Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang ibu sedang merawat anaknya yang sakit ISPA.
ilustrasi ibu sedang merawat anaknya yang sakit ISPA (vecteezy.com/Puwadon Sang-ngern)

Intinya sih...

  • Polusi udara dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk ISPA.

  • Partikel polutan yang masuk ke saluran pernapasan dapat mengiritasi jaringan, memicu peradangan, dan melemahkan pertahanan alami tubuh.

  • Cegah ISPA akibat polusi udara dengan cara pakai masker saat keluar rumah, jauhi orang yang tampak sakit, pilih olahraga di dalam ruangan, mandi setelah bepergian, serta pakai air purifier.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Polusi udara kini menjadi salah satu masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan. Dampaknya tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga langsung dirasakan oleh manusia melalui gangguan kesehatan.

Salah satu dampak yang kerap luput dari perhatian adalah hubungannya dengan kesehatan saluran pernapasan, khususnya meningkatnya risiko infeksi saluran pernapasan akut alias ISPA.

Kenapa polusi udara bisa menyebabkan ISPA?

Udara yang kamu hirup setiap hari bisa mengandung campuran partikel dan zat kimia berbahaya, mulai dari debu dan kotoran, asap kendaraan bermotor, emisi industri, hingga senyawa kimia beracun. Paparan terus-menerus terhadap polutan ini dapat:

  • Merusak jaringan saluran pernapasan.

  • Melemahkan sistem kekebalan tubuh.

  • Membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk ISPA.

Partikel polutan yang masuk ke saluran pernapasan dapat mengiritasi jaringan, memicu peradangan, dan melemahkan pertahanan alami tubuh. Akibatnya, virus maupun bakteri penyebab ISPA lebih mudah berkembang.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dalam kadar tinggi meningkatkan risiko ISPA, terutama pada kelompok rentan seperti:

  • Anak-anak, karena sistem imun mereka belum matang.

  • Lansia, karena daya tahan tubuhnya mulai menurun.

  • Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya penyakit kronis.

Tips mencegah ISPA akibat polusi udara

ilustrasi pakai masker (pexels.com/Nothing Ahead)

Polusi udara bisa berdampak langsung pada kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan. Dengan langkah sederhana yang dilakukan secara konsisten, kamu bisa mengurangi risiko terkena ISPA. Coba praktikkan tips ini:

  • Pakai masker saat keluar rumah

Biasakan memakai masker ketika berada di luar ruangan. Masker yang tepat dapat menyaring partikel berbahaya dan melindungi paru-paru dari udara yang tercemar.

  • Pilih olahraga di dalam ruangan

Tetap aktif itu penting, tetapi saat polusi sedang tinggi, sebaiknya lakukan olahraga di dalam ruangan (indoor) agar terhindar dari paparan polutan.

  • Jaga hidrasi tubuh

Minum cukup air, setidaknya 2 liter per hari, membantu menjaga kelembapan saluran pernapasan. Lapisan lendir yang sehat di saluran napas berfungsi sebagai pelindung alami dari kuman dan polutan.

  • Jauh-jauh dari orang yang terlihat sedang sakit

ISPA mudah menular melalui kontak langsung. Kalau ada orang di sekitar yang sedang batuk atau pilek, jaga jarak aman dan hindari kontak fisik untuk mengurangi risiko penularan.

  • Mandi setelah bepergian

Partikel polusi bisa menempel pada kulit dan pakaian. Mandi setelah beraktivitas di luar rumah membantu membersihkan tubuh dari polutan dan mengurangi paparan lebih lanjut.

  • Gunakan pembersih udara (air purifier)

Jika memungkinkan, gunakan air purifier di rumah. Alat ini membantu menyaring udara dalam ruangan dari partikel berbahaya sehingga kualitas udara lebih terjaga.

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang

Nutrisi yang baik memperkuat daya tahan tubuh. Perbanyak buah, sayur, serta makanan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan untuk membantu tubuh melawan dampak buruk polusi.

  • Cuci tangan sebelum makan

Kebersihan tangan adalah langkah sederhana namun krusial. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.

Referensi

Erlina Burhan and Ummul Mukminin, “A Systematic Review of Respiratory Infection Due to Air Pollution During Natural Disasters,” Medical Journal of Indonesia 29, no. 1 (March 20, 2020): 11–18, https://doi.org/10.13181/mji.oa.204390.

María Camila Loaiza-Ceballos et al., “Viral Respiratory Infections and Air Pollutants,” Air Quality Atmosphere & Health 15, no. 1 (September 15, 2021): 105–14, https://doi.org/10.1007/s11869-021-01088-6.

Marius Nsoh et al., “Acute Respiratory Infection Related to Air Pollution in Bamenda, North West Region of Cameroon.,” DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals) 32 (January 1, 2019): 99, https://doi.org/10.11604/pamj.2019.32.99.15228.

"8 Langkah Bijak Terhindar dari Bahaya ISPA Akibat Polusi Udara." Kemenkes RI. Diakses Oktober 2025.

Editorial Team