Cedera Ligamen Lutut Anterior: Penyebab, Gejala, Pengobatan

- Cedera ligamen lutut anterior (ACL) adalah cedera paling umum pada lutut, biasanya diklasifikasikan dalam tiga tingkat keparahan.
- Gejala cedera ACL meliputi suara letusan saat ligamen robek, nyeri, bengkak, dan kehilangan rentang gerak penuh.
- Cedera ACL dapat diobati dengan tindakan pertolongan pertama, obat-obatan, penyangga lutut, terapi fisik, atau operasi. Risiko cedera dapat diminimalkan dengan melakukan olahraga yang memperkuat otot kaki.
Cedera ligamen lutut anterior atau cedera anterior cruciate ligament (ACL) adalah cedera yang paling umum terjadi pada lutut. Ini terjadi ketika ligamen lutut anterior, yakni pita jaringan yang menyatukan tulang dalam lutut mengalami kerusakan atau robek. ACL yang alami cedera atau robek sering kali menyakitkan dan membuat sulit berjalan.
Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini sampai habis, ya!
1. Jenis cedera ligamen lutut anterior berdasarkan tingkat keparahannya

Dokter bisa menilai cedera ACL berdasarkan skala dari satu sampai tiga tergantung tingkat keparahannya. Jenis cedera tersebut dapat berupa:
- Tingkat satu: Ligamen meregang namun masih bisa berfungsi untuk menstabilkan sendi lutut.
- Tingkat dua: Ligamen telah meregang dan melonggar. Ini disebut juga dengan robek sebagian (jenis cedera ACL ini paling jarang terjadi).
- Tingkat tiga: Ligamen robek sepenuhnya dan terbagi menjadi dua bagian. Tingkat ketiga ini termasuk sebagai cedera yang sangat parah.
2. Gejala
Seseorang yang melukai ligamen lutut anteriornya mungkin akan mendengar suara letusan seperti “pop” saat ligamen robek. Pengidap juga mungkin merasa lututnya seakan terlepas dari kaki.
Beberapa gejala khas lain yang dapat dirasakan adalah:
- Nyeri disertai bengkak.
- Kehilangan rentang gerak penuh.
- Kelembutan di sepanjang garis sendi.
- Ketidaknyamanan saat berjalan.
Dalam 24 jam setelah cedera terjadi, lutut akan membengkak. Pembengkakan dan rasa sakit dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, bila mencoba untuk berolahraga, lutut berpotensi menjadi tidak stabil dan ini akan meningkatkan risiko kerusakan lebih lanjut pada bantalan tulang rawan (meniskus) lutut.
3. Penyebab

Sebagian besar cedera ACL merupakan cedera non kontak, artinya cedera ini tidak disebabkan oleh kontak seperti pemain bola yang menendang lututmu dan lain sebagainya. Cedera ACL berpotensi terjadi ketika:
- Berhenti secara tiba-tiba saat sedang berlari.
- Memperlambat kecepatan saat berlari.
- Mendarat dengan posisi yang tidak benar saat melompat.
- Mengubah arah dan memutar lutut secara tiba-tiba.
- Bertabrakan dengan orang lain, seperti saat ditekel dalam olahraga sepak bola.
Cedera ACL mungkin disertai dengan cedera pada ligamen kolateral, kapsul sendi, tulang rawan artikular atau meniskus (bantalan tulang rawan). Sekitar 70 persen orang yang cedera ACL juga mengalami cedera pada salah satu atau kedua meniskus.
4. Diagnosis
Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa semua struktur lutut yang cedera dan membandingkannya dengan lutut yang tidak cedera. Sebagian besar cedera ligamen bisa didiagnosis dengan pemeriksaan fisik menyeluruh pada lutut ini.
Selain pemeriksaan lutut, dokter juga bisa melakukan tes pencitraan guna mengonfirmasi diagnosis, seperti:
- Sinar-X: Meski sinar-X tidak dapat menunjukkan cedera pada ACL, tetapi ini mampu menunjukkan apakah cedera terkait dengan patah tulang atau tidak.
- Pemindaian MRI: Menyediakan gambaran yang lebih jelas mengenai jaringan lunak seperti ACL yang cedera. Meski begitu, biasanya MRI tidak terlalu diperlukan dalam diagnosis cedera ACL.
5. Pengobatan

Perawatan cedera ACL akan berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan. Sejumlah opsi yang mungkin diberikan dokter dapat meliputi:
- Pertolongan pertama: Cedera ACL ringan mungkin cuma perlu perawatan dengan kompres es di lutut, mengangkat kaki, dan mengistirahatkan kaki untuk sementara waktu. Pembengkakan bisa diredakan dengan perban di sekitar lutut.
- Obat-obatan: Obat antiinflamasi akan membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri lutut. Dokter bisa menyarankan obat yang dijual bebas atau juga meresepkan obat yang lebih kuat. Untuk mengatasi rasa sakit yang parah, dokter juga bisa memberikan injeksi steroid.
- Penyangga lutut: Penyangga ini mampu memberikan dukungan ekstra. Beberapa pasien dapat bertahan melakukan olahraga saat mengenakan penyangga di lutut mereka.
- Terapi fisik: Ini diperlukan selama beberapa hari dalam seminggu agar lutut kembali berfungsi dengan baik. Sesi terapi akan melibatkan latihan untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut serta latihan untuk membantu memperluas jangkauan gerak.
- Operasi: Pada cedera yang parah, dokter mungkin akan menyarankan pembedahan guna mengangkat ACL yang rusak dan menggantinya dengan jaringan untuk membantu ligamen baru tumbuh di tempatnya. Waktu pemulihan setelah operasi mungkin mencapai 12 bulan, sebelum akhirnya pasien diperbolehkan berolahraga kembali.
6. Faktor risiko dan potensi komplikasi
Berbagai faktor yang meningkatkan risiko cedera ACL dapat mencakup:
- Perempuan umumnya lebih rentan alami cedera ACL. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan anatomi, kekuatan otot, dan pengaruh hormonal.
- Aktif dalam olahraga tertentu seperti sepak bola, bola basket, senam, ski lereng, dan sejenisnya.
- Mengenakan alas kaki yang tidak pas.
- Menggunakan peralatan olahraga yang tidak dirawat dengan baik.
- Berolahraga di rumput sintetis atau permukaan licin lainnya.
Orang yang mengalami cedera ACL akan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoartritis lutut. Bahkan, jenis artritis ini bisa berkembang setelah operasi rekonstruksi ligamen. Risiko ini mungkin dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti tingkat keparahan cedera, adanya cedera terkait pada sendi lutut, serta tingkat aktivitas setelah perawatan.
7. Pencegahan

Ada berbagai upaya untuk meminimalkan risiko cedera ACL:
- Melakukan olahraga yang memperkuat pinggul, panggul dan perut bagian bawah.
- Melakukan olahraga yang memperkuat otot kaki, terutama latihan hamstring untuk memastikan keseimbangan keseluruhan kekuatan otot kaki.
- Berlatih teknik dan posisi lutut yang benar saat melompat dan mendarat dari lompatan.
- Pelatihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan berputar.
Cedera ligamen lutut anterior atau cedera ACL membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama. Selama masa penyembuhan, pasien harus berkomitmen pada terapi fisik dan mendengarkan instruksi dokter sebaik mungkin agar dapat mempercepat prosesnya.
Referensi
American Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses pada Agustus 2024. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injuries.
Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2024. ACL Tear.
WebMD. Diakses pada Agustus 2024. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injury and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada Juli 2024. ACL injury.