7 Penyebab Darah Haid Menggumpal, Normalkah Ini?

2. Endometriosis

ilustrasi endometriosis (pexels.com/Polina Zimmerman)

Endometriosis adalah kondisi saat jaringan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Kelainan ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan ketidaknyamanan yang luar biasa selama menstruasi.

Diterangkan dalam laman Medical News Today, gejala endometriosis sering kali meliputi:

• Rasa sakit pada panggul atau punggung bawah.
• Menstruasi yang sangat berat.
• Nyeri haid.
• Rasa sakit saat berhubungan seks.
• Masalah kesuburan.

3. Gangguan tiroid

ilustrasi memeriksa tiroid (freepik.com/stefamerpik)

Tiroid adalah kelenjar di leher yang berperan dalam produksi dan distribusi hormon. Mengutip dari Advanced Gynecology, kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat merusak siklus menstruasi.

Untuk mendiagnosis gangguan tiroid dengan tepat, dokter harus menjalankan panel tiroid untuk menilai kesehatan tiroid. Dokter juga dapat melakukan tes untuk melihat kadar hormon T3 dan T4 dan menjalankan panel antibodi anti tiroid untuk mengetahui apakah ada penyakit tiroid autoimun seperti tiroiditis Hashimoto atau penyakit Graves.

Baca Juga: 6 Penyakit Tiroid yang Paling Sering Terjadi di Segala Usia

4. Fibroid

ilustrasi perempuan dengan fibroid uterine atau mioma (freepik.com/Benzoix)

Fibroid merupakan tumor otot non kanker yang tumbuh di dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

• Menstruasi yang berat.
• Perdarahan menstruasi tidak teratur.
• Nyeri punggung bawah.
• Nyeri saat berhubungan seks.
• Perut buncit.
• Masalah kesuburan.

Menurut Office on Women's Health, sekitar 80 persen perempuan akan mengalami fibroid pada usia 50 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi genetika dan hormon estrogen dan progesteron kemungkinan berperan dalam perkembangannya.

5. Anemia

ilustrasi gejala anemia (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Perempuan dengan menstruasi yang sangat berat memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia defisiensi besi, dikutip dari Medical News Today. Anemia terjadi saat jumlah sel darah merah di dalam tubuh lebih sedikit daripada normalnya. Kadar zat besi yang rendah dapat menyebabkan penggumpalan darah haid karena tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat sel darah baru yang sehat.

Gejala kekurangan zat besi lainnya meliputi:

• Kelelahan.
• Kelemahan.
• Sesak napas.

Siapa pun yang memiliki gumpalan darah saat menstruasi disertai gejala di atas harus menemui dokter.

6. Kontrasepsi

ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/ Reproductive Health Supplies Coalition)

Jika kamu baru saja memulai kontrasepsi dan mengalami perubahan saat menstruasi, termasuk adanya gumpalan darah dalam jumlah besar selama menstruasi, bisa jadi ini disebabkan oleh kontrasepsi.

Beberapa bentuk alat kontrasepsi, seperti IUD non hormonal, dapat menyebabkan menstruasi lebih berat dan pembekuan darah. Jika kamu baru saja memakai IUD, kemudian mengalami pendarahan hebat atau gumpalan darah saat menstruasi, konsultasikan dengan dokter mengenai gejala yang kamu alami.

Nantinya, dokter akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah ini merupakan alat kontrasepsi yang tepat untukmu.

7. Keguguran

ilustrasi keguguran (freepik.com/freepik)

Menurut March of Dimes, sekitar 50 persen dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran. Bahkan, banyak perempuan yang mengalami keguguran bahkan sebelum menyadari bahwa mereka sedang hamil.

Keguguran biasanya disertai pendarahan dengan gumpalan besar, ukuran gumpalan ini tergantung pada tahap kehamilannya. Sayangnya, beberapa perempuan yang tidak tahu bahwa dirinya sedang hamil justru mengira keguguran sebagai menstruasi.

Gumpalan darah haid sering kali normal dan biasanya merupakan gejala aliran darah haid yang deras. Namun, jika gumpalan tampak berbeda dari biasanya atau disertai gejala tak biasa lainnya, segera temui dokter.

Baca Juga: 4 Cara Menunda Menstruasi yang Aman, Benarkah Manjur?