Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi campak (freepik.com/Freepik)

Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Maka tidak heran, adanya kemunculan kasus campak segera ditindaklanjuti untuk mencegah penularan di masyarakat. 

Campak umumnya dikenal sebagai penyakit yang dialami anak-anak. Campak dapat menular, terutama pada individu yang belum mendapatkan vaksinasi, termasuk anak yang belum cukup umur untuk vaksinasi. Lantas, apakah orang dewasa juga bisa tertular penyakit campak? Berikut penjelasannya!

1. Campak

ilustrasi campak (freepik.com/Freepik)

Mengutip penjelasan WebMD, campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab campak dapat hidup pada lendir di hidung dan tenggorokan. Virus tersebut dapat menyebar melalui udara dan melalui kontak langsung dengan penderita campak.

Virus tersebut sangat menular. Apabila seseorang tidak melakukan vaksinasi dan seruangan dengan penderita campak, maka kemungkinan ia tertular campak mencapai 90 persen.

Kondisi campak bisa menjadi berbahaya karena campak sudah dapat menular 4 hari sebelum munculnya gejala ruam. Ini artinya, orang tersebut dapat menularkan virus ke orang lain sebelum ia mengetahui kondisinya.

2. Campak pada anak-anak

ilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Healthline menyebutkan, sebelum anak cukup umur untuk mendapatkan vaksin, maka ia termasuk paling rentan terinfeksi virus campak. Bayi mendapatkan sebagian perlindungan dari kekebalan pasif yang didapatkan dari ibu melalui plasenta dan selama menyusui.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kekebalan tersebut tidak bertahan lama dan akan hilang dalam waktu 2,5 bulan setelah lahir atau ketika menyusui dihentikan.

Di samping itu, anak-anak berusia kurang dari 5 tahun memiliki risiko komplikasi campak yang lebih tinggi, seperti pneumonia, ensefalitis, dan infeksi telinga yang dapat memicu gangguan pendengaran.

3. Apakah orang dewasa dapat tertular campak?

ilustrasi demam (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut Healthline, walau campak sering dikaitkan dengan penyakit pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat tertular campak. Orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko tertular penyakit yang lebih tinggi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menjelaskan bahwa komplikasi serius tidak hanya terjadi pada anak-anak, melainkan juga pada orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun. Komplikasi serius yang dapat terjadi yaitu pneumonia, ensefalitis, dan kebutaan.

4. Campak selama kehamilan

ilustrasi wanita hamil (freepik.com/user18526052)

Perempuan hamil yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit campak harus lebih berhati-hati dan menghindari terinfeksi campak selama kehamilannya. Sebab, infeksi campak selama kehamilan memiliki beberapa dampak negatif pada ibu dan bayinya.

Perempuan hamil lebih berisiko mengalami komplikasi akibat campak, seperti pneumonia. Selain itu, campak yang terjadi saat hamil dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, hingga berat badan bayi lahir rendah.

5. Vaksinasi campak

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular campak antara lain tidak melakukan vaksinasi, pulang bepergian dari negara tertentu, tinggal di wilayah di mana banyak orang tidak divaksinasi, kekurangan vitamin A, dan mengalami gangguan kekebalan tubuh karena kondisi medis tertentu. Oleh sebab itu, vaksinasi menjadi cara terbaik dalam mencegah tertular campak. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin campak aman dan efektif. Vaksinasi campak dapat mencegah terjadinya komplikasi dan kematian akibat penyakit campak. Kegiatan vaksinasi yang meluas telah menurunkan 73 persen kematian akibat campak secara global pada tahun 2000 sampai 2018.

Campak dapat menular ke semua kelompok usia, terutama orang yang belum mendapatkan vaksinasi campak. Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun dan orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun berisiko mengalami komplikasi campak yang serius. Perempuan hamil yang tidak memiliki kekebalan terhadap campak juga berisiko tertular campak dan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team