Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatan

Kondisi ini bisa memengaruhi kondisi fisik dan psikis anak

Fibromialgia atau fibromyalgia adalah gangguan yang ditandai dengan rasa nyeri muskuloskeletal yang meluas. Kondisi ini juga disertai gejala seperti kelelahan, masalah tidur, dan gangguan suasana hati.

Fibromialgia lebih sering terjadi pada orang dewasa. Namun, nyatanya ini juga bisa dialami anak-anak dan remaja, yang disebut sebagai juvenile fibromyalgia. Diperkirakan bahwa fibromialgia onset remaja telah memengaruhi sekitar 2 hingga 6 persen anak-anak usia sekolah.

1. Penyebab

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatanilustrasi genetik (amnh.org)

Tidak diketahui apa penyebab pasti dari fibromialgia, tetapi kondisi ini cenderung menurun dalam keluarga. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada gen yang ditemukan terkait dengan juvenile fibromyalgia.

Peneliti telah menghubungkan fibromialgia dengan sejumlah kondisi kesehatan lain seperti masalah kekebalan, endokrin, psikologis, dan biokimia.

Layaknya fibromialgia pada orang dewasa, juvenile fibromyalgia juga lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Kondisi ini paling banyak didiagnosis pada anak usia 13 sampai 15 tahun, mengutip WebMD.

2. Gejala

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatanilustrasi nyeri fibromyalgia (stopchildhoodpain.org)

Gejala pada sebagian anak dimulai setelah adanya peristiwa pemicu yang bisa termasuk trauma fisik, pembedahan, infeksi, atau stres psikologis yang berkepanjangan. Sementara pada anak-anak lain, gejala secara bertahap terjadi dari waktu ke waktu tanpa peristiwa pemicu tunggal.

Melansir Mayo Clinic, anak-anak dengan fibromialgia mungkin mengembangkan gejala seperti:

  • Nyeri yang meluas: nyeri terkait fibromialgia sering digambarkan sebagai sakit tumpul yang berlangsung setidaknya selama tiga bulan pada bagian tubuh. Nyeri disebut meluas ketika telah terjadi di kedua sisi tubuh, yakni di atas dan di bawah pinggang.
  • Sakit kepala: sebagian besar anak dengan fibromialgia sering mengalami sakit kepala.
  • Gangguan tidur: anak bisa butuh waktu yang lebih lama untuk tertidur dibanding anak-anak lainnya. Saat tidur sekalipun, banyak anak yang mengalami kesulitan mempertahankan kualitas tidur yang baik dan tidak jarang mereka terbangun pada malam hari.
  • Kelelahan: anak dengan fibromialgia sering terbangun dari tidur dengan keadaan lelah meski tidurnya cukup. Sejumlah pengidap juga memiliki gangguan tidur lain, seperti sindrom kaki gelisah.
  • Masalah lain: beberapa anak mungkin juga mengalami nyeri atau kram di perut bagian bawah yang disertai dengan konstipasi atau diare. Anak juga bisa mengalami kesulitan dalam memperhatikan atau konsentrasi, juga berpotensi mengalami depresi dan kecemasan.

3. Faktor risiko

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, PengobatanRemaja berjenis kelamin perempuan lebih sering alami juvenile fibromyalgia. (freepik.com/master1305)

Secara umum, beberapa faktor yang meningkatkan risiko juvenile fibromyalgia menurut Boston Children’s Hospital adalah:

  • Jenis kelamin: diperkirakan bahwa sekitar 9 dari 10 pasien fibromialgia adalah perempuan.
  • Usia: umumnya fibromialgia pada anak terjadi antara usia 11 hingga 15 tahun dan jarang terjadi pada anak usia di bawah 4 tahun.
  • Riwayat keluarga: memiliki orangtua atau saudara yang memiliki fibromialgia atau gangguan nyeri serupa, misalnya sindrom nyeri myofascial, akan menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi mengalami fibromialgia. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa sekitar sepertiga dari anak-anak yang ibunya menderita fibromialgia juga mengalami gangguan tersebut.
  • Penyakit dan masalah kesehatan lain: penelitian menemukan bahwa sekitar 25 persen orang dengan penyakit autoimun seperti lupus, berbagai jenis radang sendi, dan lainnya bisa mengembangkan fibromialgia. Stres fisik atau psikologis, kebiasaan tidur yang buruk, dan kurangnya latihan fisik juga telah dikaitkan dengan risiko fibromialgia yang lebih tinggi.

Baca Juga: Levonorgestrel/Etinil Estradiol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

4. Diagnosis

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatanilustrasi tes darah (americansforbgu.org)

Dulu, diagnosis untuk anak-anak dengan fibromialgia sedikit berbeda dengan diagnosis pada orang dewasa. Dokter akan memeriksa titik-titik tertentu pada tubuh pasien untuk melihat berapa banyak nyeri saat pemeriksaan nyeri tekan dilakukan. Namun, pedoman yang lebih baru tidak lagi memerlukan uji titik tekan tersebut.

Saat ini, diagnosis juvenile fibromyalgia dapat dibuat dengan menggunakan pedoman orang dewasa, apabila anak tersebut telah mengalami nyeri yang meluas ke seluruh tubuh selama setidaknya tiga bulan.

Dokter juga mungkin akan memesan tes darah atau rontgen untuk membantu mengidentifikasi masalah lain yang berpotensi menjadi penyebab dari gejala terjadi.

5. Pengobatan

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatanilustrasi remaja berkonsultasi dengan psikolog (raisingchildren.net.au)

Seperti yang dijelaskan di laman Johns Hopkins Medicine, fibromialgia pada anak dan remaja dapat memengaruhi fisik, mental, maupun emosional mereka. Maka dari itu, perawatan juvenile fibromyalgia bisa berbeda tergantung kebutuhan dan kondisi. Pasien bisa dirawat oleh spesialis nyeri, psikolog, dan terapis fisik.

Tujuan utama perawatan adalah membantu anak kembali ke fungsi normal sehari-hari, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kualitas tidur mereka.

Sejumlah obat-obatan seperti obat antinyeri yang dijual bebas atau antidepresan mungkin diperlukan sesuai kondisi pasien anak atau remaja.

Dalam terapi fisik, anak akan dilatih untuk meregangkan otot guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran kardiovaskular. Latihan harian harus dilakukan bahkan saat anak sedang mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di daerah yang terkena.

Latihan aerobik secara teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah, memperbaiki gejala peredaran darah, dan meningkatkan fungsi fisik, termasuk kekuatan, daya tahan, pengondisian, keseimbangan, dan fleksibilitas.

Sementara itu, psikolog atau psikiater bisa mengatasi kondisi seperti kecemasan atau depresi yang mungkin dialami anak sebagai akibat dari nyeri yang mereka rasakan. Psikolog juga akan membantu anak mengurangi rasa takut akan nyeri serta membantu mengembangkan strategi koping yang baik untuk mengelola nyeri.

6. Prospek jangka panjang

Juvenile Fibromyalgia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Pengobatanilustrasi remaja dengan fibromyalgia (freepik.com/diana.grytsku)

Kebanyakan pasien juvenile fibromyalgia mampu mengalami perbaikan gejala. Sejumlah pasien mungkin memerlukan evaluasi kesehatan beberapa tahun setelah tidak lagi mengalami gejala fibromialgia. Hanya saja, kondisi ini sering datang dan pergi sepanjang hidup pasien, sehingga terdapat potensi kekambuhan.

Dilansir Cincinnati Children’s, anak dengan fibromialgia perlu selalu memperhatikan pola tidur, olahraga, dan tingkat stres mereka agar dapat mengelola gejala fibromialgia. Menjalankan gaya hidup yang seimbang akan membuat pasien juvenile fibromyalgia mampu menjalani hidup yang bahagia dan sehat.

Nyeri dan gangguan tidur pada juvenile fibromyalgia bisa sangat mengganggu anak dalam beraktivitas sehari-hari. Kadang, mereka dapat mengalami depresi dan kecemasan akibat gejala yang dialami. Oleh karenanya, selain gejala fisik, orangtua juga harus memperhatikan kondisi mental anak.

Baca Juga: Zoofobia: Jenis, Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya