3 Bahaya Berciuman dengan Perokok, Dapat Pengaruhi Kesehatan

FYI, Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa rokok menyebabkan penyakit yang membahayakan hampir setiap organ tubuh. Penyakit tersebut di antaranya kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, hinggameningkatkan risiko penyakit mata dan masalah pada sistem kekebalan tubuh.

Faktanya, efek negatif tersebut tidak hanya bagia individu yang menyesap rokok secara langsung. Asapnya berkontribusi terhadap sekitar 41 ribu kematian orang dewasa tidak merokok pada tiap tahunnya. 

Efek pada perokok pasif tersebut tidak hanya bisa disalurkan lewat asap, lho. Bersentuhan fisik seperti ciuman dengan perokok juga berisiko memicu gangguan kesehatan tertentu. Berikut penjelasannya.

Salah satu alasan kenapa rokok tidak sehat adalah bahan dan kandungan di dalamnya. Rokok memuat nikotin yang merupakan stimulan untuk mempercepat pengiriman pesan otak dan tubuh.

Walau kedengaran baik, tetapi faktanya, dalam jangka panjang, kandungan ini menjadi penyebab utama kematian dini. Risiko kesehatannya meliputi stroke, kebutaan, hingga masalah jantung, melansir Alcohol and Drug Foundation.

Nikotin memang dapat dikeluarkan dari sistem sekitar 20 menit setelah merokok. Akan tetapi, kandungan ini dapat bertahan di liur dan masih bisa terdeteksi hingga 24 jam setelah merokok. Health Care Dive menyebutkan bahwa pada beberapa kasus bahkan bisa bertahan hingga 4-5 hari.

Kandungan nikotin tersebut tidak hanya menetap di mulut perokok, tetapi berpotensi berpindah pada non-perokok saat keduanya berciuman. Jika dilakukan terus- menerus, perokok pasif pun memiliki risiko kesehatan yang sama dengan perokok aktif. Bahaya berciuman dengan perokok ini tentu perlu kamu hindari, bukan?

Profesor Robert Booy, seorang Direktur Penelitian di Pusat Imunisasi dan Penelitian Nasional di sebuah rumah sakit anak di Westmead, Sydney, dalam The Sydney Morning Herald turut menjelaskan akan bahaya berciuman dengan perokok. Menurutnya, ciuman seorang perokok bisa berakibat fatal.

Alasannya, perokok merupakan kandidat utama yang membawa bakteri meningococcus atau Neisseria meningitidis. Bakteri tersebut merupakan pemicu meningitis dan septikemia. Meningitis mengacu pada pembengkakan lapisan membran otak dan sumsum tulang belakang. Sementara septikemia merupakan infeksi darah yang serius.

Penularan bakteri ini bisa melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan orang yang terinfeksi. Termasuk melalui ciuman, bersin, batuk, hingga tinggal berdekatan dengan individu yang mengalaminya.

Action on Smoking and Health menyebutkan bahwa perokok pasif merupakan salah satu yang paling berisiko mengalaminya. Meski dapat menyerang semua kelompok umur, anak kecil terutama bayi kurang dari 1 tahun merupakan kelompok yang paling berisiko.

Academy of General Dentistry secara jelas menyebutkan bahwa berciuman dengan perokok dapat menjadikan seseorang sebagai perokok pasif. Menjadi perokok pasif berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut karena transfer bakteri atau senyawa bahaya rokok lainnya.

Beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang dapat terjadi sebagai bahaya berciuman dengan perokok di antaranya:

• Kegagalan implan
• Kerusakan gigi primer yang bersifat permanen
• Periodontitis parah
• Keterlambatan perkembangan gigi pada anak
• Penurunan kepadatan tulang di bagian rahang
• Kanker mulut.

Kamu tentu ingin jadi salah satu yang merasakan dampak dari bahaya berciuman dengan perokok, bukan? Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari melakukannya. Cara paling tepat adalah meminta pasangan untuk berhenti merokok sepenuhnya.