Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?

Belum tentu kamu terkena paru-paru basah

Paru-paru basah dikenal juga sebagai sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan sesak napas secara tiba-tiba, dikutip dari laman verywell health.

Berkeringat adalah proses alami untuk membantu penyesuaian suhu tubuh.  Namun, seringkali orang-orang menganggap bahwa tangan yang sering berkeringat merupakan gejala dari penyakit paru-paru basah, atau dikenal Pneumonia. Benarkah demikian? Simak uraiannya di bawah ini, ya.

1. Anggapan bahwa tangan sering berkeringat adalah gejala pneumonia

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi demam (freepik.com/freepik)

Banyak masyarakat yang berasumsi bahwa penyakit paru-paru basah ditandai dengan tangan sering berkeringat. Hal ini disebabkan salah satu gejala pada paru-paru basah adalah timbulnya demam. Akibatnya, di seluruh tubuh sering berkeringat, termasuk telapak tangan.

Pneumonia, atau paru-paru basah adalah infeksi yang mengobarkan kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, dan gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Namun, anggapan tangan sering berkeringat adalah gejala pneumonia ternyata tidak sepenuhnya benar.

2. Jadi, mitos atau fakta?

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi orang berkeringat (freepik.com/stocking)

Anggapan pneumonia ditandai tangan sering berkeringat bisa dikatakan mitos, apabila tidak disertai gejala lainnya. Faktanya, berkeringat bukanlah gejala pneumonia yang spesifik.

Kondisi tangan berkeringat dalam situasi tertentu, seperti saat berolahraga atau merasa cemas, keringat berlebih dapat menjadi tanda kondisi medis yang disebut hiperhidrosis. Hal ini normal bagi para remaja. Munculnya keringat berlebih di tangan, disebabkan kelenjar ekrin (kelenjar keringat) yang dihasilkan terlalu aktif.

3. Mengenal pneumonia

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi sesak napas (freepik.com/Lifestylememory)

Menurut American Lung Association, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.  

Batuk, demam, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, mual, dan muntah termasuk gejala umum dari pneumonia. Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Pada kasus yang parah, pneumonia dapat menyebabkan gagal napas, sepsis, dan kematian.

Untuk dapat memastikan bahwa kamu terdiagnosis pneumonia atau bukan, maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik, rontgen dada, dan tes laboratorium. Tentunya, setelah konsultasi dengan profesional medis.

Baca Juga: Keringat Berlebih (Hiperhidrosis): Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

4. Tangan berkeringat merupakan tanda hiperhidrosis

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi orang berkeringat (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan berkeringat lebih dari yang dibutuhkan tubuh untuk mengatur suhu. Kondisi ini berdampak pada kualitas hidup seseorang, memengaruhi aktivitas sehari-hari, hubungan, dan kesejahteraan emosional mereka.

Berkeringat pada area tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, ketiak, atau wajah, termasuk ke dalam jenis hiperhidrosis fokal primer. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kondisi ini disebabkan oleh perubahan genetik.

5. Identifikasi penyebab hiperhidrosis

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi orang kepanasan (pexels.com/Katya Wolf)

Keringat dihasilkan oleh kelenjar ekrin (kelenjar keringat) untuk mendinginkan tubuh saat kepanasan. Penyebab hiperhidrosis bergantung pada jenis keringat yang terjadi.

Ada dua jenis hiperhidrosis:

  • Hiperhidrosis primer: disebabkan oleh sinyal saraf yang memicu kelenjar keringat ekrin menjadi terlalu aktif. Biasanya mempengaruhi telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
  • Hiperhidrosis sekunder: dapat menyebabkan keringat di seluruh tubuh yang disebabkan oleh beberapa pemicu, seperti kehamilan, menopause, kecemasan, gula darah rendah, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, obesitas, obat-obatan tertentu, dan beberapa infeksi.

6. Cara mencegah hiperhidrosis

Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-Paru Basah?ilustrasi kaus kaki (pexels.com/Lisa Fotios)

Untuk mencegah hiperhidrosis, dapat dilakukan beberapa cara berikut:

  • Gunakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan alami seperti katun atau linen untuk meminimalkan tanda-tanda keringat.
  • Oleskan antiperspiran pada kulit kering sebelum tidur.
  • Gunakan kaus kaki yang menyerap kelembapan dan ganti setidaknya dua kali sehari jika memungkinkan.
  • Hindari makanan dan minuman yang mengandung monosodium glutamat (MSG), kafein (cokelat, kopi, teh), sambal pedas, rempah-rempah (seperti kari atau jintan), dan alkohol.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan, bahwa tidak ada hubungan langsung antara mitos tangan berkeringat dengan gejala paru-paru basah. Tangan berkeringat bisa menjadi gejala berbagai kondisi, termasuk hiperhidrosis.

Untuk itu. penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang akurat dari masalah kesehatan tertentu.

Baca Juga: 7 Perawatan untuk Mengatasi Hiperhidrosis atau Keringat Berlebih

Chairunnisa Photo Writer Chairunnisa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya