Serositis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Mengacu pada peradangan pada satu atau lebih membran serosa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Organ-ordan dada dan perut kita dilapisi lapisan tipis jaringan yang disebut membran serosa. Membran ini punya dua lapisan, yang mana satu terhubung ke organ sementara yang lainnya terhubung ke bagian dalam rongga tubuh.
Di antara dua lapisan, ada lapisan tipis cairan serosa yang memungkinkan organ-organ bergerak dengan lancar di dalam tubuh. Sebagai contoh, paru-paru dapat mengembang saat menarik napas dalam-dalam tanpa rusak oleh gesekan.
Nah, serositis terjadi ketika membran serosa mengalami peradangan. Ini mengakibatkan organ sulit bergerak mulus di tubuh, menyebabkan rasa sakit, dan gejala lainnya.
Serositis umumnya dialami oleh orang dengan penyakit autoimun, seperti systemic lupus erythematosus (SLE) atau lupus. Penyakit memiliki jenis dan gejala yang beragam, tergantung organ yang mengalami peradangan.
1. Jenis
Dilansir Healthline, ada tiga jenis utama serositis tergantung pada membran serosa yang mengalami peradangan:
- Perikarditis merupakan pembengkakan yang terjadi pada membran yang melapisi jantung bernama perikardium. Peradangan ini umumnya akan mengakibatkan nyeri dada yang tajam dan menjalar ke bahu saat penderitanya mengubah posisi.
- Pleuritis atau yang disebut juga dengan radang selaput dada merupakan inflamasi yang terjadi pada jaringan yang melapisi paru-paru bernama pleura.
- Peritonitis merupakan jenis serositis yang menyerang jaringan pelindung perut bernama peritoneum. Penderita kondisi ini umumnya akan merasakan sakit perut yang parah.
Baca Juga: Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannya
Baca Juga: 5 Fakta Penyakit Lupus, Deteksi Dini untuk Cegah Komplikasi