Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Jenis tumor yang banyak terjadi pada anak-anak

Optik glioma adalah tumor yang tumbuh di area otak secara lambat dan dapat memengaruhi saraf optik. Sekitar 75 persen kasus optik glioma terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun.

Tumor ini menyumbang sekitar 5 persen dari semua kasus tumor otak pada anak-anak. Optik glioma yang makin besar kemudian dapat memengaruhi kesehatan dan berbagai fungsi tubuh.

Berikut akan disajikan informasi seputar optik glioma yang telah dirangkum dari laman National Library of Medicine dan WebMD.

1. Gejala

Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mata (freepik.com/Master1305)

Karena tumor tumbuh dan menekan saraf optik dan struktur di dekatnya, gejala yang ditimbulkan mungkin termasuk:

  • Gerakan bola mata yang tidak disengaja.
  • Tonjolan dari satu atau kedua mata.
  • Menyipitkan mata.
  • Hilangnya penglihatan tepi hingga akhirnya menyebabkan kebutaan yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata.

Selain pada mata, gejala lain yang dirasakan meliputi:

  • Penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.
  • Sakit kepala.
  • Masalah pertumbuhan.
  • Kehilangan lemak tubuh.
  • Muntah.

2. Penyebab

Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak dengan optik glioma (link.springer.com/Clinical Ophthalmic Oncology/Jonathan J. Dutton)

Optik glioma adalah kondisi yang jarang terjadi, dan penyebabnya juga tidak diketahui dengan jelas. Sebagian besar optik glioma berkembang lambat, tidak bersifat kanker, dan terjadi pada anak-anak.

Terdapat hubungan yang kuat antara glioma optik dan kelainan genetik neurofibromatosis tipe 1 (NF1). Sebagian besar kasus optik glioma didiagnosis saat anak berusia 5 tahun. Kondisi ini jarang ditemukan pada orang di atas usia 20 tahun.

Baca Juga: 5 Tips Meneteskan Obat Tetes Mata dengan Mudah dan Benar

3. Diagnosis

Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan mata oleh dokter mata (freepik.com/senivpetro)

Saat mendiagnosis optik glioma, dokter juga akan memberikan penilaian berdasarkan tingkat keparahannya.

Optik glioma yang tidak terlalu serius masuk dalam kategori satu atau dua dan menyumbang dua pertiga dari semua optik glioma masa kanak-kanak. Sementara itu, optik glioma yang lebih serius masuk dalam kategori tiga atau empat. Dokter akan memberikan nilai ini setelah memeriksa sampel tumor menggunakan mikroskop.

Saat mencari keberadaan optik glioma, dokter mungkin menggunakan tes penglihatan dan pencitraan, mencakup:

  • Pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui kesehatan pasien secara keseluruhan.
  • CT scan untuk mendapatkan gambaran tentang otak dan saraf optik.
  • Tes penglihatan untuk menilai penglihatan‌.
  • MRI otak untuk mendapatkan gambar‌an dari bagian-bagian otak.

Tes ini mungkin melibatkan beberapa dokter sekaligus. Nantinya, para dokter akan saling membandingkan catatan hingga menghasilkan kesimpulan.

4. Pengobatan

Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pembedahan (freepik.com/wavebreakmedia)

Perawatan yang diberikan untuk optik glioma tergantung pada ukuran tumor dan kesehatan individu. Pengobatan biasanya bertujuan untuk menyembuhkan gangguan, meredakan gejala, meningkatkan penglihatan, dan kenyamanan.

Pengobatan untuk optik glioma di antaranya:

  • Pengangkatan tumor lewat pembedahan dapat menyembuhkan beberapa optik glioma.
  • Pengangkatan sebagian agar tumor tidak merusak jaringan otak normal di sekitarnya.
  • Kemoterapi dilakukan saat tumor menyebar ke hipotalamus atau mengganggu penglihatan.
  • Radiasi dilakukan saat kemoterapi tidak membuahkan hasil, dan pasien tidak mungkin melakukan pembedahan.

5. Prognosis

Optik Glioma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak sedang membaca (pexels.com/Daria Shevtsova)

Tingkat kelangsungan hidup orang dengan optik glioma mendekati 90 persen. Anak-anak yang lebih besar dan mereka yang memiliki NF1 menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Kemungkinan individu mengalami kebutaan total akibat optik glioma kurang dari lima persen. Namun, beberapa anak mengalami kehilangan penglihatan tepi karena tumor.

Sebenarnya, dokter dapat memprediksi apakah seorang anak akan kehilangan penglihatan sejak melakukan diagnosis. Anak-anak yang mendapatkan diagnosis dan perawatan dini cenderung mempertahankan penglihatan dengan lebih baik daripada mereka yang didiagnosis saat lebih tua.

Sering kali, mengobati tumor juga akan memperbaiki kerusakan pada penglihatan anak. Namun, jika tumor menekan saraf selama lebih dari enam bulan, pemulihan akan jadi lebih menantang dan anak memiliki risiko mengalami kebutaan yang lebih besar.

Memiliki tumor selagi masih kanak-kanak dapat membuat perasaan anak maupun orangtua jadi tidak karuan. Namun, mendapatkan konseling dan bergabung dengan kelompok pendukung bisa memberikan manfaat. Selain itu, selalu ikuti semua arahan dokter untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Baca Juga: 7 Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Tubuh, Kenali!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya