Amankah Bayi Tidur dengan Empeng? Ini Penjelasan Medisnya!

Perhatikan beberapa tips keamanannya

Empeng, terkadang memang bisa menjadi senjata ampuh untuk mengatasi bayi yang rewel, terlebih ketika mereka mau tidur. Sehingga tak jarang, bayi terlelap dalam tidurnya dengan empeng yang masih menempel di mulut.

Namun, aman gak sih bayi tertidur dengan empeng? Ini kerap kali juga menjadi kekhawatiran orangtua. Pasalnya, beberapa pengaturan tidur yang salah pada bayi bisa menyebabkan kondisi yang fatal, seperti sindrom kematian mendadak atau dikenal dengan sudden infant death syndrome (SIDS).

Lantas, seperti apa penjelasan para ahli terkait bayi tidur dengan empeng? Simak uraiannya berikut.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan Bayi? Ini Pedomannya!

1. Amankah bayi tidur dengan empeng?

Amankah Bayi Tidur dengan Empeng? Ini Penjelasan Medisnya!ilustrasi empeng bayi (pexels.com/RDNE Stock project)

Menurut bukti penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics tahun 2016, penggunaan empeng saat bayi tidur ternyata dapat menurunkan risiko SIDS sebesar 90 persen. Artinya, empeng aman digunakan bayi saat tidur.

Secara teori, alasannya memang belum bisa dijelaskan secara gamblang. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa penggunaan empeng saat tidur dapat membantu saluran udara tetap terbuka.

Selain itu, penggunaannya juga mampu mendorong sistem saraf otonom bayi (sistem saraf yang mengatur pernapasan dan detak jantung) tetap aktif dan berfungsi dengan baik sehingga mampu melindunginya dari kemungkinan SIDS. Menariknya, efek perlindungan ini juga masih bisa didapatkan ketika empeng terjatuh atau terlepas dari mulut bayi setelah mereka tertidur. 

Lalu, bagaimana jika empeng terlepas, apakah perlu dimasukkan kembali? Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) yang diperbarui tahun 2022, jika empeng terlepas dari mulut bayi yang sudah tertidur, biarkan saja alias tak perlu memasangkannya kembali. Karena ini dapat membangunkan dan mengganggu tidur mereka.

2. Tips keamanan penggunaan empeng untuk bayi tertidur

Amankah Bayi Tidur dengan Empeng? Ini Penjelasan Medisnya!ilustrasi bayi dan empeng (pexels.com/Anna Shvets)

Meski dinyatakan aman, namun penggunaan empeng untuk menidurkan bayi juga harus dilakukan secara hati-hati. Sebab pengaturan yang salah justru bisa membahayakan dan memungkinkan terjadinya kondisi yang fatal.

Adapun beberapa tips keamanan penggunaan empeng untuk menidurkan bayi, adalah:

  • Empeng tidak boleh ditempelkan pada bayi dengan cara apa pun. Misalnya, memasang tali di leher atau tangan bayi. Sebab hal ini justru dapat memicu pencekikan dan meningkatkan risiko mati lemas.
  • Jangan mengikat empeng di tempat tidur bayi karena ini juga sangat berbahaya.
  • Empeng harus memiliki ukuran yang tepat untuk bayi. Idealnya, empeng berganti ukuran seiring pertumbuhan bayi.
  • Jangan gunakan empeng dari bagian atas atau dot botol susu bayi. Karena jika bayi mengisapnya dengan kuat, dot dapat terlepas dari ring (cincin) dan menyebabkan penghalangan saluran napasnya atau tersedak.
  • Gunakan empeng yang tidak mungkin terlepas dari cincinnya, seperti empeng yang dibuat dengan satu bagian plastik padat yang aman dan memiliki diameter setidaknya 1 hingga 0,5 inci (3,8 cm). Selain itu, pastikan plastik pelindung (cincin empeng) memiliki lubang ventilasi untuk memudahkan mereka bernapas.
  • Jika empeng sudah mulai rusak, misalnya robek atau berganti warna, gantilah dengan yang baru untuk meningkatkan keamanannya. 
  • Jangan memaksakan bayi menggunakan empeng jika mereka tidak tertarik.

3. Keuntungan dan kerugian tidur dengan empeng

Amankah Bayi Tidur dengan Empeng? Ini Penjelasan Medisnya!ilustrasi bayi menggunakan empeng (pexels.com/Ivan Samkov)

Selain dapat menurunkan risiko SIDS pada bayi, tidur dengan empeng ternyata dilaporkan memiliki banyak manfaat lainnya. Di antaranya:

  • Empeng dapat meningkatkan aliran udara dan mencegah refluks asam pada bayi. Ini akhirnya juga berdampak pada pengurangan risiko SIDS.
  • Empeng dapat memberi kenyamanan pada bayi, baik sebelum tidur maupun ketika tertidur. Ini dikarenakan empeng dapat mendorong refleks isapan bayi dan merangsang hormon otak yang berfungsi meningkatkan ketenangan dan istirahat.
  • Pada bayi prematur, penggunaan empeng dapat mengurangi lama waktu rawat inap, seperti dijelaskan dalam European Journal Pediatrics tahun 2022.

Di luar hal tersebut, penggunaan empeng juga dapat membawa beberapa kerugian. Laman Verywell Family menjelaskan, penggunaan empeng saat tidur dapat menyebabkan masalah gigi pada anak jika digunakan hingga usianya melewati 2 tahun.

Selain itu, penggunaan empeng atau dot botol juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga. Kemungkinan ini terjadi karena gerakan mengisap dapat menghalangi aliran udara yang tepat melalui tuba eustachius, yaitu bagian telinga yang menjaga telinga tengah tetap terbuka dan bersih.

Namun, beberapa penelitian terbaru yang lebih kecil, memberikan bukti yang bertentangan terkait efek negatif tersebut. Pada satu penelitian terhadap 340 bayi, menemukan empeng dapat menyebabkan infeksi telinga. Sedangkan penelitian lain pada 780 bayi, menunjukkan tidak adanya perbedaan frekuensi infeksi telinga pada bayi yang menggunakan empeng atau tidak. 

Bayi yang tidur dengan empeng di mulutnya, umumnya aman. Bahkan, ini bisa melindunginya dari potensi risiko kematian mendadak dan tak terduga, seperti SIDS. Namun, penggunaannya juga harus memperhatikan keamanan umum, ya. 

Baca Juga: 5 Tips Menidurkan Bayi dengan Aman, Haruskah Pakai Bantal?

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya