Studi menunjukkan bahwa beta-karoten dosis tinggi dapat membuat orang dengan kondisi tertentu menjadi kurang sensitif terhadap matahari. Orang dengan erythropoietic protoporphyria, kondisi genetik langka yang menyebabkan kepekaan terhadap sinar matahari yang menyakitkan, serta masalah hati, sering diobati dengan beta-karoten untuk mengurangi kepekaan terhadap sinar matahari.
Di bawah perawatan dokter, dosis beta-karoten secara perlahan disesuaikan selama beberapa minggu, dan orang tersebut bisa lebih banyak terpapar sinar matahari.
- Degenerasi makula terkait usia
Uji klinis besar, Age Related Eye Disease Study (AREDS1), menemukan bahwa orang yang mengalami degenerasi makula dapat memperlambat perkembangannya dengan mengonsumsi zink (80 mg), vitamin C (500 mg), vitamin E (400 mg), beta-karoten (15 mg), dan tembaga (2 mg).
Degenerasi makula terkait usia adalah penyakit mata yang terjadi ketika makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral, mulai rusak. Rejimen ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter.
Dalam sebuah penelitian terhadap pria paruh baya dan lebih tua, mereka yang makan lebih banyak makanan dengan karotenoid, terutama beta-karoten dan likopen, cenderung tidak mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekelompok gejala dan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes. Para pria juga memiliki ukuran lemak tubuh dan trigliserida yang lebih rendah, sejenis lemak darah.
Orang dengan leukoplakia oral memiliki lesi putih di mulut atau di lidah mereka. Biasanya ini disebabkan oleh merokok atau minum alkohol selama bertahun-tahun. Satu studi menemukan bahwa orang dengan leukoplakia yang menggunakan beta-karoten memiliki gejala yang lebih sedikit daripada mereka yang menggunakan plasebo.
Karena mengonsumsi beta-karoten dapat membuat perokok berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, jangan sembarangan menggunakan beta-karoten untuk leukoplakia. Tanyakan kepada dokter tentang keamanannya.
Orang dengan skleroderma, kelainan jaringan ikat yang ditandai dengan kulit mengeras, memiliki kadar beta-karoten yang rendah dalam darahnya. Ini menyebabkan beberapa peneliti berpikir bahwa suplemen beta-karoten mungkin bermanfaat bagi orang dengan skleroderma.
Namun, sejauh ini, penelitian belum mengkonfirmasi teori ini. Untuk saat ini, yang terbaik adalah mendapatkan beta-karoten dari makanan dan menghindari suplemen sampai penelitian lebih lanjut dilakukan.