Myalgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan

Bisa jadi tanda adanya kondisi medis tertentu

Myalgia atau mialgia adalah istilah medis untuk nyeri otot. Ini terjadi akibat cedera atau gerakan yang salah saat olahraga atau beraktivitas fisik. Nyeri bisa terjadi di satu otot, tetapi bisa juga dirasakan di sekujur tubuh dan terasa menyakitkan.

Apa itu myalgia dan bagaimana pengobatan dan pencegahannya? Simak paparan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Apa itu myalgia?

Myalgia atau nyeri otot adalah kondisi yang menandakan adanya cedera, infeksi, atau kondisi kesehatan lainnya. Rasa nyeri yang bisa terjadi pun beragam. Ada yang cuma dirasakan di beberapa bagian tubuh tertentu (misalnya di leher, punggung, atau tangan), tetapi ada juga yang merasakannya di sekujur tubuh.

Mengutip Cleveland Clinic, myalgia dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Kondisi ini umumnya terjadi saat seseorang melakukan aktivitas olahraga baru, yang kemudian mengalami nyeri otot yang tertunda atau disebut delayed onset muscle soreness (DOMS).

2. Penyebab

Myalgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi myalgia, mialgia, atau nyeri otot (pexels.com/Karolina Grabowska)

Secara umum, penyebab myalgia dapat dengan mudah dikenali karena berkaitan dengan terlalu banyak stres, ketegangan, atau aktivitas fisik. Dilansir Healthline, penyebab umumnya antara lain:

  • Ketegangan otot di satu atau lebih area tubuh.
  • Terlalu banyak menggunakan otot selama aktivitas fisik.
  • Otot terluka saat melakukan pekerjaan atau olahraga yang berkaitan dengan fisik.
  • Melewatkan pemanasan dan pendinginan.

Namun, tidak semua myalgia disebabkan oleh faktor-faktor di atas. Kondisi medis tertentu pun bisa menyebabkannya, seperti:

  • Fibromyalgia, terutama jika nyeri berlangsung lebih dari 3 bulan.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Sindrom nyeri myofascial, yang menyebabkan peradangan pada jaringan ikat otot (fasia).
  • Infeksi (flu, polio, atau infeksi bakteri).
  • Gangguan autoimun (lupus, dermatomiositis, dan polymyositis).
  • Penggunaan obat atau narkotika seperti statin, inhibitor ACE, atau kokain.
  • Masalah tiroid (hipertiroidisme).
  • Hipokalemia (kadar kalium rendah).

Baca Juga: Cedera Ligamen Lutut Anterior: Penyebab, Gejala, Pengobatan

3. Gejala

Umumnya, gejala myalgia adalah rasa nyeri dan sakit yang terjadi pada otot. Nyeri bisa ringan, tetapi bisa juga parah sampai otot bengkak bila sudah dalam tahap kronis. Seperti yang dijelaskan di laman Verywell Health, gejala tambahan myalgia bisa termasuk:

  • Nyeri otot dalam di area sekitar atau nyeri yang meluas.
  • Pegal atau nyeri tajam.
  • Nyeri ringan atau parah yang mungkin berlangsung beberapa menit atau konstan.
  • Demam dan menggigil jika ada infeksi.
  • Nyeri sendi berhubungan dengan nyeri otot.
  • Kelelahan yang membuat kita sulit melakukan aktivitas normal apa pun.
  • Merasa tertekan jika nyeri berlangsung terus-menerus.

4. Myalgia juga bisa menjadi salah satu gejala COVID-19

Myalgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi myalgia, mialgia, atau nyeri otot (pexels.com/Kindel Media)

Dalam sebuah laporan berjudul "Can COVID-19 cause myalgia with a completely different mechanism? A hypothesis" dalam jurnal Clinical Rheumatology tahun 2020, myalgia merupakan gejala umum pada pasien infeksi virus seperti COVID-19 dan influenza. Myalgia mencerminkan peradangan umum dan respons sitokin dan dapat menjadi gejala awal dari 36 persen pasien dengan COVID-19.

Dilansir Health, nyeri otot adalah hal umum yang bisa terjadi akibat infeksi virus. Ini disebabkan oleh inflamasi pada otot (myositis). Amin Barzin, DO, MS, dari Respiratory Diagnostic Center, UNC Medical Center, Amerika Serikat (AS), menjelaskan bahwa nyeri otot akibat infeksi virus disebabkan oleh kerusakan jaringan otot—karena inflamasi sitokin yang memberi sinyal kepada sistem imunitas untuk bekerja—yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang tidak normal.

5. Diagnosis

Serangkaian tes bisa dilakukan untuk mencari tahu penyebab myalgia. Penegakan diagnosis biasanya dilakukan dengan cara:

  • Tes darah: untuk memeriksa kadar enzim, hormon dan elektrolit serta menguji infeksi.
  • MRI atau CT scan: untuk mencari cedera atau kerusakan otot.
  • Elektromiografi: untuk mengukur aktivitas listrik pada saraf dan otot.
  • Biopsi otot: untuk mencari perubahan jaringan otot yang mungkin mengindikasikan penyakit neuromuskular.

6. Pengobatan

Myalgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Myalgia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain pengobatan dari dokter, ada pula beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya di rumah untuk meringankan nyeri.

Dilansir Medical News Today, metoda R.I.C.E bisa diandalkan, yakni:

  • Rest (istirahat). Istirahatkan area yang terkena dan hentikan aktivitas yang menyebabkan cedera.
  • Ice (es). Tempelkan kantong es (ice pack) atau makanan beku yang dibungkus handuk bersih untuk membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.
  • Compression (kompres). Gunakan perban kompresi untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Elevation (ketinggian). Jika memungkinkan, angkat kaki hingga posisinya lebih tinggi dari jantung untuk meminimalkan peradangan.

Selain itu, cara penanganan lainnya bisa juga dengan:

  • Menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
  • Meregangkan otot yang nyeri dengan hati-hati.
  • Melakukan aktivitas yang mendorong relaksasi dan mengurangi stres, seperti yoga dan meditasi.

7. Pencegahan

Jika myalgia disebabkan oleh latihan fisik, maka kamu dapat melakukan langkah-langkah pencegahannya dengan cara:

  • Melakukan peregangan otot atau stretching sebelum melakukan aktivitas fisik dan setelah berolahraga.
  • Gabungkan pemanasan dan pendinginan ke dalam semua sesi latihan, masing-masing sekitar 5 menit.
  • Tetap terhidrasi, terutama pada hari-hari aktif.
  • Lakukan olahraga teratur untuk membantu meningkatkan kekencangan otot yang optimal.
  • Bangun dan lakukan peregangan secara teratur jika kamu banyak duduk saat bekerja atau di lingkungan yang membuat kamu berisiko mengalami ketegangan otot.

8. Kapan harus periksa ke dokter?

Myalgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatanilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Nyeri otot memang umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, bila dibiarkan bisa berpotensi menyebabkan masalah serius. Selain itu, myalgia juga bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Kamu sangat direkomendasikan untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala di bawah ini:

  • Rasa sakit yang tidak hilang setelah beberapa hari perawatan di rumah.
  • Nyeri otot parah yang muncul tanpa penyebab yang jelas.
  • Nyeri otot yang terjadi bersamaan dengan ruam.
  • Nyeri otot yang terjadi setelah gigitan kutu.
  • Nyeri otot disertai kemerahan atau bengkak.
  • Nyeri yang terjadi segera setelah penggantian obat.
  • Nyeri yang disertai demam tinggi.

Selain itu, gejala-gejala berikut ini juga bisa menjadi tanda darurat medis. Segera cari pertolongan medis bila mengalami nyeri otot yang disertai dengan:

  • Retensi air yang tiba-tiba atau penurunan volume urine.
  • Kesulitan menelan.
  • Muntah atau demam.
  • Kesulitan mengatur napas.
  • Merasa kaku pada area leher.
  • Otot terasa lemah.
  • Ketidakmampuan untuk memindahkan area tubuh yang nyeri.

Nyeri otot atau myalgia umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, ini juga bisa menjadi tanda adanya kondisi serius yang butuh penanganan medis, sehingga tak boleh diremehkan. Segera periksa ke dokter bila nyeri otot berlangsung lama atau makin parah, disertai gejala tak biasa, atau mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Baca Juga: Penting! Lakukan 7 Latihan Penguatan Kaki ini untuk Mencegah Cedera

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya