Apa yang Terjadi pada Penyakit Ginjal Stadium Akhir?

Fungsi ginjal turun ke tingkat yang sangat rendah

Penyakit ginjal stadium akhir (end-stage renal disease atau ESRD) atau gagal ginjal stadium akhir adalah tahap akhir permanen dari penyakit ginjal kronis, yang mana fungsi ginjal telah menurun hingga tidak lagi mampu berfungsi sendiri.

Pasien dengan ESRD harus menerima dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup selama lebih dari beberapa minggu. Pasien juga bisa memilih perawatan konservatif untuk mengelola gejala dengan tujuan untuk kualitas hidup terbaik selama sisa waktu.

1. Penyebab dan faktor risiko

Penyakit ginjal terjadi ketika suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal, mengakibatkan kerusakan ginjal makin parah selama beberapa bulan atau tahun. Bagi beberapa orang, kerusakan ginjal bisa terus berlanjut bahkan setelah kondisi yang mendasarinya teratasi, mengutip Mayo Clinic.

Penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan penyakit ginjal meliputi:

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis berkembang lebih cepat menjadi penyakit ginjal stadium akhir. Ini meliputi:

  • Diabetes dengan kontrol gula darah yang buruk.
  • Penyakit ginjal yang memengaruhi glomeruli, struktur di ginjal yang menyaring limbah dari darah.
  • Penyakit ginjal polikistik.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penggunaan tembakau.
  • Kulit hitam, Hispanik, Asia, Kepulauan Pasifik, atau keturunan Indian-Amerika.
  • Riwayat gagal ginjal dalam keluarga.
  • Usia yang lebih tua.
  • Sering menggunakan obat-obatan yang dapat merusak ginjal.

2. Gejala

Apa yang Terjadi pada Penyakit Ginjal Stadium Akhir?ilustrasi gejala penyakit ginjal stadium akhir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dilansir Penn Medicine, gejala umum penyakit ginjal stadium akhir dapat termasuk:

  • Merasa tidak enak badan secara umum dan kelelahan.
  • Kulit gatal (pruritus) dan kering.
  • Sakit kepala.
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
  • Hilang nafsu makan.
  • Mual.

Gejala lainnya yang dapat terjadi antara lain:

  • Kulit gelap atau terang yang tidak normal.
  • Perubahan pada kuku.
  • Sakit tulang.
  • Mengantuk atau kebingungan.
  • Sulit berpikir atau berkonsentrasi.
  • Mati rasa di tangan, kaki, atau area tubuh lainnya.
  • Otot berkedut atau kram.
  • Bau napas tidak sedap.
  • Mudah memar, mimisan, atau darah dalam tinja.
  • Rasa haus berlebihan.
  • Sering cegukan.
  • Masalah dengan fungsi seksual.
  • Terhentinya menstruasi (amenorea).
  • Masalah tidur.
  • Pembengkakan di tangan dan kaki (edema).
  • Muntah, seringnya pada pagi hari.

3. Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis penyakit ginjal stadium akhir dengan pemeriksaan fisik dan beberapa tes untuk memeriksa fungsi ginjal.

Tes fungsi ginjal tersebut bisa termasuk:

  • Urinalisis: Memeriksa protein dan darah dalam urine. Zat-zat ini menunjukkan bahwa ginjal tidak memproses limbah dengan baik.
  • Tes kreatinin serum: Memeriksa apakah kreatinin terbentuk dalam darah. Kreatinin adalah produk limbah yang harus disaring ginjal dari tubuh.
  • Tes nitrogen urea darah: Memeriksa berapa banyak nitrogen dalam darah.
  • Perkiraan laju filtrasi glomerulus (GFR): Tes ini memungkinkan dokter memperkirakan seberapa baik ginjal menyaring limbah.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

4. Pengobatan

Apa yang Terjadi pada Penyakit Ginjal Stadium Akhir?ilustrasi dialisis atau cuci darah (commons.wikimedia.org/Anna Frodesiak)

Penyakit ginjal stadium akhir mungkin perlu diobati dengan dialisis atau transplantasi ginjal. Kamu mungkin perlu menjalani diet khusus atau minum obat untuk membantu tubuh bekerja dengan baik, dilansir MedlinePlus.

Dialisis

Dialisis menggantikan pekerjaan ginjal ketika mereka berhenti bekerja dengan baik. Dialisis dapat:

  • Membuang garam, air, dan produk limbah tambahan agar tidak menumpuk di tubuh.
  • Menjaga kadar mineral dan vitamin yang aman dalam tubuh.
  • Membantu mengontrol tekanan darah.
  • Membantu tubuh membuat sel darah merah.

Opsi dialisis akan didiskusikan dengan dokter sebelum kamu membutuhkannya. Dialisis menghilangkan limbah dari darah saat ginjal tidak dapat lagi melakukan tugasnya.

Biasanya, kamu akan menjalani dialisis ketika fungsi ginjal hanya tersisa 10–15 persen. Orang yang sedang menunggu transplantasi ginjal juga kemungkinan membutuhkan dialisis hingga transplantasi dilakukan.

Dua metode berbeda digunakan untuk melakukan dialisis:

  • Selama hemodialisis, darah melewati tabung ke ginjal buatan, atau filter. Metode ini dapat dilakukan di rumah atau di pusat dialisis.
  • Selama dialisis peritoneal, larutan khusus masuk ke perut melalui tabung kateter. Larutan tersebut tetap berada di perut untuk jangka waktu tertentu dan kemudian dikeluarkan. Cara ini bisa dilakukan di rumah, di klinik atau rumah sakit, atau saat bepergian.

Transplantasi ginjal

Transplantasi ginjal adalah operasi untuk menempatkan ginjal yang sehat ke dalam seseorang dengan gagal ginjal. Dokter akan merujuk kamu ke pusat transplantasi atau rumah sakit yang memiliki layanan tersebut. Di sana, kamu akan diperiksa dan dievaluasi oleh tim transplantasi. Mereka akan memastikan bahwa kamu adalah kandidat yang baik untuk transplantasi ginjal.

Diet khusus

Kamu mungkin perlu terus menjalani diet khusus untuk penyakit ginjal kronis. Ini bisa termasuk:

  • Mengonsumsi makanan rendah protein.
  • Mendapatkan kalori yang cukup jika berat badan mengalami penurunan.
  • Membatasi asupan cairan.
  • Membatasi garam, kalium, fosfor, dan elektrolit lainnya.

Perawatan lainnya

Perawatan lain tergantung pada gejala. Ini bisa melibatkan:

  • Asupan ekstra kalsium dan vitamin D. Selalu bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
  • Obat-obatan yang disebut pengikat fosfat, untuk membantu mencegah kadar fosfor menjadi terlalu tinggi.
  • Perawatan untuk anemia, seperti zat besi ekstra dalam makanan, pil, atau suntikan zat besi, suntikan obat yang disebut erythropoietin, dan transfusi darah.
  • Obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.

Bicarakan juga dengan dokter tentang vaksinasi yang mungkin diperlukan, seperti:

  • Vaksin hepatitis A.
  • Vaksin hepatitis B.
  • Vaksin flu.
  • Vaksin pneumonia.

Pemulihan akan tergantung pada jenis perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.

Dengan dialisis, kamu dapat menerima perawatan di klinik atau rumah sakit atau di rumah. Dalam banyak kasus, dialisis memungkinkan untuk memperpanjang hidup dengan menyaring limbah secara teratur dari tubuh.

Beberapa pilihan dialisis memungkinkan kamu menggunakan mesin portabel, sehingga kamu dapat melanjutkan kehidupan sehari-hari tanpa harus menggunakan mesin besar atau pergi ke pusat dialisis.

Transplantasi ginjal juga cenderung berhasil. Tingkat kegagalan transplantasi ginjal rendah, berkisar antara 3 hingga 21 persen dalam lima tahun pertama. Transplantasi memungkinkan kamu untuk melanjutkan fungsi ginjal normal. Jika mengikuti rekomendasi dokter untuk perubahan pola makan dan gaya hidup, transplantasi ginjal dapat membantu hidup bebas dari penyakit ginjal stadium akhir selama bertahun-tahun.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Dipaparkan dalam laman Healthline, kemungkinan komplikasi dari penyakit ginjal stadium akhir antara lain:

  • Infeksi kulit, dari kulit kering hingga gatal.
  • Peningkatan risiko infeksi.
  • Kadar elektrolit yang abnormal.
  • Nyeri sendi, tulang, dan otot.
  • Tulang lemah.
  • Kerusakan saraf.
  • Perubahan pada kadar glukosa darah.

Komplikasi yang kurang umum namun lebih serius dapat meliputi:

  • Gagal hati.
  • Masalah jantung dan pembuluh darah.
  • Hiperparatiroidisme.
  • Malnutrisi.
  • Anemia.
  • Pendarahan perut dan usus.
  • Disfungsi otak dan demensia.
  • Kejang.
  • Gangguan sendi.
  • Patah tulang.

6. Pencegahan

Apa yang Terjadi pada Penyakit Ginjal Stadium Akhir?ilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Kampus Production)

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ginjal stadium akhir adalah dengan mengelola penyakit yang merusak ginjal, terutama tekanan darah tinggi atau diabetes. Upaya ini akan membatasi jumlah kerusakan yang terjadi pada ginjal.

Menerapkan gaya hidup dan kebiasaan makan yang mengurangi risiko pengembangan dua penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir, yaitu diabetes dan tekanan darah tinggi, juga bisa sangat membantu. Kamu bisa melakukan ini:

  • Mempertahankan berat badan sedang.
  • Makan makanan yang sehat dan seimbang.
  • Mengurangi asupan lemak jenuh.
  • Menghindari atau membatasi konsumsi alkohol.
  • Menghindari atau membatasi asupan makanan dan minuman manis.
  • Mengurangi asupan makanan olahan atau ultra proses.
  • Cukup berolahraga dan tidur setiap hari.
  • Tetap terhidrasi.
  • Mengelola atau mengurangi stres.
  • Menghindari duduk untuk waktu yang lama.

Penyakit ginjal stadium akhir adalah tahap terakhir dari penyakit ginjal kronis. Ini terjadi ketika fungsi ginjal turun ke tingkat yang sangat rendah. Gagal ginjal mengancam jiwa, tetapi dialisis atau transplantasi dapat membantu ginjal yang lemah.

Kalau kamu didiagnosis dengan penyakit ginjal, dokter dapat membantu mengatasi penyebabnya dan mengawasi fungsi ginjal.

Baca Juga: Kanker Ginjal: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya