Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Minuman yang Kurang Baik untuk Ginjal, Batasi Konsumsinya

ilustrasi minuman dingin (unsplash.com/The Matter of Food)
ilustrasi minuman dingin (unsplash.com/The Matter of Food)
Intinya sih...
  • Soda menempati urutan teratas dalam daftar minuman terburuk untuk ginjal.
  • Minuman manis dapat membahayakan ginjal dengan berbagai cara, yaitu meningkatkan gula darah, tekanan darah, dan peradangan pada tubuh.
  • Teh diketahui tinggi asam oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengendap di ginjal dan mengganggu kerja pembuangan limbah dari darah.

Ginjal memainkan banyak peran penting bagi tubuh, mulai dari membuang produk limbah dari darah, menyeimbangkan cairan dan tekanan darah, serta membuang obat dari tubuh. Adanya masalah pada ginjal dapat sangat mengubah hidup. Oleh karena itu, penting untuk menjalani gaya hidup yang sehat guna mendukung kesehatan ginjal.

Banyak faktor gaya hidup dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ginjal kronis. Misalnya, jarang berolahraga, diet tidak sehat, merokok, dan tidak menjaga tekanan darah. Bahkan, minuman yang kamu nikmati setiap hari bisa berdampak signifikan pada kesehatan ginjal.

Kali ini, akan dibahas apa saja minuman yang kurang baik untuk ginjal dan kamu perlu membatasinya.

1. Soda

Soda menempati urutan teratas dalam daftar minuman terburuk untuk ginjal. Minum lebih dari empat minuman berkarbonasi manis per minggu dikaitkan dengan peningkatan prevalensi penyakit ginjal kronis. Alasannya, minuman bersoda tinggi akan kandungan gula yang dapat merusak pembuluh darah di ginjal.

Bahan lain dalam soda, yaitu asam fosfat, juga bisa berdampak buruk bagi ginjal. Penelitian menunjukkan bawa minuman kola yang mengandung asam fosfat telah dikaitkan dengan perubahan urine yang memicu batu ginjal, yang meningkatkan risiko berkembangnya penyakit ginjal kronis.

2. Kopi dan minuman berkafein lainnya

ilustrasi kopi (pexels.com/Arshad Sutar)
ilustrasi kopi (pexels.com/Arshad Sutar)

Kafein bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. Namun, menurut sebuah penelitian, ini hanya berlaku untuk kopi dalam jumlah tinggi, yaitu lebih dari enam cangkir sehari.

Jadi, aman saja minum kopi dalam jumlah moderat selama kamu tidak memiliki autosomal dominant polycystic kidney disease (ADPKD). Hanya saja, kopi sering kali mengandung banyak gula dan lemak tambahan sehingga dapat menambah ratusan kalori.

3. Alkohol

Bagi orang yang sehat, minum alkohol dalam jumlah kecil umumnya tidak akan berdampak negatif pada ginjal. Namun, mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat memperburuk masalah ginjal.

Minum alkohol secara berlebihan juga dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, dan menyebabkan penyakit hati.

Belum jelas berapa jumlah alkohol yang aman dikonsumsi setiap harinya. Selain itu, bagi individu dengan kondisi tertentu mungkin perlu menghindari alkohol sepenuhnya.

4. Minuman tinggi gula

Ilustrasi jus belimbing (freepik.com/boyarkinamarina)
Ilustrasi jus belimbing (freepik.com/boyarkinamarina)

Minuman manis dapat membahayakan ginjal dengan berbagai cara, yaitu meningkatkan gula darah, tekanan darah, dan peradangan pada tubuh.

Minuman manis juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kerusakan pada ginjal.

5. Produk susu

Susu merupakan salah satu minuman tinggi nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, dikhawatirkan ini akan memicu masalah pada ginjal.

Produk susu dapat menyebabkan kerusakan ginjal karena sangat sulit untuk dimetabolisme. Ini memberi beban berat pada ginjal, membuatnya sulit untuk membuang produk limbah.

Produk susu juga tinggi akan kandungan protein yang dapat menyebabkan atau memperburuk masalah ginjal yang ada. 

6. Jus jeruk

Ilustrasi jus jeruk (pixabay.com/albanycolley)
Ilustrasi jus jeruk (pixabay.com/albanycolley)

Jeruk dan jus jeruk paling terkenal karena kandungan vitamin C-nya. Namun, jeruk juga merupakan sumber kalium yang kaya.

Satu jeruk besar bisa menyediakan 333 mg kalium. Selain itu, terdapat 473 mg kalium dalam satu cangkir jus jeruk.

Mengingat kandungan kaliumnya, konsumsi jus jeruk perlu dibatasi, utamanya pada orang yang memiliki risiko penyakit ginjal. Jus anggur, apel, dan cranberry merupakan pengganti yang baik untuk jus jeruk karena kandungan kaliumnya lebih rendah.

7. Teh

Pada tahun 2014, ada kasus seorang lelaki dilarikan ke rumah sakit Central Arkansas Veterans Healthcare System, Amerika Serikat, dengan keluhan kelemahan, kelelahan, dan nyeri tubuh.

Dokter menemukan bahwa ginjalnya gagal berfungsi. Lelaki tersebut menjalani dialisis. Setelah menanyai pasien tersebut, dokter mengetahui bahwa laki-laki tersebut meminum 16 gelas es teh berukuran 236 ml setiap hari.

Teh diketahui tinggi asam oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengendap di ginjal dan mengganggu kerja pembuangan limbah dari darah.

Pasien tersebut meminum es teh sebanyak itu untuk jangka waktu yang tidak diketahui. Hal ini menciptakan asam oksalat yang tidak dapat ditangani oleh ginjalnya, sehingga menyebabkan gagal ginjal.

Teh hitam kaya akan oksalat, senyawa yang ditemukan secara alami pada banyak makanan. Terlalu banyak juga bisa menyebabkan batu ginjal. Laki-laki tersebut kemungkinan mengonsumsi 1.500 mg senyawa tersebut setiap hari. Sebagai perbandingan, rata-rata orang mengonsumsi antara 150 dan 500 miligram oksalat setiap hari.

Gagal ginjal semacam ini juga dilaporkan terjadi karena konsumsi buah belimbing, buah mentimun, rhubarb, dan kacang tanah secara berlebihan. Jadi, intinya apa pun yang berlebihan tidak baik.

Bukan berarti kamu harus menghindari semua minuman-minuman di atas secara total. Asalkan tidak berlebihan, minuman ini tidak akan memberikan dampak buruk pada ginjal.

Referensi

Yuzbashian, Emad, Golaleh Asghari, dkk. “Sugar‐sweetened beverage consumption and risk of incident chronic kidney disease: Tehran lipid and glucose study.” Nephrology 21, no. 7 (22 Juni 2016): 608–16.
Saldana, Tina M, Olga Basso, dkk. “Carbonated Beverages and Chronic Kidney Disease.” Epidemiology 18, no. 4 (1 Juli 2007): 501–6.
Everyday Health. Diakses pada Juli 2024. The Best and Worst Foods and Drinks for ADPKD.
Killer, Sophie C., Andrew K. Blannin, dan Asker E. Jeukendrup. “No Evidence of Dehydration with Moderate Daily Coffee Intake: A Counterbalanced Cross-Over Study in a Free-Living Population.” PloS One 9, no. 1 (9 Januari 2014): e84154.
National Kidney Foundation. Diakses pada Juli 2024. Alcohol and Your Kidneys.
GoodRx Health. Diakses pada Juli 2024. The 5 Best Drinks If You Have Bad Kidneys (and a Few to Avoid)
Piedmont. Diakses pada Juli 2024. Be aware of kidney-damaging foods.
Eat This Not That! Diakses pada Juli 2024. Popular Drinks That May Cause Lasting Damage to Your Kidneys, Says Science.
Syed, Fahd, Alejandra Mena-Gutierrez, dan Umbar Ghaffar. “A Case of Iced-Tea Nephropathy.” New England Journal of Medicine 372, no. 14 (2 April 2015): 1377–78.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us