Keamanan, Manfaat, dan Teknik Akupunktur untuk Pasien Diabetes

Berpotensi efektif dalam pengobatan dan pencegahan diabetes

Terapi akupunktur adalah pendekatan umum untuk mendukung pengobatan berbagai kondisi, dari nyeri kronis, sakit kepala, hingga diabetes. Akupunktur telah digunakan untuk pengobatan diabetes dan komplikasi terkait selama lebih dari dua dekade terakhir. Terapi ini mungkin efektif dalam mengobati tidak hanya diabetes, tetapi juga dalam mencegah dan mengelola komplikasi penyakit.

Tampaknya efek terapeutik akupunktur pada diabetes bukanlah hasil dari aksinya pada organ tunggal, tetapi pada beberapa sistem. Nah, inilah beberapa manfaat akupunktur untuk pasien diabetes serta keamanannya.

1. Mencegah diabetes tipe 2

Paling bijak memang mencegah daripada mengobati. Penelitian baru dari Edith Cowan University di Australia, yang dipublikasikan dalam jurnal Holistic Nursing Practice pada Agustus 2022 menemukan bahwa akupunktur mungkin mengurangi risiko mengembangkan diabetes tipe 2. 

Studi metaanalisis ini menunjukkan bahwa terapi akupunktur mungkin berkontribusi dalam memperbaiki kontrol glikemik pada individu dengan kondisi pradiabetes.

Pradiabetes, atau gangguan toleransi glukosa, merupakan suatu kondisi saat gula darah meningkat namun tidak cukup tinggi untuk dianggap diabetes. Ini merupakan tanda peringatan bahwa tubuh mulai resistan terhadap insulin.

2. Memperbaiki gejala diabetes

Keamanan, Manfaat, dan Teknik Akupunktur untuk Pasien Diabetesilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti China dalam jurnal Acupuncture in Medicine tahun 2018 menunjukkan bagaimana titik akupunktur tertentu membantu memperbaiki gejala diabetes pada tikus dengan diabetes.

Mereka menemukan bahwa dalam waktu tiga minggu, tikus yang menerima elektroakupunktur mengalami:

  • Penurunan kadar glukosa.
  • Peningkatan kadar insulin.
  • Perbaikan toleransi glukosa.

Walaupun terdengar menjanjikan, tetapi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut terutama terhadap manusia.

3. Meningkatkan sensitivitas insulin

Sebuah tinjauan literatur tentang studi manusia dan hewan dalam jurnal Acupuncture in Medicine tahun 2016 melihat apakah akupunktur:

  • Merupakan pangobatan yang valid untuk resistansi insulin.
  • Bisa cocok sebagai pengobatan masa depan untuk sensitivitas insulin.

Tim peneliti menemukan bahwa elektroakupunktur intensitas rendah dan frekuensi rendah dapat membantu mengurangi resistansi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Para peneliti merekomendasikan terapi elektroakupunktur sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain. Kemungkinan terapi alternatif termasuk pengaturan pola makan dan herbal China.

Baca Juga: 7 Gejala Diabetes pada Pria, Salah Satunya Disfungsi Ereksi

4. Efek penurunan glukosa dan sensitivitas insulin yang lebih besar

Keamanan, Manfaat, dan Teknik Akupunktur untuk Pasien Diabetesilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)

Berdasarkan studi berjudul "Electroacupuncture plus Metformin Lowers Glucose Levels and Facilitates Insulin Sensitivity by Activating Mapk in Steroid-Induced Insulin-Resistant Rats" dalam jurnal Acupuncture in Medicine tahun 2015 meninjau studi menggunakan tikus. Para ilmuwan menggabungkan elektroakupunktur dengan obat antidiabetes metformin. Mereka mencari respons penurunan glukosa yang lebih baik dan sensitivitas insulin yang lebih besar.

Tim peneliti menemukan, dibanding hanya menggunakan obat metformin, kombinasi metformin dan elektroakupunktur menawarkan efek penurunan glukosa yang lebih baik dan sensitivitas insulin yang lebih besar.

5. Mengurangi rasa sakit

Apabila kamu mengidap diabetes, kamu mungkin tahu bahwa kondisi tersebut berasal dari sistem endokrin. Ini adalah hormon yang memicu organ untuk mengontrol kadar gula. Dilansir Healthline, pendukung akupunktur untuk diabetes menyebut bahwa akupunktur dapat merangsang endorfin.

Endorfin adalah hormon yang memicu perasaan positif dalam tubuh dan memblokir rasa sakit.

Risiko dan kekurangan akupunktur untuk diabetes

Dalam ulasan penelitian dalam jurnal Experimental and Therapeutic Medicine tahun 2017 tentang akupunktur untuk diabetes, disebutkan bahwa tidak ada efek samping serius yang dilaporkan dalam uji klinis apa pun. Ini dapat mengidikasikan bahwa risikonya minimal yang terkait dengan akupunktur herbal yang digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes. Namun, bukan berarti akupunktur bisa untuk semua orang.

Tidak ada obat untuk diabetes. Apabila penyakit ini tidak dikelola dengan baik melalui pola makan dan gaya hidup, pasien akan memerlukan terapi insulin terlepas dari terapi alternatif yang tersedia.

Ada beberapa risiko umum pengobatan akupunktur yang harus diwaspadai. Nyeri, pendarahan ringan, dan memar di mana jarum dimasukkan adalah beberapa efek samping yang paling umum. 

Ibu hamil, orang dengan penyakit darah seperti hepatitis atau HIV, atau memiliki kondisi pendarahan seperti hemofilia atau kekurangan vitamin K, akupunktur mungkin bukan pilihan pengobatan yang baik. 

Akupunktur yang dilakukan dengan jarum steril relatif aman dan merupakan pengobatan yang jauh lebih berbasis bukti dan arus utama daripada dua dekade lalu.

Teknik akupunktur untuk diabetes

Keamanan, Manfaat, dan Teknik Akupunktur untuk Pasien Diabetesilustrasi teknik akupunktur di pergelangan kaki (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Teknik akupunktur untuk mengobati diabetes mungkin berbeda dibanding dengan yang digunakan untuk mengobati nyeri. Akupunktur medis melibatkan banyak gaya dan teknik yang berbeda. Namun, untuk tujuan pengobatan diabetes, tampaknya hanya ada tiga penelitian, di antaranya:

1. Akupunktur pergelangan tangan dan kaki

Ini merupakan bentuk akupunktur yang melibatkan stimulasi jarum dalam pada pergelangan kaki dan saraf pergelangan tangan. Studi dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2014 menyimpulkan bahwa perawatan akupunktur pergelangan tangan dan kaki mungkin aman dan merupakan prosedur yang efektif untuk mengatasi nyeri, termasuk diabetic peripheral neuritis.

Akan tetapi, tetap belum ada cukup bukti untuk mengonfirmasi bahwa metode ini aman dan efektif.

2. Elektroakupunktur

Elektroakupunktur adalah jenis akupunktur yang paling umum yang digunakan praktisi untuk mengobati diabetes.

Ahli akupunktur memasukkan sepasang jarum di setiap titik akupunktur dan melewatkan impuls listrik dari satu jarum ke jarum lainnya.

Perawatan ini tampaknya efektif dalam mengobati rasa sakit akibat neuropati diabetik dan mengelola kadar glukosa darah.

3. Akupunktur herbal

Akupunktur herbal melibatkan penyuntikan herbal ke titik-titik akupunktur. Ini adalah teknik modern.

Menurut satu ulasan dari jurnal Experimental and Therapeutic Medicine tahun 2017, akupunktur herbal dapat membantu menjaga kadar glukosa darah pada orang-orang diabetes tipe 2.

Akupunktur bisa menjadi pengobatan yang aman dan efektif, selama praktisi berlisensi dan berpengalaman melakukannya. Kamu dapat menggabungkannya dengan jenis perawatan diabetes lainnya, termasuk obat-obatan, pola makan sehat, dan rutin olahraga. Untuk memastikan keamanannya, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter sebelum mencoba akupunktur untuk pengobatan diabetes.

Baca Juga: Diabetes Ketoasidosis, Komplikasi Diabetes yang Berakibat Fatal

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya