Koma Diabetes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Komplikasi diabetes yang mengancam nyawa

Pada orang dengan diabetes, gula darah yang sangat tinggi (hiperglikemia) atau gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia) dapat menyebabkan koma diabetes. Saat mengalami koma diabetes, orang tersebut masih hidup, tetapi tidak bisa bangun atau merespons apa pun. Koma diabetes juga bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.

Kendati gagasan tentang koma diabetes tampak menakutkan, tetapi kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mencegahnya. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti rencana perawatan diabetes.

Kali ini, kita akan mempelajari beberapa fakta penting seputar koma diabetes, mulai dari gejala hingga pencegahan yang telah dirangkum dari laman Cleveland Clinic dan Mayo Clinic.

1. Gejala

Sebelum mengalami koma diabetes, biasanya orang tersebut mengalami tanda dan gejala gula darah tinggi atau gula darah rendah.

Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, kamu akan mengalami:

  • Peningkatan rasa haus.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Kelelahan.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas.
  • Sakit perut.
  • Mulut yang sangat kering.
  • Detak jantung menjadi lebih cepat.

Sementara itu, jika kadar gula darah terlalu rendah, kamu mungkin akan mengalami:

  • Gugup.
  • Cemas.
  • Kelelahan.
  • Berkeringat.
  • Lapar.
  • Mual.
  • Pusing atau sakit kepala ringan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Kebingungan.

2. Penyebab

Koma Diabetes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi cek gula darah (pixabay.com/TesaPhotography)

Penyebab utama koma diabetes adalah kadar gula darah yang sangat tinggi atau rendah. Salah satunya adalah sindrom hiperosmolar diabetes, yang ditandai dengan kadar gula darah yang meningkat hingga di atas batas normal. Itu terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2. Seseorang yang mengembangkan kondisi ini biasanya memiliki:

  • Gula darah mencapai 600 mg/dL.
  • Urine umumnya tidak mengandung keton.
  • Darah jauh lebih kental.

Kondisi lainnya adalah ketoasidosis diabetik, yang ditandai dengan produksi keton berlebihan dalam tubuh. Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu dengan diabetes tipe 1. Seseorang yang mengembangkan kondisi ini biasanya memiliki:

  • Kadar gula darah bisa serendah 250 mg/dL atau bahkan lebih rendah lagi.
  • Tubuh menggunakan asam lemak sebagai pengganti glukosa untuk bahan bakar.
  • Keton berkembang dalam urine dan aliran darah.

3. Risiko

Setiap orang yang didiagnosis dengan diabetes berisiko mengalami koma diabetes. Namun, ada beberapa hal yang meningkatkan peluang orang dengan diabetes mengembangkan koma diabetes. Risiko ini meliputi:

  • Pembedahan.
  • Trauma.
  • Penyakit.
  • Masalah pengiriman insulin.
  • Manajemen diabetes yang buruk.
  • Konsumsi alkohol.
  • Melewatkan dosis insulin.
  • Penggunaan zat ilegal.

Baca Juga: Diabetes Ketoasidosis, Komplikasi Diabetes yang Berakibat Fatal

4. Diagnosis

Koma Diabetes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan darah (pexels.com/Artem Podrez)

Bagi individu yang mengalami koma diabetes, diagnosis segera sangat penting untuk menyelamatkan pasien. Di rumah sakit, pasien mungkin memerlukan berbagai tes laboratorium untuk mengukur:

  • Tingkat gula darah.
  • Tingkat keton.
  • Jumlah nitrogen atau kreatinin dalam darah.
  • Jumlah kalium, fosfat, dan natrium dalam darah.

5. Pengobatan

Siapa pun yang mengalami koma diabetes perlu mendapatkan perawatan segera. Tanpa penanganan segera, pasien berisiko mengalami kerusakan otak atau kematian.

Jika gula darah terlalu tinggi, pasien akan menerima:

  • Cairan intravena.
  • Suplemen fosfat, natrium, dan kalium.
  • Insulin.

Jika gula darah terlalu rendah, pasien akan menerima:

  • Glukagon untuk meningkatkan gula darah.
  • Cairan intravena.
  • Larutan dekstrosa 50%.

6. Pencegahan

Koma Diabetes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi berolahraga, salah satu cara manajemen diabetes (pexels.com/Kamaji Ogino)

Manajemen diabetes sehari-hari dapat membantu orang dengan diabetes terhindar dari koma diabetes. Berikut adalah kiat-kiat untuk mengelola kondisi dan mencegah koma diabetes:

  • Ikuti rencana makan untuk mengontrol kadar gula darah.
  • Tes gula darah rutin untuk memastikan gula darah berada dalam tingkat yang tepat.
  • Minum obat sesuai petunjuk.
  • Kelola penyakit lain jika ada. 
  • Periksa keton saat gula darah tinggi. Tingkat keton yang tinggi dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik yang memicu koma diabetes.
  • Sediakan glukagon dan sumber gula yang bekerja cepat.
  • Pertimbangkan monitor glukosa berkelanjutan, utamanya untuk individu yang kesulitan mempertahankan kadar gula darah yang stabil.
  • Hindari minuman beralkohol sebisa mungkin karena ini memiliki efek yang tidak terduga pada gula darah.
  • Mengajari orang terdekat bagaimana mengenali tanda awal lonjakan gula darah ekstrem dan cara memberikan suntikan darurat.

Koma diabetes yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian. Untuk itu, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya koma diabetes sebisa mungkin, yaitu dengan mengikuti rencana perawatan diabetes. Juga, jika mengalami gejala gula darah tinggi atau rendah, atau merasakan kondisi yang terus memburuk, hubungi pertolongan medis darurat.

Baca Juga: 7 Cara Alami Kurangi Gula Berlebihan dalam Tubuh, Cegah Diabetes

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya