Ini yang Harus Kamu Lakukan saat Membantu Persalinan Darurat

Selanjutnya, tetap wajib mencari bantuan medis

Melahirkan bayi di klinik bersalin atau rumah sakit merupakan cara teraman. Sayangnya, terkadang bayi lahir di saat yang tidak tepat. Misalnya, lahir lebih cepat dari perkiraan atau saat perempuan yang sudah hamil tua belum sampai di rumah sakit.

Karena alasan ini, jika kamu memiliki anggota keluarga yang sedang mengandung, penting untuk bersiap-siap jika bayi lahir sebelum waktunya.

Berikut ini akan dipaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan jika menghadapi seseorang yang akan melahirkan secara darurat, dirangkum dari laman Verywell Health dan Healthline. Namun, perlu diingat bahwa informasi di sini bukanlah pengganti untuk mendapatkan perawatan prenatal yang tepat di fasilitas kesehatan.

1. Segera hubungi layanan darurat

Hubungi layanan darurat lokal sesegera mungkin sehingga petugas medis dapat mengirimkan bantuan dan memberi tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi darurat tersebut. Jika memungkinkan, hubungi juga dokter atau bidan.

Pastikan pintu utama atau pintu lainnya tidak terkunci sehingga petugas dapat masuk saat tiba. Jika kamu sedang mengemudi, menepilah dan nyalakan lampu hazard.

2. Sediakan tempat yang nyaman di lantai

Ini yang Harus Kamu Lakukan saat Membantu Persalinan Daruratilustrasi ibu hamil bersiap melahirkan secara darurat (freepik.com/tirachardz)

Pastikan ibu mendapatkan ruang untuk berbaring atau duduk di lantai. Ambil beberapa bantal dan letakkan beberapa seprai bersih agar bayi tidak menyentuh lantai yang kotor. Sementara itu, sang ibu membutuhkan minimal satu bantal di bawah pinggulnya. Dia bisa berbaring miring sampai melahirkan.

Bayi akan sangat licin saat dilahirkan. Menempatkan ibu di lantai memastikan bayi tidak jatuh terlalu jauh jika kamu tidak memegangnya dengan baik.

3. Kumpulkan semua yang diperlukan

Sebelum melangkah terlalu jauh, pastikan kamu sudah mengumpulkan semua barang yang diperlukan. Berikut beberapa barang yang diperlukan untuk persalinan darurat:

  • Handuk bersih. Jika tidak tersedia, kamu bisa menggunakan pakaian kering yang bersih.
  • Selimut.
  • Bantal.
  • Sarung tangan steril.
  • Kantong plastik.
  • Mangkuk.
  • Air minum untuk ibu yang melahirkan.

Baca Juga: Postpartum Belly, Penyebab Perut Buncit setelah Melahirkan

4. Cuci tangan

Ini yang Harus Kamu Lakukan saat Membantu Persalinan Daruratilustrasi mencuci tangan (pixabay.com/Gentle07)

Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah dan rentan terhadap infeksi. Jadi, pastikan kamu mencuci tangan sebelum membantu ibu melahirkan. Setelah mencuci tangan, jangan sentuh apa pun kecuali ibu, bayi, dan tempat tidur.

Periksa jalan lahir. Saat serviks melebar, kepala bayi bergerak ke jalan lahir dan terlihat. Jika kepala bayi sudah tampak, artinya kelahiran sudah dekat.

Jika kamu tidak dapat melihat kepala bayi karena terhalang oleh selaput, jepit selaput itu dengan tangan bersih dan pelintir. Selaput itu adalah kantung ketuban, yang seharusnya mudah pecah. Setelah kantung ketuban pecah, proses selanjutnya akan menjadi lebih mudah dan cepat.

5. Bantu bayi keluar

Letakkan tangan di depan kepala bayi dan biarkan ia keluar dengan baik dan pelan. Jangan mencoba menahan bayi atau memaksanya keluar.

Bayi akan meluncur perlahan saat rahim ibu berkontraksi. Kamu bisa membantu kepala bayi keluar dengan memberikan tekanan lembut pada pangkal vagina di dekat perineum.

Penting diingat untuk tidak menarik bayi! Yang dapat kamu lakukan adalah mengarahkan bahunya keluar, dimulai dari bahu bagian atas. Jika ada kesulitan, kamu dapat memberi tekanan pada perut ibu tepat di atas tulang kemaluan untuk mendorong bahu bagian agar keluar. Begitu bahu keluar, bayi akan segera keluar. Pastikan kamu memegangnya erat-erat agar bayi tidak jatuh karena bayi yang baru lahir sangat licin.

6. Bersihkan jalan napas bayi

Ini yang Harus Kamu Lakukan saat Membantu Persalinan Daruratilustrasi persalinan (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Saat kepala bayi sudah keluar, minta ibu berhenti mengejan. Selanjutnya, bersihkan hidung dan mulut bayi dengan bulb spuit. Jika kamu tidak memiliki alat tersebut, gunakan handuk bersih untuk menyeka cairan dan selaput dari jalan napas bayi. 

Jika tali pusat melilit leher bayi, coba selipkan tali pusat ke kepala bayi. Namun, jika kamu tidak bisa membetulkan posisi tali pusat, tetap lahirkan bayinya.

Baca Juga: 5 Posisi Seks Ini Aman Dilakukan Setelah Persalinan Caesar

7. Catat waktu kelahiran

Setelah bayi lahir, catat waktu kelahirannya di selembar kertas atau HP. Selanjutnya, dorong kontak kulit-ke-kulit bayi dan ibu dengan cara meletakkan bayi di dada ibu.

Setelah kontak kulit-ke-kulit dimulai, keringkan bayi dengan lembut menggunakan handuk bersih atau pakaian kering. Setelah bayi dibersihkan, tutupi ibu dan bayi dengan kain bersih dan kering yang tersedia. Tutupi bayi dari ujung kepala hingga ujung kaki, tetapi biarkan wajah terbuka agar bayi dapat bernapas.

8. Penanganan jika bayi tidak menangis

Ini yang Harus Kamu Lakukan saat Membantu Persalinan Daruratilustrasi bayi baru lahir (unsplash.com/Hu Chen)

Jika bayi tidak kunjung menangis, gunakan handuk atau pakaian kering untuk menggosok punggung bayi dengan lembut namun kuat.

Kamu juga dapat mengusap ke bawah salah satu lubang hidung bayi untuk membantu mengeluarkan lendir atau cairan apa pun. Posisikan bayi dengan kepala sedikit lebih rendah dari badannya untuk membantu memudahkan keluarnya cairan.

9. Keluarkan plasenta

Setelah bayi lahir, plasenta akan segera keluar. Plasenta akan keluar secara alami dalam waktu sekitar 10 atau 15 menit.

Pastikan kamu tidak memaksa atau menarik plasenta dan membiarkannya keluar dengan sendirinya. Terakhir, bawa ibu dan bayi ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Itulah langkah-langkah untuk membantu persalinan darurat. Jika kamu berada dalam keadaan ini, cobalah untuk tetap tenang dan segera hubungi layanan darurat. Ingat, kelahiran yang tidak direncanakan atau tanpa pengawasan bisa berisiko. Meskipun kamu berhasil melakukan langkah di atas dengan baik, tetapi kamu tetap harus mencari bantuan medis sesegera mungkin untuk ibu dan bayi.

Baca Juga: 10 Manfaat Pilates untuk Ibu Hamil, Bantu Perlancar Persalinan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya