Menerapkan diet Mediterania mungkin dapat membantu ibu hamil mencegah preeklamsia, menurut penelitian berjudul "Mediterranean‐Style Diet and Risk of Preeclampsia by Race in the Boston Birth Cohort" dalam Journal of the American Heart Association yang terbit pada 20 April 2022 lalu.
Dalam studi tersebut, tim peneliti memeriksa data dari 8,507 ibu hamil yang diwawancara setelah persalinan mengenai kebiasaan makan mereka. Hampir separuh partisipan berkulit hitam, 28 persen Hispanik, 12 persen berkulit putih, dan 12 persen grup etnis atau ras lainnya.
Sebanyak 1 dari 10 perempuan mengembangkan preeklamsia saat hamil. Dibandingkan dengan perempuan yang pola makannya jauh dari diet Mediterania, partisipan yang pola makanannya cenderung mendekati diet Mediterania kemungkinannya 22 persen lebih kecil untuk mengembangkan preeklamsia.
Selain itu, disebutkan juga kalau efek perlindungan dari diet Mediterania tampak paling protektif bagi perempuan berkulit hitam, yang 26 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami preeklamsia ketika mereka menerapkan pola makan ini. Perempuan non-kulit hitam dalam penelitian pola makannya paling mendekati diet ini kemungkinannya 19 persen lebih kecil untuk mengembangkan preeklamsia.
"Kami terkejut bahwa perempuan yang lebih sering makan gaya diet Mediterania secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan preeklamsia, dengan perempuan kulit hitam mengalami pengurangan risiko terbesar," kata penulis utama studi, Anum Minhas, MD, dari Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat (AS), dalam sebuah pernyataan mengutip Everyday Health.
“Ini luar biasa karena sangat sedikit intervensi selama kehamilan yang terbukti menghasilkan manfaat yang berarti, dan perawatan medis selama kehamilan harus dilakukan secara dengan hati-hati untuk memastikan manfaatnya lebih besar daripada potensi risiko bagi ibu dan bayi yang belum lahir,” kata Dr. Minhas.