Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi saat seseorang takut untuk tertidur

Somnifobia adalah ketakutan irasional terhadap tidur. Ketakutan ini dapat menyebabkan seseorang sulit fokus atau konsentrasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

Sering kali, somnifobia muncul dari rasa takut mengalami mimpi buruk atau ketindihan. Orang yang pernah mengalami trauma juga lebih mungkin mengembangkan somnifobia.

Kebanyakan orang dengan somnifobia tahu bahwa kecemasan yang mereka rasakan sangat berlebihan dibandingkan dengan ancaman sebenarnya yang ditimbulkan. Namun, mungkin sulit untuk mengelola ketakutan ini.

1. Gejala

Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi somnifobia (freepik.com/Tirachardz)

Banyak fobia memiliki gejala yang serupa. Gejala biasanya muncul saat orang tersebut terpapar atau memikirkan objek yang ditakuti. Dilansir Sleep Foundation, gejala yang dapat ditimbulkan meliputi:

  • Banyak berkeringat.
  • Detak jantung cepat.
  • Sesak napas.
  • Merasa panik atau takut saat memikirkan tentang tidur atau mencoba untuk tidur
  • Gemetar.
  • Ingin menghindari tidur dengan cara apa pun.

2. Penyebab

Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi trauma (pexels.com/Mart Production)

Para ahli tidak yakin tentang penyebab pasti somnifobia. Namun, beberapa gangguan tidur dapat berperan dalam perkembangannya. Berikut beberapa kemungkinan penyebab somnifobia mengutip dari laman Healthline:

  • Ketindihan: Gangguan tidur ini terjadi saat kamu bangun dari tidur REM dengan otot-otot lumpuh, sehingga sulit untuk bergerak. Kamu mungkin juga mengalami halusinasi, seperti mimpi buruk, yang dapat membuat kelumpuhan tidur sangat menakutkan, terutama jika kamu mengalami episode berulang.
  • Mimpi buruk: Mimpi buruk yang jelas sering menyebabkan kesusahan sepanjang hari. Kamu mungkin mendapati diri memikirkan kembali adegan-adegan dari mimpi buruk, merasa takut dengan apa yang terjadi dalam mimpi, atau khawatir mengalami lebih banyak mimpi buruk.
  • Mengalami trauma atau gangguan stres pascatrauma: Keduanya dapat menyebabkan mimpi buruk dan rasa takut untuk tidur.

Baca Juga: 8 Tips Pengobatan Rumahan Atasi Insomnia, Mudah Dilakukan

3. Diagnosis

Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi konsultasi (pexels.com/Alex Green)

Profesional kesehatan mental biasanya mendiagnosis masalah kesehatan mental atau fobia saat pasien mengalami hal-hal berikut:

  • Ketakutan yang parah terkait objek atau situasi tertentu.
  • Ketakutan atau kecemasan ketika dihadapkan dengan situasi atau objek tertentu.
  • Secara aktif menghindari objek atau situasi yang diberikan.
  • Rasa takut mengganggu fungsi sehari-hari, seperti di tempat kerja atau sekolah.
  • Ketakutan dan kecemasan berlangsung lama, biasanya bertahan selama lebih dari 6 bulan.
  • Ketakutan atau kecemasan dianggap berlebihan dibandingkan dengan ancaman nyata yang ditimbulkan.

4. Pengobatan

Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi konsultasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sering kali, pengobatan somnifobia mirip dengan pengobatan untuk fobia spesifik lainnya, dikutip dari laman Cleveland Clinic. Sebagai bagian dari perawatan somnifobia, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan:

  • Terapi eksposur: Melibatkan paparan bertahap terhadap rasa takut agar lebih terbiasa.
  • Terapi perilaku kognitif: Pengobatan ini melibatkan berbicara dengan terapis tentang rasa takut. Ini bertujuan membantu mengidentifikasi dan mengatasi ketakutan terkait tidur.
  • Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR): Terapi ini mungkin efektif jika somnifobia disebabkan oleh trauma. Selama EMDR, kamu mengingat peristiwa traumatis saat dirangsang oleh gerakan berirama. Nantinya, kamu bisa memproses trauma tanpa diliputi oleh kenangan.

5. Efek jangka panjang dari somnifobia

Somnifobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi mengukur tekanan darah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kita semua tahu bahwa tidur memiliki peran yang signifikan dalam menjaga kesehatan. Dengan demikian, somnifobia dapat menyebabkan kurang tidur, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko:

  • Depresi.
  • Diabetes.
  • Serangan jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Obesitas.
  • Stroke.

Banyak orang dengan somnifobia juga dapat menyalahgunakan zat untuk mencoba tertidur. Somnifobia yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko kecanduan narkoba, penggunaan ganja yang berlebihan, atau alkoholisme.

Somnifobia sering kali disebabkan oleh mimpi buruk, ketindihan, atau trauma. Apa pun alasannya, somnifobia perlu segera diatasi karena berdampak besar pada kesejahteraan.

Baca Juga: Pastikan Makan ini Sebelum Tidur, Supaya Tidur Kamu Pulas!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya