Sakroiliitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Sumber umum nyeri punggung bawah, bokong, atau paha

Sakroiliitis atau sacroiliitis adalah kondisi peradangan pada salah satu atau kedua sendi sakroilaka. Kedua sendi ini terletak di mana sakrum (bagian terakhir berbentuk segitiga dari tulang belakang) bertemu dengan ilium (bagian dari panggul).

Sakroiliitis adalah sumber umum nyeri punggung bawah atau nyeri di bokong atau paha. Kondisi ini sering kali sulit untuk didiagnosis karena banyak kondisi lain yang menyebabkan rasa sakit di lokasi yang sama.

1. Apa itu sakroiliitis?

Panggul terdiri dari beberapa tulang dan sendi yang berbeda. Seperti semua persendian, persendian di panggul rentan terhadap peradangan dan keausan. Sendi sakroiliaka bergabung dengan tulang panggul (ilium) ke bagian bawah tulang belakang (sakrum). Sebagai sendi yang menopang tubuh bagian atas dan bawah, ia mengalami banyak tekanan.

Ketika sendi sakroiliaka teriritasi, aus, atau meradang, itu bisa sangat menyakitkan. Jika salah satu sendi sakroiliaka meradang, rasa sakit yang dirasakan mirip kondisi nyeri yang dapat ditimbulkan oleh punggung bagian bawah saat terluka, mengutip MedicineNet.

Ada banyak alasan sendi sakroiliaka bisa meradang dan nyeri. Sangat penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga dokter dapat menegakkan diagnosis akurat dan pengobatan yang tepat.

2. Gejala

Sakroiliitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sakroiliitis atau sacroiliitis (creakyjoints.org)

Dilansir CreakyJoints, sendi sakroiliaka yang meradang dapat menyebabkan nyeri di punggung bagian bawah, bokong, pinggul, atau selangkangan. Rasa sakit dapat menjalar ke satu atau kedua kaki, dan terkadang bahkan memengaruhi telapak kaki. Rasa sakitnya bisa terasa tajam dan menusuk, atau tumpul dan terasa pegal. 

Nyeri sakroiliitis sering memburuk ketika penderitanya:

  • Berdiri untuk waktu yang lama.
  • Meletakkan lebih banyak beban pada satu kaki daripada yang lain.
  • Beranjak dari duduk.
  • Menaiki tangga.
  • Lari atau mengambil langkah panjang.

Baca Juga: 6 Olahraga yang Aman untuk Sendi Penderita Artritis

3. Penyebab

Seperti dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, peradangan atau inflamasi pada sendi sakroiliaka menyebabkan sebagian besar gejala sakroiliitis. Banyak kondisi medis yang menyebabkan peradangan pada sendi sakroiliaka, yang dapat meliputi:

  • Osteoartritis: Jenis artritis keausan ini dapat terjadi pada sendi sakroiliaka dan diakibatkan oleh rusaknya ligamen.
  • Ankylosing spondylitis: Ini adalah jenis radang sendi sendi tulang belakang. Sakroiliitis sering merupakan gejala awal ankylosing spondylitis.
  • Artritis psoriatik: Kondisi inflamasi ini menyebabkan nyeri sendi dan pembengkakan serta psoriasis. Artritis psoriatik dapat menyebabkan peradangan pada sendi tulang belakang, termasuk sendi sakroiliaka.

Penyebab lain sakroiliitis bisa termasuk:

  • Trauma: Jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, atau cedera lain pada sendi sakroiliaka atau ligamen yang menopang atau mengelilingi sendi sakroiliaka dapat menyebabkan gejala.
  • Kehamilan: Hormon yang dihasilkan selama kehamilan dapat mengendurkan otot dan ligamen panggul, menyebabkan sendi sakroiliaka berotasi. Berat kehamilan juga dapat menekan sendi sakroiliaka dan menyebabkan keausan sendi.
  • Sakroiliitis piogenik: Ini merupakan infeksi langka pada sendi sakroiliaka yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

4. Diagnosis

Sakroiliitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi CT scan (pixabay.com/mufidpwt)

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, termasuk gangguan atau kondisi peradangan sebelumnya. Tes diagnostik lainnya yang mungkin dipesan dokter termasuk:

  • Pemeriksaan fisik, tes gerakan: Selama pemeriksaan fisik, tulang belakang diperiksa untuk keselarasan dan rotasi yang tepat. Selama berbagai tes gerakan fisik, pasien diposisikan atau diminta untuk bergerak ke arah tertentu. Dalam beberapa tes ini, dokter memberikan tekanan pada sendi sakroiliaka, tulang belakang, pinggul, atau kaki. Makin banyak jumlah tes yang positif (menimbulkan rasa sakit), makin tinggi kemungkinan pasien menderita sakroiliitis.
  • Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah mencari tanda-tanda peradangan.
  • Tes pencitraan: Sinar-X, CT scan, dan/atau MRI dapat dilakukan jika dokter mencurigai cedera sebagai sumber rasa sakit atau untuk mencari perubahan pada sendi sakroiliaka.
  • Injeksi steroid: Suntikan steroid ke dalam sendi sakroiliaka bisa menjadi tes diagnostik (jika itu mengurangi rasa sakit) dan pengobatan. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X untuk memandu jarum tulang belakang ke lokasi yang tepat untuk injeksi.

5. Pengobatan

Mengutip Mayo Clinic, perawatan tergantung pada tanda dan gejala, serta penyebab sakroiliitis.

1. Obat-obatan

Tergantung pada penyebab rasa sakit, dokter Anda mungkin merekomendasikan:

  • Obat pereda nyeri: Jika obat pereda nyeri yang dijual bebas kurang efektif, dokter mungkin akan meresepkan versi obat yang lebih kuat.
  • Relaksan otot: Obat-obatan seperti cyclobenzaprine dapat membantu mengurangi kejang otot yang sering dikaitkan dengan sakroiliitis.
  • Tumor necrosis factor (TNF) inhibitor: TNF inhibitor seperti etanercept (Enbrel), adalimumab (Humira), dan infliximab (Remicade) sering membantu meringankan sakroiliitis yang terkait dengan ankylosing spondylitis.

2. Terapi

Dokter atau terapis fisik dapat membantu mempelajari rentang gerak dan latihan peregangan untuk menjaga kelenturan sendi, dan latihan penguatan untuk membuat otot lebih stabil.

3. Pembedahan dan prosedur lainnya

Jika metode lain belum cukup untuk menghilangkan rasa sakit, dokter mungkin menyarankan:

  • Injeksi sendi: Kortikosteroid dapat disuntikkan ke dalam sendi untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Pasien hanya bisa mendapatkan beberapa suntikan sendi dalam setahun karena steroid dapat melemahkan tulang dan tendon sendi.
  • Denervasi radiofrekuensi: Energi radiofrekuensi dapat merusak atau menghancurkan jaringan saraf yang menyebabkan rasa sakit.
  • Stimulasi listrik: Menanamkan stimulator listrik ke dalam sakrum dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat sakroiliitis.
  • Fusi sendi: Meskipun pembedahan jarang digunakan untuk mengobati sakroiliitis, tetapi menggabungkan kedua tulang bersama-sama dengan perangkat keras logam terkadang dapat meredakan nyeri sakroiliitis.

Jika tidak diobati, sakroiliitis menyebabkan hilangnya mobilitas bagi sebagian orang. Rasa sakit yang tidak diobati juga dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kondisi psikologis seperti depresi.

Sakroiliitis yang terkait dengan ankylosing spondylitis dapat berkembang seiring waktu. Seiring waktu, jenis radang sendi ini menyebabkan ruas tulang belakang menyatu dan menjadi kaku.

Tidak ada cara untuk mencegah sakroiliitis. Kamu mungkin bisa mencegah atau mengurangi gejala dengan menghindari aktivitas yang memicu rasa sakit, seperti lari atau menaiki tangga.

Baca Juga: Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Begini Kata Ahli

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya