Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  

Ditandai dengan tekanan darah naik saat menemui dokter

Mengunjungi dokter atau rumah sakit kadang menjadi momen menegangkan bagi beberapa orang. Bahkan, ini bisa sampai memicu kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba, padahal sebelumnya atau saat di rumah hasil pengukuran tekanan darah normal. Pernah mengalaminya?

Dalam dunia medis, fenomena tersebut dikenal sebagai sindrom jas putih atau white coat syndrome atau hipertensi jas putih. Istilah tersebut merujuk pada jas putih yang sering dikenakan dokter.

Pembacaan tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Lebih tinggi dari angka tersebut disebut tekanan darah tinggi. Apa, sih, hipertensi jas putih? Apakah ini perlu dikhawatirkan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Perbedaan hipertensi jas putih dan dan hipertensi pada umumnya

Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi diskusi kesehatan pasien (pexels.com/Klaus Nielsen)

Hipertensi jas putih adalah kelainan yang menyebabkan peningkatan tekanan darah saat berada di lingkungan pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, atau klinik. Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang bisa terjadi di mana saja, tidak hanya dalam lingkungan medis.

Sekitar 15-30 persen dari orang yang mengalami tekanan darah tinggi di lingkungan layanan medis ini mungkin benar-benar mengembangkan hipertensi jas putih. Namun, tidak semua dengan hipertensi mengembangkan sindrom ini, begitu pula sebaliknya.

2. Penyebab, faktor risiko, dan risiko komplikasi

Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi pasien yang sedang cemas (pexels.com/Klaus Nielsen)

Kecemasan atau rasa gugup dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, termasuk kecemasan saat berkunjung ke dokter atau rumah sakit yang juga dapat memicu hipertensi jas putih.

Seseorang dengan kondisi tersebut memiliki risiko mengembangkan tekanan darah tinggi jangka panjang atau masalah jantung yang serius.

Sebuah studi tahun 2015 dalam Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa sindrom ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung, stroke, serangan jantung, dan kondisi kardiovaskular lainnya.

Baca Juga: Eskalasi Hormon Stres Naikkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

3. Diagnosis

Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi pengukuran tekanan darah secara mandiri (pexels.com/cottonbro)

Pada dasarnya, hipertensi jas putih bisa tidak mudah untuk didiagnosis karena sering kali sulit untuk mendapatkan pembacaan tekanan darah yang akurat.

Dokter mungkin menyarankan pasien untuk melakukan beberapa kali kunjungan dalam sebulan untuk mengetahui apakah kondisi tersebut hipertensi jas putih atau hipertensi biasa.

Selain itu, dokter mungkin juga menyarankan untuk melakukan pengukuran tekanan darah mandiri di rumah atau tempat lain menggunakan monitor tekanan darah rumah atau monitor tekanan darah rawat jalan.

Alat tersebut dapat membantu pasien melakukan pembacaan tekanan darah secara rutin dan merekamnya sebagai laporan pada dokter tentang kondisi yang dialami.

4. Pengobatan

Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi pengukuran tekanan darah (unsplash.com/Mockup Graphics)

Hipertensi jas putih biasanya bersifat sementara dan dapat sembuh sendiri, meski pada beberapa orang ini bisa terus-menerus terjadi dan tidak membaik. Perawatan dengan obat-obatan biasanya tidak diindikasikan untuk kondisi ini.

Biasanya, dokter tidak meresepkan obat penurunan tekanan darah pada sekali pembacaan kasus hipertensi. Pemberian obat dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru, seperti hipotensi atau tekanan darah rendah.

Dokter mungkin melakukan pemantauan tekanan darah secara cermat pada pasien. Dilansir Verywell Health, orang dengan hipertensi jas putih biasanya disarankan untuk melakukan tiga kali kunjungan untuk memantau dan menilai tekanan darah. Bila setelah kunjungan tersebut tekanan darah masih tinggi, dokter mungkin akan mendiskusikan tentang perawatan antihipertensi.

5. Pencegahan

Hipertensi Jas Putih: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan  ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Kecemasan atau kekhawatiran akan tekanan darah tinggi saat berkunjung ke dokter bisa memicu naiknya tekanan darah. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mencegah hipertensi jas putih, seperti:

  • Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan atau meditasi. Latihan ini dapat dilakukan dengan menghitung benda-benda dengan indra. Misalnya, tiga benda yang bisa dilihat di ruang praktik dokter, dua hal yang dapat didengar, dan satu hal yang bisa disentuh. Ini dapat membantu mengalihkan fokus seseorang dari hal yang dikhawatirkan dan hanya fokus pada hal yang ada di sekitarnya.
  • Bersantai sejenak sebelum pembacaan tekanan darah dapat menenangkan saraf dan membantu pembacaan lebih akurat.
  • Terapi perilaku kognitif yang dapat membantu menurunkan stres dan kecemasan. Terapi ini berfokus pada mengubah dan menantang pikiran kamu tentang persepsi yang dapat menimbulkan kekhawatiran.
  • Pindah ke tempat lain jika diperlukan.

Itulah informasi hipertensi jas putih atau sindrom jas putih. Mengikuti tips-tips di atas saat melakukan pemeriksaan dengan dokter mungkin akan membantu mengurangi atau mencegah sindrom tersebut.

Baca Juga: Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia yang Wajib Diketahui

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya