5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritas

Cacar monyet kini sedang menyebar di Jakarta

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis disebabkan oleh virus monkeypox. Sebelum menyebar ke berbagai negara seperti saat ini, dahulu cacar monyet merupakan penyakit endemik di beberapa wilayah di Afrika.

Belakangan, cacar monyet juga sudah mulai masuk ke Indonesia. Berdasarkan angka terakhir per hari Selasa (24/10/2023), jumlah pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi di Jakarta mencapai 7 orang. 

Meskipun termasuk penyakit yang sudah lama diidentifikasi pada manusia, pengobatan spesifik cacar monyet masih belum tersedia. Namun, pemberian vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit ini. Itulah kenapa, vaksinasi cacar monyet akan segera dilakukan. 

Berikut ini fakta vaksin cacar monyet secara medis yang perlu kamu ketahui!

1. Vaksin smallpox dapat memberi perlindungan terhadap monkeypox

5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritasilustrasi vaksin (pexels.com/Thirdman)

Berdasarkan studi observasional terdahulu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa vaksinasi yang digunakan saat memberantas smallpox ini memiliki efektivitas hingga 85 persen untuk mencegah cacar monyet. Vaksin smallpox dinilai dapat memberikan perlindungan secara maksimal terhadap cacar monyet karena masih berkerabat dekat dengan kelompok orthopoxvirus.

Untuk saat ini, vaksin smallpox generasi pertama sudah tidak tersedia. Namun, peneliti telah mengembangkan vaksin baru untuk memberikan perlindungan terhadap cacar monyet.

2. Terdapat dua vaksin yang telah disetujui oleh FDA

5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritasilustrasi vaksin (pexels.com/Thirdman)

Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan persetujuan penggunaan vaksin smallpox untuk membantu memberikan perlindungan terhadap risiko cacar monyet. Vaksin yang diberikan izin oleh FDA adalah JYNNEOS dan ACAM2000.

JYNNEOS atau disebut juga Imvamune atau Imvanex merupakan vaksin yang dapat mencegah smallpox dan cacar monyet. Vaksin tersebut merupakan vaksin generasi ketiga berbasis orthopoxvirus hidup yang dilemahkan atau Modified Vaccinia Ankara (MVA).

Vaksin tersebut telah disetujui untuk mencegah smallpox dan monkeypox pada tahun 2019. Baru-baru ini, FDA memberikan izin emergency use authorization (EUA) pada vaksin tersebut untuk diberikan secara intradermal.

Ada pula ACAM2000, vaksin generasi kedua yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap smallpox. FDA memberikan izin penggunaan vaksin cacar monyet melalui mekanisme Expanded Access Investigational New Drug (EA-IND).

Baca Juga: Kasusnya Kembali Muncul, Ini Cara agar Tidak Tertular Cacar Monyet

3. Beda vaksin JYNNEOS dan ACAM2000

5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritasilustrasi cairan vaksin (unsplash.com/ Mufid Majnun)

Menurut keterangan CDC, vaksin JYNNEOS lebih cocok diberikan kepada para pekerja laboratorium dan petugas medis darurat yang rentan terekspos orthopoxvirus. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 4 minggu. Orang yang sudah pernah mendapatkan vaksin smallpox hanya butuh 1 dosis. 

Sementara itu, CDC merekomendasikan ACAM2000 untuk orang-orang di sekitar pasien yang terkonfirmasi terinfeksi virus cacar monyet. Dosis yang diberikan biasanya single dose atau 1 dosis saja. 

Berdasarkan informasi terbaru, Kemenkes akan menggunakan vaksin JYNNEOS untuk mengontrol cacar monyet di Indonesia. Itulah kenapa, proses vaksinasi berlangsung 2 kali untuk 500 orang yang dinilai rentan terinfeksi. 

4. Vaksin diberikan sebelum terpapar cacar monyet

5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritasilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Hyttalo Souza)

CDC menyebutkan bahwa vaksin smallpox efektif memberikan perlindungan terhadap cacar monyet ketika diberikan sebelum terpapar cacar monyet. Meskipun begitu, para ahli percaya bahwa pemberian vaksin setelah terpapar cacar monyet mungkin dapat membantu mencegah sakit yang lebih parah.

Semakin cepat pemberian vaksin, maka manfaat yang diberikan semakin baik. Apabila sudah terpapar, CDC menyarankan pemberian vaksin dilakukan setidaknya dalam waktu 4 hari setelah terinfeksi. Namun, vaksin juga masih bisa diberikan antara 4–14 hari setelah terpapar untuk mengurangi keluhan cacar monyet.

5. Kemenkes akan memberikan vaksin cacar monyet untuk kelompok berisiko

5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritasilustrasi peta Indonesia (unsplash.com/Z)

Melihat penyebaran cacar monyet di DKI Jakarta, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI segera memberikan vaksin kepada 500 orang dalam kelompok berisiko mulai hari Senin (23/10/2023). Siapa saja yang dimaksud?

Berdasarkan keterangan Kemenkes, mereka akan memprioritaskan ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, orang lanjut usia, serta laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesamanya dalam 2 minggu terakhir. Mereka adalah orang-orang yang rentan terinfeksi orthopoxvirus. 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan bahwa mereka sudah memiliki 1.000 dosis vaksin cacar monyet. Namun, 500 orang yang diprioritaskan ini masing-masing akan mendapatkan 2 dosis. 

Sementara itu, Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat melakukan sejumlah upaya pencegahan cacar monyet, beberapa di antaranya:

  • Tidak berhubungan seksual secara bebas
  • Rajin cuci tangan dengan air dan sabun
  • Menghindari sharing alat makan dengan orang lain
  • Menghindari kontak dengan hewan liar dan mengonsumsi dagingnya
  • Memasak makanan hingga benar-benar matang

Penularan cacar monyet terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Sementara antarmanusia, penularan terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman dan melalui cairan tubuh. 

Ada baiknya untuk selalu melakukan upaya pencegahan di atas agar terhindar dari cacar monyet. Jika kamu merasakan gejala seperti demam, lemas, menggigil, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Pahami! Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa
  • Izza Namira
  • Delvia Y Oktaviani
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya