Apakah Parasetamol Dapat Mengobati Sakit Gigi?

2. Parasetamol

ilustrasi minum obat (unsplash.com/Bermix Studio)

Parasetamol merupakan obat yang sering digunakan untuk menurunkan demam. Tak hanya mengurangi demam, parasetamol juga dapat mengurangi nyeri seperti nyeri gigi.

Dilansir Medscape, parasetamol dapat mengurangi nyeri dengan cara menghambat produksi prostaglandin pada sistem saraf pusat. Dengan terhambatnya produksi prostaglandin, maka rasa nyeri akan berkurang.

Baca Juga: 6 Fakta Hipoplasia Enamel, Terjadi Saat Gigi Masih Berkembang

3. Penggunaan parasetamol

ilustrasi minum obat (pexels.com/Kampus Production)

Saat nyeri gigi muncul, parasetamol dapat segera digunakan. Obat pereda nyeri seperti parasetamol bekerja paling baik saat nyeri pertama kali muncul. Bila diminum saat nyeri sudah parah, maka obat tidak dapat bekerja dengan optimal.

Parasetamol bisa digunakan dalam kondisi perut kosong sebelum makan maupun setelah makan, mengutip National Health Service. Kamu bisa menggunakan parasetamol sesuai anjuran yang tertera pada kemasan. Jika rasa nyeri gigi masih timbul dan tidak membaik, maka disarankan ke dokter.

4. Waktu yang tepat untuk ke dokter gigi

ilustrasi dokter gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apabila jika nyeri yang dirasakan terus-menerus hingga satu atau dua hari, meskipun sudah menggunakan obat pereda nyeri, maka disarankan ke dokter gigi. Adanya nyeri yang tak kunjung reda tersebut menunjukkan masih ada penyebab yang belum teratasi sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Kamu juga disarankan untuk ke dokter gigi bila mengalami nyeri parah untuk mengetahui sumber penyebab rasa sakit tersebut. Apabila sakit gigi juga disertai demam, sakit telinga, dan nyeri saat membuka mulut, segeralah temui dokter gigi. Dengan pemeriksaan lebih lanjut, maka penanganan akan sesuai dengan kondisi yang diderita.

5. Pencegahan sakit gigi

ilustrasi menyikat gigi (unsplash.com/Diana Polekhina)

Sakit gigi umumnya disebabkan oleh adanya lubang pada gigi, maka pencegahan paling utama adalah menerapkan praktik kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi secara rutin dan membersihkan sela gigi dengan benang gigi. Menyikat gigi disarankan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Fluorida diketahui dapat mencegah munculnya gigi berlubang.

Penting juga untuk melakukan kontrol rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mencegah gigi berlubang dan penyakit pada gusi. Bila saat kontrol dokter gigi menemukan adanya masalah, maka akan segera bisa ditangani.

Parasetamol bisa membantu meredakan sakit gigi. Namun, bila dalam satu atau dua hari nyeri gigi tak kunjung hilang atau malah memburuk dan/atau disertai gejala tak biasa lainnya, maka kamu amat disarankan untuk menemui dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi