5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti Serigala

Sindrom di balik kasus manusia serigala zaman kuno

Mental merupakan salah satu properti penting yang dimiliki manusia sejak dilahirkan. Mental yang dimiliki manusia sanggup mengubah dan memberikan sugesti kuat meskipun seseorang belum tentu mengalami kejadian yang sesungguhnya. Nah, itu sebabnya mental menjadi salah satu objek penelitian sejak zaman kuno.

Salah satu kondisi atau sindrom langka yang berkaitan dengan mental adalah lycanthropy. Jadi, apa itu lycanthropy dan bagaimana hubungannya dengan medis? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas.

1. Kondisi mental yang mengarah pada gangguan jiwa

5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti Serigalailustrasi marah akibat gangguan mental (unsplash.com/engin akyurt)

Berdasarkan laporan dari Cureus Journal of Medical Science pada 2021, kondisi lycanthropy bisa diartikan sebagai varian langka dari sindrom delusi yang secara khusus membalikkan pikiran atau sugesti seseorang hingga ia menganggap dirinya adalah hewan atau telah bertransformasi menjadi hewan.

Kondisi mental ini sebetulnya sudah mengarah ke penyimpangan atau gangguan jiwa. Pada tahap kronis, penderita akan betul-betul menganggap dirinya sebagai hewan—terutama hewan buas—sehingga ia melakukan segala hal berkaitan dengan hewan, misalnya berjalan dengan kaki dan tangan secara bersamaan, menggeram, dan menggigit apa pun di sekitarnya.

2. Dikaitkan dengan manusia serigala

5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti SerigalaSerigala sering dikaitkan dengan sindrom kejiwaan lycanthropy. (unsplash.com/Guillaume Archambault)

Sebetulnya lycanthropy tidak melulu terkait dengan hewan serigala. Beberapa pasien yang pernah diteliti mengungkap bahwa gambaran dirinya bertransformasi menjadi berbagai macam spesies hewan, misalnya harimau, kerbau, ular, serigala, kelelawar, dan seterusnya. Hanya saja, sudah bukan rahasia lagi kalau manusia serigala yang paling dikaitkan dengan kondisi yang satu ini.

Hal ini tentu berkaitan erat dengan legenda kuno mengenai manusia serigala di Eropa pada Abad Pertengahan. Dilansir History, kisah mengenai manusia serigala bahkan sudah tercatat dengan dramatis dalam catatan Mesopotamia kuno, misalnya dalam prosa "The Epic of Gilgamesh". Lalu, pada Yunani Kuno juga pernah tercatat kisah tentang Lycaon yang dikutuk oleh Zeus menjadi manusia serigala.

Tentu saja sindrom lycanthropy zaman dulu tidak bisa dianalisis dengan baik oleh manusia. Keterbatasan pengetahuan dan teknologi saat itu membuat sindrom ini dianggap sebagai kutukan dan mampu betul-betul mengubah manusia menjadi serigala. Sindrom ini juga dinilai berbahaya karena bisa membuat penderitanya melukai atau membunuh orang lain di sekitarnya.

 

Baca Juga: 5 Invasi Hewan Terburuk dalam Sejarah, dari Emu hingga Tikus!

3. Penyebab dan gejala lycanthropy

5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti Serigalailustrasi gangguan kejiwaan (unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona)

Dicatat dalam laman WebMD, ada banyak ahli yang menyatakan bahwa lycanthropy disebabkan oleh sindrom kesalahan identifikasi yang menyebabkan delusi kuat pada orang yang mengidap lycanthropy. Beberapa pakar lain menyebut bahwa penyebabnya bisa terjadi karena budaya, genetik, atau kondisi mental yang tidak stabil.

Selain itu, beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang mengalami delusi lycanthropy adalah cedera otak, demensia, dan penyakit serebrovaskular. Adapun, beberapa gejala spesifik yang biasanya berkaitan dengan lycanthropy:

  • merasa mengalami perubahan fisik pada anggota tubuh ketika seseorang bercermin;
  • membuat suara atau kegiatan yang mengarah pada perilaku hewan, seperti menggeram, mengaum, melolong, dan suara hewan lainnya, tanpa sadar yang bahkan bisa di depan umum;
  • melakukan tindakan kasar terhadap lingkungan karena penderita menganggap dirinya adalah seekor hewan buas;
  • berjalan atau berlari menggunakan kaki dan tangan secara bersamaan;
  • gemar memakan daging mentah atau darah sebagai pemuas nafsu dan rasa lapar.

Deretan penyebab dan gejala yang muncul sudah mampu menyimpulkan bahwa lycanthropy pada dasarnya berkaitan dengan kondisi mental atau kejiwaan. Selain langkah medis berupa pengobatan fisik, pasien tentu diwajibkan menjalani tindakan medis untuk mental atau kejiwaannya.

4. Menjadi kasus langka, tapi sempat banyak ditemukan pada zaman dulu

5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti SerigalaOrang dengan lycanthropy sering memiliki hasrat untuk memakan darah dan daging mentah. (unsplash.com/Kyle Mackie)

Meski kini menjadi sindrom yang langka, lycanthropy zaman dulu ternyata cukup sering didokumentasikan. Dr. Jan Dirk Blom, seorang psikiater asal Belanda, menemukan catatan atau dokumentasi mengenai kasus ini pada era 1850. Seperti diberitakan oleh Live Science, Dr Blom telah menemukan 56 kasus lycanthropy pada 1850.

Berdasarkan catatan yang ditemukan, ada banyak pasien jiwa pada zaman dulu mengaku bahwa mereka dapat berubah menjadi hewan, khususnya serigala. Uniknya, setelah lebih dari 150 tahun sampai saat ini, orang-orang dengan lycanthropy sudah sangat jarang ditemukan. Tentu ini berkaitan dengan pola hidup yang lebih baik, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan obat-obatan yang sanggup mengatasi tekanan mental.

5. Lycanthropy mungkin tidak bisa disembuhkan

5 Fakta Lycanthropy, Kondisi Mental yang Ubah Manusia seperti Serigalailustrasi kondisi depresi dan mental yang tak stabil (unsplash.com/Gadiel Lazcano)

Saat ini, mungkin belum ada metode penyembuhan yang betul-betul efektif menyembuhkan lycanthropy, seperti ditulis pada laman The Healthy Journal. Pasalnya, kondisi ini juga erat kaitannya dengan penyakit skizofrenia, yakni masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami delusi, halusinasi, dan emosi yang menariknya hanyut dalam alam pikirannya sendiri.

Penderita skizofrenia akan mengalami gangguan emosional dan perilaku akibat halusinasi yang kerap muncul pada indra penglihatan dan pendengarannya. Hingga saat ini, masih belum ada obat-obatan medis yang bisa menyembuhkan gangguan mental berat ini. Terapi medis yang dilakukan hanya untuk menekan tingkat delusi dan membantu penderita agar bisa lebih tenang ketika halusinasi tersebut datang.

Jadi, sampai di sini, kamu sudah mengetahui bahwa manusia serigala mungkin hanyalah mereka yang menderita lycanthropy. Hal ini sama saja dengan vampir atau manusia kelelawar karena sindrom langka tersebut tidak hanya membatasi seseorang berdelusi menjadi serigala, melainkan banyak jenis hewan. So, semoga artikelnya bermanfaat, ya.

Baca Juga: Mengenal Fenrir, Serigala Buas yang Melahap Odin

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya