Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polusi Udara Salah Satu Faktor Picu 2 Juta Kasus ISPA di Jakarta

Anak terkena ISPA akibat polusi udara yang buruk. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Anak terkena ISPA akibat polusi udara yang buruk. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Polusi udara dan cuaca jadi penyebab naiknya kasus ISPA
  • Gejala ISPA meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
  • Masyarakat diimbau menerapkan PHBS untuk mencegah ISPA
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA di Jakarta mengalami peningkatan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat hingga Oktober 2025 terdapat sebanyak 1.966.308 kasus.

"Saat ini ISPA merupakan penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di Puskesmas, karena penularannya dapat terjadi dengan sangat mudah melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dikutip laman Pemprov DKI, Jumat (17/10/2025).

1. Polisi udara dan cuaca jadwal penyebab ISPA naik

Polda Metro Jaya kerahkan 4 mobil water cannon semprot jalan protokol untuk atasi polusi udara Jakarta. (dok. Humas Polda Metro Jaya)
Polda Metro Jaya kerahkan 4 mobil water cannon semprot jalan protokol untuk atasi polusi udara Jakarta. (dok. Humas Polda Metro Jaya)

Ani menjelaskan, kenaikan kasus ISPA dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Tidak hanya akibat polusi udara, tetapi juga karena fenomena musim kemarau basah yang terjadi pada tahun ini.

“Kondisi tersebut berdampak pada penurunan daya tahan tubuh individu serta peningkatan jumlah agen biologis penyebab infeksi saluran pernapasan di lingkungan masyarakat,” ujar Ani.

2. Gejala ISPA yang perlu diperhatikan

Ilustrasi ISPA. IDN Times/ istimewa
Ilustrasi ISPA. IDN Times/ istimewa

Ani menjelaskan, gejala ISPA meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Gejala tambahan dapat berupa hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, serta suara serak.

“Pada kasus yang lebih berat, penderita dapat mengalami sesak napas yang memerlukan penanganan medis segera,” katanya.

3. Terapkan PHBS

Staf Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang Tendean membuat sabun cuci tangan dari limbah sabun batang di hotel pada peringatan Hari Bumi, Kamis (22/4/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Staf Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang Tendean membuat sabun cuci tangan dari limbah sabun batang di hotel pada peringatan Hari Bumi, Kamis (22/4/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ani mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyakit saluran pernapasan seperti ISPA.

"Upaya sederhana seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, memakai masker saat beraktivitas di ruang padat maupun area publik, serta menerapkan etika batuk dan bersin dapat membantu memutus rantai penularan penyakit," imbaunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Halte Bernilai Ratusan Juta di Bekasi yang Rusak Akhirnya Diperbaiki

17 Okt 2025, 23:32 WIBNews