Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Pasang Behel saat Hamil?

ilustrasi pasang behel atau kawat gigi (unsplash.com/Atikah Akhtar)
Intinya sih...
  • Behel baiknya dipasang saat masih anak-anak atau remaja, tetapi behel juga bisa dipasang pada orang dewasa di atas 18 tahun.
  • Kesehatan gigi dan gusi akan menentukan apakah ibu hamil merupakan kandidat yang baik untuk perawatan ortodontik.
  • Perawatan ortodontik sering kali memerlukan rontgen diagnostik oral. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh ibu hamil dan dokter.

Behel atau kawat gigi akan bekerja paling efektif jika dipasang pada masa remaja. Namun, sebenarnya perangkat ini dapat membantu menyelaraskan gigi dan meningkatkan fungsinya pada usia berapa pun. 

Mungkin, keinginan untuk merapikan gigi baru muncul sekarang, saat kamu tengah hamil. Namun, dengan adanya fluktuasi hormonal dan perubahan pada tubuh, kamu mungkin bertanya-tanya amankah memasang behel saat sedang hamil?

Agar tidak salah mengambil keputusan, simak dulu informasi berikut ini.

1. Apa itu behel

Behel adalah alat yang dipasang pada gigi dengan tujuan untuk meluruskan gigi dan memperbaiki berbagai masalah ortodontik, seperti:

  • Gigi bengkok.
  • Gigi berjejal.
  • Gigi berlubang.
  • Maloklusi.

Behel baiknya dipasang saat masih anak-anak atau remaja, tetapi behel juga bisa dipasang pada orang dewasa di atas 18 tahun.

Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, behel menggunakan tekanan ringan dan konstan untuk menggeser gigi ke posisi yang tepat seiring waktu. Bagaimana tepatnya hal ini terjadi bergantung pada jenis behel yang dipilih.

2. Amankah memasang behel saat hamil?

ilustrasi pemeriksaan gigi (pexel.com/cottonbro studio)

Kabar baiknya, para ahli sepakat bahwa perawatan ortodontik aman dilakukan selama kehamilan. Namun, kesehatan gigi dan gusi akan menentukan apakah kamu merupakan kandidat yang baik untuk perawatan ortodontik.

Perlu diketahui bahwa perawatan ortodontik sering kali memerlukan rontgen diagnostik oral. Menurut U.S. Food & Drug Administration, ada perbedaan pendapat di antara para ahli mengenai apakah radiasi dalam jumlah kecil dapat mengganggu pembelahan dan perkembangan sel janin yang cepat, yang dapat meningkatkan risiko cacat lahir atau penyakit di kemudian hari. 

Secara keseluruhan, jumlah paparan radiasi dari rontgen gigi dianggap sangat rendah sehingga tidak berbahaya bagi ibu hamil atau calon bayi. Akan tetapi, dokter gigi tetap harus memasang pelindung timah di perut dan tiroid.

3. Manfaat memasang behel saat hamil

Lebih mudah memasang behel saat hamil daripada setelah melahirkan. Pasalnya, kamu harus rajin kontrol selama perawatan. Dan, jika kamu sudah memiliki bayi, akan sulit untuk memenuhi janji temu sesuai jadwal.

Secara medis, kehamilan bukanlah saat yang buruk untuk memasang behel karena gigi mungkin lebih mudah digerakkan pada masa ini, menurut Verywell Family.

Beberapa perempuan mungkin juga mengalami sedikit kelonggaran gigi karena hormon kehamilan. Penting untuk memberi tahu dokter gigi bahwa kamu sedang hamil sebelum memutuskan untuk memasang behel.

4. Kerugian menggunakan behel selama kehamilan

ilustrasi orang memakai kawat gigi (pexels.com/Polina Kovaleva)

Meskipun perawatan ortodontik yang berhasil dapat meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan kesehatan mulut, tetapi efek samping yang bersifat sementara juga cukup banyak.

Berikut beberapa kerugian menggunakan behel saat hamil dilansir The Braces Guide:

  • Stres dan ketidaknyamanan: Perawatan ortodontik dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama pada periode awal. Ibu hamil sendiri sudah mengalami ketidaknyamanan fisik karena perubahan tubuh. Jadi, memasang behel saat hamil dapat memperburuk stres dan ketidaknyamanan.
  • Sinar-X dan prosedur diagnostik: Sebelum behel dipasang, pasien biasanya harus menjalani rontgen gigi. Ibu hamil sering kali disarankan untuk menghindari paparan radiasi yang tidak perlu karena dikhawatirkan akan memengaruhi tumbuh kembang janin.
  • Sulitnya konsisten menghadiri janji temu dengan dokter gigi: Hal-hal seperti mual dan muntah, kelelahan, kemalasan, dan gejala terkait kehamilan lainnya dapat membuat janji temu dengan dokter gigi menjadi lebih menantang.

5. Bagaimana kehamilan memengaruhi gigi

Perubahan yang disebabkan oleh kehamilan pada tubuh dapat memengaruhi gigi dan gusi. Berikut beberapa contohnya dirangkum dari Orthodontic Expert:

  • Kehamilan menyebabkan peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen, yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap masalah kesehatan mulut.
  • Selama kehamilan, beberapa perempuan mengalami kondisi yang disebut pika, yang mendorong mereka menelan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan mulut, seperti konsumsi es atau makanan yang tidak dapat dimakan secara berlebihan.
  • Ibu hamil mungkin akan mengurangi frekuensi menyikat gigi dan membersihkan gigi. Pasalnya, gigi dan gusi menjadi lebih sensitif saat hamil. Selain itu, menyikat gigi terkadang memicu mual dan muntah. Akibatnya, perempuan mungkin sulit menjaga kebersihan gigi dan mulut saat hamil.

Secara keseluruhan, aman memasang behel saat sedang hamil. Namun, penting untuk mendiskusikan semua potensi risiko dan manfaatnya dengan dokter gigi sebelum memasang behel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us