TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Actinic Keratosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Bisa berubah menjadi kanker kulit jika tidak diobati

ilustrasi keratosis aktinik (commons.wikimedia.org/Dr. Thomas Brinkmeier)

Actinic keratosis atau keratosis aktinik adalah adalah bercak kering bersisik pada kulit yang telah rusak akibat paparan sinar matahari. Bercak ini biasanya tidak serius. Namun, ada kemungkinan kecil ini bisa menjadi kanker kulit. Jadi, penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit.

Actinic keratosis adalah kondisi prakanker paling umum yang terbentuk pada kulit yang rusak akibat paparan kronis radiasi dari sinar ultraviolet (UV) dan/atau tanning. Kondisi yang juga dikenal sebagai solar keratosis, mengutip Skin Cancer Foundation.

1. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi actinic keratosis, keratosis aktinik, atau solar keratosis (commons.wikimedia.org/C.Morice, A. Acher, N. Soufir, M.Michel, F. Comoz, D. Leroy, and L. Verneuil)

Penyebab actinic keratosis yang paling umum adalah terlalu banyak terpapar sinar UV, yang bisa berasal dari matahari atau peralatan tanning dalam ruangan, seperti tanning bed. Sinar UV dapat merusak lapisan luar sel kulit, yang disebut keratinosit.

Siapa pun dapat mengembangkan actinic keratosis. Namun, mengutip Mayo Clinic, kamu akan lebih berisiko jika:

  • Memiliki rambut merah atau pirang dan mata biru atau berwarna terang.
  • Memiliki riwayat banyak terpapar sinar matahari atau terbakar sinar matahari.
  • Cenderung berbintik atau terbakar saat terkena sinar matahari.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Tinggal di tempat dengan paparan sinar matahari yang terik atau di area dekat khatulistiwa atau ekuator.
  • Banyak bekerja di luar ruangan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Orang-orang dengan kondisi langka yang membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar UV, seperti albinisme atau xeroderma pigmentosum.
  • Sementara siapa pun dapat mengembangkan actinic keratosis, tetapi ini jauh lebih sering terjadi pada orang-orang berkulit putih.

2. Gejala

ilustrasi actinic keratosis, keratosis aktinik, atau solar keratosis (winstonsalemdermatology.com)

Gejala actinic keratosis bervariasi dalam hal penampilan. Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Bagian kulit yang kasar, kering, atau bersisik, biasanya diameternya kurang dari 2,5 sentimeter (cm).
  • Bercak datar hingga sedikit terangkat atau benjolan di lapisan atas kulit.
  • Dalam beberapa kasus, permukaannya keras tampak seperti kutil.
  • Terdapat variasi warna, termasuk merah muda, merah, atau cokelat.
  • Gatal, terbakar, berdarah, atau pengerasan kulit.
  • Bercak atau benjolan baru di area kepala, leher, tangan, dan lengan bawah yang terpapar sinar matahari.

Karena teksturnya yang kasar, actinic keratosis sering kali lebih mudah dirasakan daripada dilihat, mengutip Skin Cancer Foundation.

Mendeteksi actinic keratosis pada tahap awal dapat memberi kesempatan untuk mengobati lesi dan mencegah kanker kulit. Bila didiagnosis dini, hampir semua kasus bisa berhasil dihilangkan. Jika tidak diobati, beberapa kasus dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa, yaitu kanker kulit yang menyerang sel skuamosa (sel yang membentuk lapisan tengah dan luar kulit).

Baca Juga: Xerosis (Kulit Kering): Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

3. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan kulit dermoskopi (medicinenet.com)

Saat memeriksakan diri ke dokter kulit bersertifikat, actinic keratosis sering kali dapat didiagnosis oleh dokter dengan melihat kulit secara cermat, seperti dilansir American Academy of Dermatology Association. Saat memeriksa kulit, dokter juga akan mencari tanda-tanda kanker kulit.

Jika pasien memiliki satu atau lebih actinic keratosis, dokter kulit akan mendiskusikan apakah pasien perlu mengobati pertumbuhan kulit prakanker ini. Biasanya, pengobatan dianjurkan.

Untuk beberapa orang, dokter kulit mungkin merekomendasikan pemeriksaan kulit lebih sering daripada pengobatan. Pemeriksaan kulit direkomendasikan untuk pasien yang lemah dan mungkin sulit untuk menoleransi pengobatan. Agar efektif, pengobatan harus menghancurkan actinic keratosis. Ketika ini terjadi, kulit akan terasa kasar, mungkin merah dan bengkak untuk waktu yang singkat.

4. Pengobatan

ilustrasi terapi fotodinamik (clearskin.uk.com)

Pilihan pengobatan tergantung pada berapa banyak actinic keratosis yang dimiliki dan seperti apa bentuknya. Dilansir Cleveland Clinic, dokter dapat merekomendasikan untuk menghilangkan bercak kulit di klinik atau rumah sakit. Untuk menghilangkannya, dokter mungkin akan melakukan:

  • Pengelupasan kimia atau chemical peel: Pengelupasan kimia seperti masker wajah kelas medis. Bahan kimia dalam perawatan dengan aman menghancurkan bercak yang tidak diinginkan di lapisan atas kulit. Dalam beberapa hari pertama, area yang dirawat akan terasa sakit dan merah. Saat kulit sembuh, akan melihat lapisan kulit baru yang sehat.

  • Cryotherapy: Jika memiliki satu atau dua actinic keratosis, dokter dapat menggunakan cryotherapy. Selama perawatan ini, dokter menggunakan zat dingin seperti nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan kulit. Dalam beberapa hari, pertumbuhan ini akan melepuh dan mengelupas.

  • Eksisi: Dokter pertama-tama mematikan kulit di sekitar actinic keratosis. Dokter kemudian mengikis atau memotong actinic keratosis dan menjahit kembali area tersebut. Biasanya, luka akan sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

  • Terapi fotodinamik: Jika memiliki beberapa actinic keratosis atau actinic keratosis kambuh setelah perawatan, dokter dapat merekomendasikan terapi fotodinamik. Perawatan ini menggunakan krim dan terapi cahaya khusus untuk menghancurkan sel-sel kulit prakanker. Pasien mesti menghindari sinar matahari selama beberapa hari sementara kulit yang dirawat sembuh.

Baca Juga: 5 Penyebab Kaki Terasa Gatal, dari Kulit Kering hingga Parasit

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya