Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?

 Azitromisin tidak disarankan sebagai terapi rutin COVID-19!

Kasus COVID-19 tercatat makin meningkat. Banyak pula yang terkonfirmasi disarankan melakukan isolasi mandiri atau isoman. Namun, beberapa orang mungkin bingung apakah mereka memerlukan antibiotik azitromisin saat menjalani isoman.

Jadi, apakah minum azitromisin diperlukan? Jangan asal minum obat, yuk, baca penjelasannya berikut ini sampai habis!

1. Penggunaan azitromisin di awal pandemik

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi obat (pexels.com/Artem Podrez)

Pada awal pandemik COVID-19, azitromisin digunakan sebagai salah satu terapi pengobatan COVID-19 derajat ringan, sedang, hingga berat. Azitromisin juga menjadi salah satu pengobatan isoman pada layanan telemedisin yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada pertengahan 2021 lalu.

Namun, seiring perkembangan waktu dan ilmu pengetahuan, saat ini antibiotik azitromisin tidak lagi dimasukkan ke dalam standar pengobatan COVID-19. Azitromisin hanya digunakan pada kasus yang sudah terkonfirmasi adanya infeksi bakteri.

2. Penelitian awal

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi penelitian laboratorium (unsplash.com/Trnava University)

Penelitian mengenai azitromisin yang digunakan untuk mengatasi COVID-19 pada awal masa pandemik masih sangat terbatas. Pada publikasi Reviews in Medical Virology yang diterbitkan September 2020, azitromisin mempunyai efek antivirus dan antiinflamasi dalam uji in vitro.

Dalam penelitian tersebut, azitromisin secara in vitro dapat mengurangi replikasi virus, seperti rhinovirus, influenza A, virus Zika, Ebola, enterovirus, dan coronavirus. Azitromisin dianggap mempunyai efek menstimulasi sistem pertahanan tubuh.

3. Hasil uji klinis

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi uji klinis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seiring berjalannya waktu, peneliti mulai melakukan uji klinis untuk membuktikan manfaat azitromisin pada COVID-19. Pada salah uji klinis yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network meneliti tentang perbandingan pemberian azitromisin dengan orang-orang yang tidak diberikan azitromisin. Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan pada dua kelompok tersebut.

Pada uji klinis lainnya yang diterbitkan oleh jurnal The Lancet, peneliti mengamati perbandingan partisipan yang dirawat inap atau kematian setelah diberi azitromisin dan tanpa diberikan azitromisin. Hasilnya, pasien COVID-19 derajat ringan-sedang rawat jalan yang diberikan azitromisin tidak mengurangi tingkat rawat inap atau risiko kematian, dibanding pasien yang hanya diberikan terapi standar tanpa azitromisin.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Qusthul Hindi Bisa Mengobati COVID-19? 

4. Azitromisin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi obat (unsplash.com/The-Lore.com)

Saat ini mulai banyak uji klinis yang tidak merekomendasikan penggunaan azitromisin pada infeksi COVID-19. Antibiotik azitromisin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Sementara itu, infeksi COVID-19 disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2. Jadi, tidak tepat infeksi yang diakibatkan oleh virus diberikan antibiotik yang menyasar bakteri. Jadi, penggunaan antibiotik termasuk azitromisin terhadap infeksi COVID-19 tidak diperlukan, kecuali diresepkan oleh dokter jika memang ditemukan adanya infeksi bakteri, mengutip laman Drugs.

5. Pembaruan mengenai penggunaan azitromisin

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi obat (unsplash.com/Melany @ tuinfosalud.com)

Beberapa hasil uji klinis tidak menganjurkan pemberian azitromisin untuk terapi COVID-19. Akhirnya, revisi pemberian antibiotik azitromisin diterbitkan pada Juli 2021 oleh lima organisasi profesi dan pembaruan pedoman tata laksana COVID-19 pada Januari 2022 lalu.

Pada pedoman tersebut, azitromisin sudah tidak digunakan untuk terapi utama COVID-19. Pemberian azitromisin tidak boleh sembarangan dan hanya boleh digunakan jika ada infeksi bakteri.

6. Penggunaan antibiotik sembarangan bisa berbahaya

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi menggunakan obat (pexels.com/Artem Podrez)

Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antibiotik tidak efektif untuk menyembuhkan COVID-19 karena penyebab infeksinya adalah virus, bukan bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai justru dapat menimbulkan efek samping dan menyebabkan resistansi bakteri terhadap antibiotik.

Karena adanya risiko efek samping serius, maka penggunaan antibiotik azitromisin, atau antibiotik jenis apa pun, harus dengan pengawasan dari dokter, mengutip Healthline. Menambahkan dari laman National Institutes of Health (NIH), pemberian antibiotik seperti azitromisin tidak direkomendasikan untuk pengobatan COVID-19 pada pasien rawat jalan jika tidak ada indikasi.

7. Pengobatan COVID-19 selama isolasi mandiri

Perlukah Minum Antibiotik Azitromisin saat Isoman?ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Makin meningkatnya kasus COVID-19, pemerintah menyarankan untuk melakukan isoman bagi yang terkonfirmasi tanpa gejala atau gejala ringan, dengan catatan telah memenuhi syarat. 

Bagi yang menjalani isoman, kamu bisa memanfaatkan layanan telemedisin dan mendapatkan paket obat gratis dari Kemenkes khusus wilayah Jabodetabek.

Diterangkan pada laman Kemenkes, obat gratis yang disediakan terdiri dari dua paket, yaitu paket A dan paket B.

Paket A diperuntukkan bagi yang terkonfirmasi tanpa gejala dan paket B diperuntukkan bagi yang bergejala ringan. Dalam paket obat COVID-19 tanpa gejala dan derajat ringan yang disediakan oleh Kemenkes saat ini, sudah tidak menyertakan antibiotik azitromisin.

Berdasarkan uji klinis saat ini, penggunaan antibiotik azitromisin pada infeksi COVID-19 tidak dianjurkan apabila tidak ada indikasi yang mendukung. Pembaruan ini didasari makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan makin banyaknya penelitian yang dilakukan di berbagai negara.

Penggunaan azitromisin dinilai tidak sesuai karena penyebab infeksi COVID-19 adalah virus, bukan bakteri. Jadi, jika kamu menjalani isoman, jangan heran, ya, jika tidak diberikan antibiotik oleh dokter.

Baca Juga: Jintan Hitam atau Habatusauda Berpotensi Obati COVID-19? Cek Faktanya!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya