Berisiko Dialami Pekerja Shift, Waspadai Shift Work Sleep Disorder

Manusia membutuhkan tidur untuk memulihkan tenaga dan mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Memiliki waktu tidur yang cukup sangat baik untuk kesehatan. Namun, ini sering menjadi masalah bagi banyak orang yang bekerja shift, misalnya dari sore hingga dini hari atau dari malam hingga pagi hari.
Pekerja shift punya jam kerja yang berbeda dengan jam kerja normal, yang mana mereka bisa bekerja saat waktu tidur. Adanya perubahan pola waktu bekerja dapat memengaruhi jadwal tidur. Itulah kenapa para pekerja shift berisiko mengalami gangguan tidur shift work sleep disorder.
Khususnya bila kamu adalah pekerja shift, mari kenali gangguan tidur yang satu ini.
1. Gangguan tidur yang dapat terjadi pada pekerja shift
Melansir Healthline, shift work sleep disorder (SWSD) adalah gangguan tidur yang rentan dialami oleh orang yang bekerja pada jam kerja yang tidak biasa, seperti kerja shift malam.
Gangguan tidur ini menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan dan membuat orang yang mengalaminya tidak merasa segar saat bangun tidur. Hal tersebut dapat memengaruhi waktu kerja dan juga waktu luang yang dimiliki pengidapnya.
Seperti dijelaskan di laman Cleveland Clinic, tidak semua pekerja shift mengalami gangguan tidur ini. Diperkirakan ada sekitar 10-40 persen yang memilikinya.