplash.com/camilo jimenez)

Saat matahari terbenam, kadar melatonin akan meningkat dan memiliki kadar yang tinggi selama sekitar 12 jam. Hormon ini secara langsung akan memengaruhi perasaan kantuk dan bagaimana seseorang bisa terjaga dari tidur. 

Di sisi lain, cahaya matahari bisa meningkatkan energi seseorang untuk melakukan aktivitas lebih di siang hari, seperti berjalan kaki, joging, atau olahraga lainnya.

Aktivitas tersebut diharapkan bisa mengatur ulang jam internal seseorang agar mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Maka dari itu, usahakan untuk melakukan aktivitas pada siang hari. 

Baca Juga: 5 Fakta Optimisme Bisa Bikin Panjang Umur, Jangan Jadi Pesimis ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya