Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Nyeri punggung adalah gejala utamanya

Tumor tulang belakang adalah pertumbuhan (massa) sel yang tidak normal, di dalam atau di sekitar sumsum tulang belakang dan/atau tulang belakang.

Tulang belakang (tulang punggung) merupakan kolom tulang yang panjang dan fleksibel yang melindungi sumsum tulang belakang. Ini dimulai di dasar tengkorak, dan berakhir di tulang ekor, yang merupakan bagian dari panggul kita.

Tumor tulang belakang bisa jinak (non kanker), atau ganas (kanker). Tumor yang pertama kali berkembang di tulang belakang atau sumsum tulang belakang disebut tumor tulang belakang primer. Sementara itu, tumor tulang belakang sekunder atau metastatis diakibatkan oleh kanker yang menyebar dari area lain di tubuh ke tulang belakang.

Dibandingkan dengan tumor tulang belakang primer, tumor tulang belakang sekunder jauh lebih umum. Dilansir Cleveland Clinic, tumor tulang belakang sekunder mewakili sekitar 97 persen dari seluruh tumor tulang belakang. Studi menunjukkan bahwa 30–70 persen pasien kanker akan mengalami metastasis kanker ke tulang belakang mereka. 

1. Penyebab

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi tumor tulang belakang (freepik.com/kjpargeter)

Penyebab tumor tulang belakang tergantung dari jenisnya. Berikut penyebab tumor tulang belakang berdasarkan jenisnya:

Tumor tulang belakang primer

Para ilmuwan tidak yakin penyebab sebagian besar tumor tulang primer. Namun, beberapa di antaranya kemungkinan disebabkan oleh zat paparan bahan kimia atau zat penyebab kanker (karsinogen).

Selain itu, limfoma sumsum tulang belakang (kanker yang memengaruhi jenis sel kekebalan) lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Perlu diketahui juga bahwa tumor tulang belakang primer bisa terjadi dalam keluarga, sehingga para ilmuwan berpikir bahwa kemungkinan ada komponen genetik. Diduga bahwa kondisi genetik seperti neurofibromatosis 2 atau kelainan autoimun bisa memengaruhi perkembangannya.

Tumor tulang belakang primer jarang terjadi, dan lebih mungkin terjadi pada orang dewasa yang berusia antara 65 dan 74 tahun, dan pada anak-anak antara usia 10 dan 16 tahun.

Tumor tulang belakang primer jinak (non kanker) menyumbang 0,5 persen dari seluruh tumor baru yang didiagnosis, sementara tumor tulang belakang primer ganas (bersifat kanker) lebih jarang terjadi.

Tumor tulang belakang sekunder atau metastatis

Menurut definisi, tumor tulang belakang sekunder disebabkan oleh kanker yang terbentuk di tempat lain di tubuh, dan menyebar (bermetastasis) ke tulang belakang. Sebab, tulang belakang mempunyai suplai darah yang signifikan dan dekat dengan sistem drainase limfatik dan vena, makanya umumnya rawan terhadap metastasis. Sementara itu, metastasis paling sering berkembang saat sel kanker melepaskan diri dari tumor utama dan memasuki aliran darah atau sistem limfatik.

Sistem ini membawa cairan ke seluruh tubuh, sehingga bisa membawa sel kanker dari satu area tubuh ke area lainnya. Selain itu, metastasis juga bisa berkembang saat sel kanker dari tumor utama biasanya di rongga perut, pecah dan tumbuh di area terdekat, seperti di paru-paru, hati, atau tulang.

Berikut jenis kanker yang sering menyebar ke tulang belakang:

  • Kanker paru-paru. Ini merupakan kanker yang paling umum menyebar ke tulang belakang pada laki-laki.
  • Kanker payudara. Ini merupakan kanker paling umum yang menyebar ke tulang belakang pada perempuan.
  • Kanker prostat.
  • Leukemia (kanker darah).
  • Limfoma (kanker sistem limfatik).
  • Multiple myeloma (sejenis kanker sel darah putih).
  • Melanoma (kanker kulit).
  • Sarkoma (kanker jaringan ikat).
  • Kanker ginjal.
  • Kanker tiroid.
  • Kanker saluran pencernaan.

2. Gejala

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi nyeri punggung bawah (freepik.com/mdjaff)

Gejala tumor tulang belakang tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi tumor, ukuran tumor, dan jenis tumor.

Beberapa tumor tulang belakang tidak menimbulkan gejala karena ukurannya cukup kecil, sehingga tidak menekan dan mengiritasi jaringan di sekitarnya. Namun, seiring pertumbuhan tumor, ini bisa menimbulkan gejala tertentu, terutama nyeri.

Nyeri punggung merupakan gejala yang paling umum dari tumor tulang belakang jinak dan tumor tulang belakang ganas. Nyeri akibat tumor tulang belakang di punggung tengah atau bawah lebih sering terjadi. Itu karena tumor lebih mungkin berkembang di daerah tulang belakang tersebut.

Nyeri akibat tumor tulang belakang biasanya seperti:

  • Tidak secara khusus terkait dengan cedera, stres, atau aktivitas fisik, tetapi bisa memburuk dengan ketegangan seperti olahraga, bersin, atau batuk.
  • Sakit dan dalam.
  • Dimulai secara perlahan dan meningkat bertahap.
  • Terus-menerus terjadi pada malam hari, terkadang sampai mengganggu tidur.
  • Seiring waktu menjadi intens dan mengganggu bahkan ketika istirahat.
  • Tidak merespons terapi dan obat pereda nyeri konservatif.

Tumor tulang belakang juga bisa mengakibatkan nyeri radikuler, yaitu nyeri yang menjalar (menyebar) dari tulang belakang ke pinggul, tungkai, kaki, atau lengan. Nyeri radikuler sering terasa tajam dan menusuk.

Tergantung lokasi dan jenis tumor tulang belakang, tanda dan gejala lain selain nyeri bisa berkembang. Ini biasanya terjadi saat tumor tumbuh dan menekan sumsum tulang belakang atau akar saraf, pembuluh darah, atau tulang belakang.

Gejala tumor tulang belakang lainnya dapat meliputi:

  • Mati rasa, kesemutan, atau hilangnya sensasi pada kaki, lengan, atau dada.
  • Kelemahan otot di kaki, lengan, atau dada.
  • Otot berkedut atau kejang.
  • Punggung atau leher kaku.
  • Hilangnya kontrol usus dan/atau kandung kemih (inkontinensia usus dan inkontinensia urine).
  • Kesulitan berjalan yang bisa menyebabkan jatuh.
  • Skoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang lainnya, akibat tumor yang besar dan/atau merusak.
  • Kelumpuhan yang bisa terjadi dalam berbagai tingkat dan di berbagai bagian tubuh, tergantung saraf mana yang ditekan oleh tumor.

Baca Juga: Perbedaan Benjolan Tumor dan Kista, Sekilas Mirip!

3. Komplikasi yang bisa terjadi

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi dirawat di rumah sakit (freepik.com/DCStudio)

Tumor tulang belakang bisa menekan saraf tulang belakang sehingga mengakibatkan hilangnya gerakan atau sensasi di bawah lokasi tumor. Hal ini terkadang bisa menyebabkan perubahan fungsi usus dan kandung kemih. Selain itu, kerusakan saraf kemungkinan bisa bersifat permanen, mengutip Mayo Clinic.

Namun, jika diketahui sejak dini dan diobati secara agresif, maka kehilangan fungsi lebih lanjut bisa dicegah dan fungsi saraf bisa dipulihkan kembali. Selain itu, tergantung lokasinya, tumor yang menekan sumsum tulang belakang kemungkinan bisa mengancam nyawa.

4. Diagnosis

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi berkonsultasi dokter (freepik.com/pressfoto)

Karena tumor tulang belakang primer sering kali tidak menunjukkan gejala, maka dokter sering menemukannya secara tidak sengaja saat pasien menjalani tes pencitraan karena alasan lain.

Orang dengan tumor tulang belakang sering kali percaya bahwa nyeri punggung yang mereka alami berkaitan dengan cedera nyata atau dugaan cedera di masa lalu. Oleh karena itu, jika mengalami sakit punggung, penting untuk menemui dokter, terutama jika memiliki kanker. Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf untuk memeriksa gejala ini:

  • Nyeri tekan di tulang belakang pasien.
  • Hilangnya sensasi nyeri dan/atau suhu.
  • Refleks yang tidak normal.
  • Kelemahan otot.

Selain pemeriksaan fisik dan saraf, dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan adanya tumor tulang belakang. Ini termasuk:

  • Tes pencitraan: Sinar-X tulang belakang merupakan tes pencitraan yang digunakan untuk pasien kanker yang tiba-tiba mengalami sakit punggung. Ini karena tumor tulang belakang metastatis biasanya terbentuk di bagian tulang belakang. Dokter juga bisa memesan MRI dan CT scan untuk melihat sumsum tulang belakang, saraf, dan tulang belakang pasien (tulang dan jaringan lunak). Dokter juga bisa menggunakan tes pencitraan untuk melihat bagian tubuh lainnya untuk menentukan di mana tumor dimulai jika itu adalah tumor tulang belakang metastatis.
  • Biopsi: Dokter kemungkinan juga memesan biopsi, yang melibatkan pengambilan sampel jaringan dari tumor, untuk membantu menentukan apakah itu tumor ganas atau jinak. Seorang ahli patologi mempelajari sampel untuk mengetahui apakah itu tumbuh atau menyebar, dan jika demikian, seberapa cepat. Jika tumornya ganas, maka biopsi juga membantu mengetahui jenis kankernya yang kemudian menentukan pilihan pengobatan.
  • Pemindaian tulang: Dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil zat radioaktif ke dalam pembuluh darah pasien, dan kemudian menggunakan tes pencitraan untuk melihat tulang pasien. Melacak pergerakan bahan radioaktif membantu mendeteksi area abnormal di tulang belakang pasien.
  • Tes darah: Dokter kemungkinan juga memerintahkan tes darah tertentu untuk mencari kadar zat yang tidak normal dalam darah pasien, seperti kalsium dan alkali fosfatase. Tubuh pasien melepaskan zat-zat ini ke aliran darah saat jaringan tulang rusak, yang bisa terjadi karena kanker.

5. Pengobatan

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi pembedahan (freepik.com/stefamerpik)

Pilihan pengobatan tumor tulang belakang bervariasi, tergantung jenis tumornya. Ini dapat meliputi:

Tumor tulang belakang primer

Jika orang dengan tumor tulang belakang primer jinak tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan dan tampaknya tidak berubah atau berkembang, maka dokter mungkin menyarankan untuk memantaunya dengan MRI rutin.

Selain itu, beberapa tumor belakang primer bisa diangkat melalui pembedahan melalui reseksi en bloc lengkap (pengangkatan tumor secara menyeluruh) untuk kemungkinan penyembuhan. Namun, untuk jenis tumor lainnya, terutama yang terbentuk di dalam sumsum tulang belakang-intramedullary, maka operasi pengangkatan total tidak mungkin dilakukan tanpa kerusakan saraf yang signifikan.

Jika tumor tulang belakang ganas, maka membutuhkan perawatan kanker seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau pembedahan.

Tumor tulang belakang sekunder atau metastatik:

Tim perawatan mungkin menggunakan kombinasi terapi untuk mengobati tumor tulang belakang metastatik. Ini termasuk:

  • Kemoterapi: Obat kemoterapi bisa menghancurkan sel kanker di tulang belakang dan seluruh tubuh. Pasien kemungkinan menerima kemoterapi melalui suntikan ke pembuluh darah atau dengan minum pil. Terkadang, tim medis menggunakan kemoterapi sebelum operasi untuk mengecilkan tumor.
  • Terapi radiasi: Terapi radiasi melibatkan sinar-X dosis tinggi yang menghancurkan atau mengecilkan tumor. Mengecilkan tumor bisa membuatnya cukup kecil untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan gejala lainnya.
  • Bedah radio stereotaktik: Ini merupakan prosedur non bedah dan non invasif yang memberikan pancaran radiasi sempit yang tepat ke tumor sekaligus meminimalkan paparan radiasi ke jaringan di sekitarnya.
  • Pembedahan: Secara umum, dokter hanya mempertimbangkan pembedahan sebagai pilihan bagi pasien tumor belakang metastatis, jika mereka diperkirakan bisa hidup tiga hingga empat bulan atau lebih, dan tumor tersebut resistan terhadap radiasi atau kemoterapi. Pembedahan bisa membantu meringankan rasa sakit dan gejala lainnya, serta mempertahankan fungsi neurologis pasien dam menstabilkan tulang belakang. Dokter bedah kemungkinan menyarankan operasi terbuka tradisional atau bisa juga prosedur invasif minimal. Selain itu, dokter bedah kemungkinan melakukan vertebroplasti atau kyphoplasty, yaitu prosedur saat semen tulang belakang disuntikkan ke tulang belakang pasien sesudah tumor diangkat. Prosedur ini memberikan dukungan dan stabilitas pada tulang belakang pasien, meningkatkan mobilitas, dan menghilangkan rasa sakit. Hingga sekitar 10 pasien yang memiliki gejala metastasis tulang belakang bisa diobati dengan pembedahan.
  • Pemantauan:  Tim medis kemungkinan memantau kanker pasien untuk melihat tanda-tanda pertumbuhan dan penyebaran dengan tes pencitraan rutin.

6. Pencegahan

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi tes genetik (freepik.com/freepik)

Metode pencegahan tumor tulang belakang tergantung dari jenisnya, yaitu primer atau sekunder. Berikut pencegahan tumor tulang belakang berdasarkan jenisnya:

  • Tumor tulang belakang primer: Sayangnya, tumor tulang primer tidak bisa dicegah. Namun, dalam sejumlah kecil kasus, tumor tulang belakang primer kemungkinan disebabkan oleh kondisi genetik tertentu, termasuk neurofibromatosis tipe 2 (NF2) dan penyakit Von Hippel-Lindau (VHL). Jika kamu memiliki anggota keluarga tingkat pertama (orang tua atau saudara kandung) yang memiliki salah satu kondisi ini, maka penting untuk mendapatkan konseling atau tes genetik untuk mengetahui apakah kamu juga menderita kondisi tersebut. Mendeteksi tumor tulang belakang pada tahap awal, umumnya bisa memberikan hasil yang baik.
  • Tumor tulang belakang sekunder: Sayangnya, tidak semua kasus tumor tulang belakang sekunder bisa dicegah. Banyak orang yang didiagnosis dengan kanker metastatis sebagai diagnosis awal. Cara terbaik untuk mencegah tumor tulang belakang sekunder adalah dengan terapi ajuvan atau neoajuvan jika didiagnosis dengan kanker lokal. Tujuan terapi ajuvan adalah untuk mengecilkan tumor primer dan mencegah sel tumor yang sudah terlepas dari tumor aslinya membentuk tumor metastatis di kemudian hari. Dokter mungkin juga menggunakan beberapa jenis terapi tambahan dan saat ini pengobatan baru telah diteliti.

7. Prognosis

Tumor Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi mengalami sakit punggung (freepik.com/freepik)

Prognosis tumor tulang belakang tergantung usia pasien dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta apakah tumor tersebut jinak atau ganas dan primer atau metastatis. Dokter bisa memberi gambaran yang lebih baik tentang apa yang akan terjadi. Jangan takut untuk bertanya.

Secara umum diagnosis dini dan pengobatan tumor tulang belakang saat terdeteksi dini biasanya memberikan hasil yang lebih baik. Jadi, jika kamu mengalami gejala seperti nyeri punggung yang terus-menerus yang tidak kunjung hilang atau makin parah pada malam hari, temuilah dokter. Dengan begitu, jika itu memang tumor tulang belakang, kamu bisa segera diobati sebelum kondisinya makin parah.

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti memperbaiki pola makan dan olahraga teratur bisa membantu mengelola kondisi ini dengan lebih baik.

Baca Juga: Karakteristik Sakit Kepala yang Mengarah ke Gejala Tumor Otak

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya