Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Gangguan yang disebabkan oleh tumor karsinoid

Sindrom karsinoid atau carcinoid syndrome adalah kondisi ketika tumor karsinoid (tumor yang terjadi di sel yang menghasikan dan melepaskan bahan kimia tertentu) mengeluarkan bahan kimia ke aliran darah. Ini dapat menyebabkan gejala mirip menopause atau asma.

Tumor karsinoid umumnya terjadi di saluran pencernaan, paru-paru, atau menyebar ke hati. Sekitar 10 persen pasien dengan tumor ini mengembangkan sindrom karsinoid, terutama bila gejalanya kronis atau setelah kanker menyebar.

1. Gejala

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi gejala sindrom karsinoid (webmd.com)

Tanda dan gejala sindrom karsinoid biasanya terjadi setelah seseorang didiagnosis tumor karsinoid. Namun, pada beberapa kasus sindrom ini juga bisa menjadi tanda pertama tumor karsinoid. Gejalanya bervariasi pada setiap orang.

Tanda dan gejalanya yang paling umum adalah:

  • Kulit pada wajah dan bagian dada atas terasa panas dan memerah (flushing), mulai dari merah muda hingga ungu. Flushing ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga jam.
  • Lesi keunguan pada vena seperti laba-laba dapat muncul di hidung dan bibir atas.
  • Diare, feses yang sering dan berair yang terkadang disertasi dengan kram perut.
  • Sulit bernapas yang gejalanya seperti asma, yaitu mengi dan sesak napas. Ini dapat terjadi saat mengalami kemerahan pada kulit.
  • Periode detak jantung cepat.
  • Sakit kepala ringan.
  • Setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, sindrom karsinoid dapat menyebabkan penyakit jantung karsinoid dan gagal jantung.
  • Diare kronis dapat menyebabkan penurunan berat badan atau kekurangan vitamin dan mineral lainnya.

2. Penyebab

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tumor karsinoid (wkhs.com)

Sindrom karsinoid terjadi ketika tumor karsinoid mengeluarkan serotonin atau bahan kimia lain ke dalam aliran darah. Biasanya, hati akan menetralkan bahan kimia tersebut sebelum dilepaskan ke seluruh tubuh. Namun, jika tumor sudah menyebar ke hati (metastasis), hati tidak bisa menetralkan bahan kimia tersebut, sehingga menyebabkan tanda dan gejala sindrom karsinoid.

Tidak semua orang dengan tumor karsinoid mengembangkan gejala sindrom karsinoid. Pada penderita tumor yang tidak menyebar ke hati, serotonin atau bahan kimia lain yang dilepaskan akan dinetralkan, sehingga tidak menyebabkan sindrom karsinoid.

Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders (NORD), sindrom karsinoid juga dapat terjadi tanpa metastasis hati. Ini terjadi ketika tumor karsinoid tumbuh di paru-paru, testis, atau ovarium, karena bahan kimia yang dilepaskan tersebut dapat langsung masuk ke aliran darah.

3. Seberapa sering sindrom karsinoid terjadi?

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pasien dan dokter (pexels.com/EVG Culture)

Sindrom karsinoid adalah kondisi yang jarang. Kondisi ini diperkirakan sebanyak 2 kasus per 100.000 orang di seluruh dunia. Sementara itu, tumor karsinoid sendiri juga merupakan kasus yang jarang.

Sindrom karsinoid memengaruhi laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang sama. Prevalensinya dilaporkan mengalami peningkatan pada laki-laki etnis Afrika, meskipun kondisi ini dapat memengaruhi semua etnis.

Baca Juga: Gejala seperti Tumor Otak tapi Bukan, Kenali Pseudotumor Cerebri

4. Diagnosis

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tes darah (pexels.com/Gustavo Fring)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan tanda dan gejala untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala utama sindrom karsinoid, seperti kemerahan kulit, mengi, dan diare.

Selain itu, beberapa tes berikut mungkin juga akan direkomendasikan, termasuk:

  • Tes urine: digunakan untuk mengetahui jumlah zat yang dibuat saat tubuh memecah serotonin. Jumlah zat yang berlebihan dapat menunjukkan bahwa tubuh memproses serotonin ekstra.
  • Tes darah: untuk mengetahui jumlah zat tertentu yang dilepaskan oleh tumor karsinoid.
  • Tes pencitraan: untuk menemukan lokasi tumor karsinoid primer dan mengetahui penyebarannnya. Ini biasanya dilakukan dengan CT scan perut karena jenis tumor ini paling sering ditemukan di saluran pencernaan, seperti usus kecil, usus besar, usus buntu, dan rektum.
  • Tes pencitraan lain seperti MRI atau nuklir mungkin digunakan pada situasi tertentu.
  • Teropong atau kamera untuk memeriksa ke dalam tubuh.
  • Mengambil sampel jaringan dari tumor (biopsi) untuk pengujian laboratorium.

5. Pengobatan

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan sindrom karsinoid difokuskan pada manajemen gejala, pengobatan yang mengganggu aktivitas hormon yang diproduksi tumor, dan perawatan kanker. Ini dapat meliputi:

  • Perawatan gejala: misalnya obat untuk memperlambat detak jantung yang cepat, obat yang membantu bernapas lebih mudah, atau diet untuk mengurangi efek gejala (menghindari konsumsi alkohol atau makanan dengan konsentrasi tiamina yang tinggi).
  • Pengobatan hormon: seperti penggunaan analog somatostatin yang dapat mengurangi produksi hormon yang berlebihan pada tumor karsinoid. Ini dapat meliputi suntikan oktreotida (sandostatin), lanreotida (somatuline depot), dan signifor (pasireotida).
  • Pengobatan kanker: seperti pembedahan untuk mengangkat tumor, radiasi, kemoterapi, imunoterapi, krioterapi (terapi dingin), atau ablasi frekuensi radio (terapi panas).

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Sindrom Karsinoid: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi penyakit jantung (freepik.com/shayne_ch13)

Dilansir Mayo Clinic, memiliki sindrom karsinoid dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Penyakit jantung karsinoid

Pada beberapa pasien, sindrom karsinoid dapat menyebabkan masalah dengan katup jantung, sehingga sulit untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, katup jantung bisa bocor.

Tanda dan gejala penyakit jantung karsinoid termasuk kelelahan dan sesak napas. Penyakit jantung karsinoid pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung. Operasi perbaikan katup jantung yang rusak dapat menjadi pilihan.

  • Krisis karsinoid

Krisis karsinoid menyebabkan episode flushing yang parah, tekanan darah rendah, kebingungan, dan kesulitan bernapas. Komplikasi ini dapat terjadi pada orang dengan tumor karsinoid terkena pemicu tertentu, termasuk anestesi yang digunakan selama operasi. Krisis karsinoid bisa berakibat fatal. Dokter mungkin memberi pasien obat sebelum operasi untuk mengurangi risiko krisis karsinoid.

Sindrom karsinoid adalah kelompok gejala yang disebabkan oleh tumor karsinoid. Periksakanlah ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Bila memang terdiagnosis, kamu akan ditangani oleh tim dokter, mungkin termasuk ahli onkologi, ahli bedah, ahli gastroenterologi, dan ahli onkologi radiasi.

Baca Juga: Tuberous Sclerosis, Tumor Jinak yang Tumbuh di Berbagai Organ Tubuh

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya