12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokter

Bisa disertai gatal, kemerahan, bengkak, dan pengelupasan

Ada banyak penyebab ruam di belakang telinga muncul. Di antaranya infeksi virus, penyakit autoimun, dermatitis kontak, dan lain-lain. Penyebabnya bisa merupakan kondisi ringan hingga serius.

Ruam di kulit belakang telinga mungkin disertai gatal, kemerahan, pembengkakan, dan kulit kering mengelupas yang bisa dirasakan tidak nyaman hingga menyakitkan. Tak perlu berlama-lama lagi, inilah beberapa kemungkinan penyebab ruam telinga.

1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi alergi terhadap zat tertentu. Apabila zat pemicu alergi bersentuhan dengan kulit di belakang telinga, ruam bisa muncul. Alergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak di belakang telinga meliputi sampo, sabun, dan produk perawatan rambut lainnya.

Sebagai contoh, produk pewarna rambut mengandung bahan yang disebut paraphenylenediamine (PPD), yang merupakan alergen kontak yang umum, mengutip laporan berjudul "Allergic contact dermatitis to para-phenylenediamine" dalam Australasian Journal of Dermatology tahun 2015.

Dermatitis kontak menyebabkan gatal, kekeringan, dan pengelupasan kulit yang berkontak dengan alergen.

2. Infeksi jamur

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi kurap (pixabay.com/Hans Braxmeier)

Dilansir Healthline, infeksi jamur dapat memengaruhi lipatan kulit, seperti di belakang telinga. Gejalanya meliputi:

  • Lepuhan.
  • Sensasi terbakar.
  • Gatal.
  • Kulit mengelupas.
  • Kulit bersisik.

Kurap adalah jenis lain dari infeksi jamur yang dapat menyebabkan luka merah melingkar seperti cincin pada kulit. Terkadang, seseorang mungkin memiliki lebih dari satu cincin seperti ruam di belakang telinga.

3. Rubela

Rubela atau campak jerman adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam yang mungkin muncul di belakang leher dan telinga. Ruam biasanya menyebabkan bintik-bintik merah muda atau merah yang mungkin menyatu. Setelah dimulai di wajah dan kepala, ruam bisa menyebar ke bagian bawah tubuh.

Gejala rubela dapat meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sakit kepala.
  • Gatal yang berlangsung hingga tiga hari.
  • Nyeri sendi.
  • Pembengkakan sendi.
  • Hidung meler.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Penemuan vaksin rubela, termasuk vaksin campak, gondok, rubela (MMR), telah membuat rubela menjadi kondisi yang lebih langka. Namun, masih mungkin untuk tertular virus.

4. Psoriasis kulit kepala

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi psoriasis kulit kepala (papaa.org)

Orang-orang dengan psoriasis kulit kepala memiliki plak yang berubah warna pada kulit yang menebal yang dapat muncul di belakang telinga. Plak ini bisa menjadi gatal dan mengelupas, dengan tampilan mirip ketombe.

Gejala lain dari psoriasis kulit kepala meliputi:

  • Sisik putih keperakan.
  • Sisik kering.
  • Kulit kepala kering dan pecah-pecah.
  • Gatal.
  • Sensasi terbakar.
  • Rambut rontok.

Baca Juga: 7 Penyebab Ruam di Selangkangan, Apakah Berbahaya?

5. Campak

Campak disebabkan oleh virus rubeola. Kamu bisa mendapatkan campak dari orang lain melalui partikel udara. Ruam campak bisa muncul di belakang telinga dan di sepanjang garis rambut, lalu bisa menyebar ke wajah, batang tubuh, lengan, dan kaki.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), campak bisa berbahaya. Anak-anak usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas usia 20 tahun lebih mungkin mengalami komplikasi. Ini dapat berkisar dari diare hingga pneumonia dan ensefalitis.

Ada tiga tahapan infeksi campak, yaitu prodromal, erupsi, dan pemulihan.

Gejala selama tahap prodromal antara lain:

  • Demam tinggi.
  • Malaise.
  • Radang saluran hidung.
  • Peradangan pada kelopak mata bagian dalam.
  • Batuk kering.

Pada tahap erupsi, orang tersebut mengalami ruam di belakang telinga dan di sepanjang garis rambut, yang dapat menyebar ke wajah, badan, dan ekstremitas.

Pada tahap terakhir, ruam mulai menghilang dalam urutan yang sama dengan kemunculannya.

Demam dan malaise umum dapat sembuh 2-3 hari setelah ruam dimulai, mengutip StatPearls.

6. Intertrigo

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi telinga (unsplash.com/Kimia Zarifi)

Intertrigo dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi orang muda dan orang dewasa yang lebih tua memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkannya, begitu pula orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Beberapa bayi mungkin mengalami intertrigo di belakang telinga karena air liur saat mereka tidur.

Intertrigo dapat terjadi ketika kulit bergesekan dengan area kulit lain di bagian tubuh yang terkena kelembapan dan gesekan. Akibatnya, kulit bisa menjadi meradang.

Sekresi tubuh lainnya, seperti air liur, keringat, urine, dan feses, dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan intertrigo.

Gejala intertrigo meliputi:

  • Kulit memerah.
  • Rasa gatal.
  • Terasa seperti sengatan.
  • Sensasi terbakar.

7. Lupus

Lupus adalah gangguan autoimun yang dapat menyebabkan ruam atau luka berkembang pada kulit. Tidak semua orang dengan lupus akan memiliki gejala yang berhubungan dengan kulit.

Lupus dapat menyebabkan ruam yang muncul pada area kulit yang paling sering terkena sinar matahari, seperti lengan, telinga, wajah, kaki, dan leher.

Ruam lupus biasanya menyebabkan kulit merah bersisik yang memiliki lesi bulat atau berbentuk cincin. Paparan sinar matahari biasanya menyebabkan mereka menjadi lebih buruk.

 

8. Pityriasis rosea

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi telinga (pexels.com/Alexandr Podvalny)

Pityriasis rosea adalah kondisi kulit yang menyebabkan ruam merah muda bersisik yang mungkin gatal atau tidak.

Kebanyakan orang dengan kondisi ini pertama kali memiliki penyakit tipe virus, seperti pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan. Ruam yang berhubungan dengan kondisi ini dapat berlangsung beberapa bulan. Pityriasis rosea paling sering menyerang orang berusia 10 hingga 35 tahun.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Ruam Kulit, Ampuh dan Bisa Dilakukan di Rumah

9. Cradle cap atau dermatitis seboroik

Kondisi ini muncul di area tubuh yang memiliki banyak kelenjar keringat, termasuk kulit kepala. Kadang, bayi mengembangkannya di belakang telinga.

Gejala cradle cap antara lain:

  • Kerak kuning pada kulit.
  • Kulit memerah dengan serpihan putih atau kuning.
  • Peradangan

Cradle cap biasanya tidak mengganggu bayi, tetapi orang tua atau pengasuh harus memeriksa kulit kepala untuk tanda-tanda infeksi.

10. Lichen planus

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi ruam di belakang telinga (freepik.com/8photo)

Lichen planus adalah gangguan autoimun yang dapat menyebabkan peradangan kulit, termasuk di dalam dan di sekitar telinga. Dokter menyebutnya otic lichen planus. Pada beberapa orang, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Gejala lainnya termasuk telinga berdenging, pendarahan, nyeri, dan keluarnya cairan dari telinga.

11. Granuloma annulare

Granuloma annulare adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan bercak merah pada kulit. Kadang-kadang menyebabkan gejala yang mirip dengan kurap. Kamu mungkin hanya memiliki satu atau beberapa bercak kulit.

Selain ruam merah, kamu mungkin juga melihat benjolan bulat yang dalam di kulit daerah yang terkena.

12. Eksem

12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokterilustrasi eksem telinga (my.clevelandclinic.org)

Eksem atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit gatal yang bisa memengaruhi area kulit di belakang teling, serta sebagian besar area telinga itu sendiri. Gejala ruam eksem di belakang telinga termasuk:

  • Kulit pecah-pecah.
  • Kemerahan.
  • Kulit bersisik.

Kebanyakan orang dengan eksem telinga akan mendapati kulit bersisik di mana cuping telinga bertemu dengan kulit.

Jika kamu mengalami ruam di belakang telinga, temuilah dokter. Jika ruam berdarah atau terdapat cairan kekuningan yang berasal dari ruam, segera temui dokter. Juga, segera ke dokter jika melihat tanda-tanda ruam mungkin terinfeksi, seperti demam, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, atau kulit merah dan bengkak.

Ruam di belakang kulit mungkin merupakan masalah kesehatan umum, tetapi ada potensi menjadi terinfeksi. Selalu periksakan diri ke dokter jika ruam memburuk atau menyebar ke area lain di tubuh.

Baca Juga: Muncul Ruam di Pipi Anak, Ketahui 5 Fakta seputar Penyakit Kelima

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya