Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

Penyebabnya bisa berawal dari alergi 

Pernahkah kamu merasakan sakit di sekitar kepala dan di area wajah? Kalau pernah, bisa jadi itu karena adanya pembengkakan akibat infeksi pada rongga sinus, yang kemudian memicu inflamasi. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah sinusitis.

Dilansir Medscape, ada lebih dari 30 juta orang di Amerika Serikat yang mengalami sinusitis setiap tahunnya. Ini menjadi hal yang cukup umum, mengingat kondisinya yang dapat dipicu oleh faktor lingkungan dan cuaca.

Seseorang dengan sinusitis biasanya akan mengalami kesulitan dalam beraktivitas akibat gejala yang ditimbulkan. Untuk dapat mengatasinya, mari simak artikel berikut ini, dilansir Mayoclinic dan Cleveland Clinic.

1. Bagaimana sinusitis bisa terjadi?  

Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannyailustrasi sinusitis (www.mayoclinic.com)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sinusitis terjadi akibat adanya infeksi pada rongga sinus. Tak seperti flu, kondisi ini bisa berlangsung lama dan semakin parah jika tidak ditangani.

Rongga sinus sendiri merupakan ruang berisi udara yang terdapat di sekitar hidung, yakni di tulang pipi, di antara kedua mata, dan di sekitar kening. Kegunaan utamanya yaitu memproduksi sedikit lapisan lendir guna menjaga kelembapan, serta melindungi hidung dari mikroorganisme, debu, dan kotoran.

Apabila rongga ini terisi banyak cairan, maka akan berpotensi menjadi tempat tumbuhnya mikroorganisme yang dapat menginfeksi dan menyebabkan sinusitis.

2. Penyebab sinusitis  dan faktor risiko

Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannyailustrasi alergi (freepik.com/user18526052)

Sinusitis bisa dialami oleh siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Namun demikian, orang dengan riwayat alergi pernapasan, polip pada hidung, asma, infeksi gigi, tumor, kelainan sistem imun, serta orang yang memiliki struktur tulang hidung berbeda akan lebih rentan untuk mengalaminya.

Rokok juga menjadi faktor eksternal penyebab sinusitis. Ini karena asap yang melalui saluran pernapasan dapat memicu infeksi, serta memperparah sinusitis yang telah dialami. Sementara itu, bagi anak-anak, risiko sinusitis bisa meningkat apabila minum dengan posisi berbaring.

3. Gejala yang paling menonjol adalah rasa sakit di sekitar dahi dan pipi  

Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannyailustrasi skit kepala (freepik.com/Freepik)

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin dialami orang dengan sinusitis, antara lain:

  • Adanya inflamasi pada rongga hidung
  • Terdapat lendir pada hidung
  • Hidung tersumbat, hingga sulit bernapas
  • Sakit pada sekitar dahi, mata, dan pipi, serta terasa lunak jika ditekan
  • Sakit pada kepala dan telinga, atau rahang bagian atas, mirip seperti sakit gigi
  • Napas beraroma
  • Leher kaku
  • Demam

Jangka waktu munculnya gejala-gejala di atas dapat mengindikasikan jenis sinusitis yang dialami. Jenis tersebut diantaranya:

Acute bacterial sinusitis

Jenis ini ditandai dengan gejala yang mulai membaik, kemudian meningkat jadi semakin parah. Gejalnya berupa pilek, hidung tersumbat, serta sakit pada wajah yang berlangsung hingga lebih dari 10 hari.

Chronic sinusitis

Sinusitis kronis berlangsung dengan jangka waktu yang lebih lama. Biasanya ditandai dengan hidung tersumbat, kering, sakit pada wajah, dan penurunan indra panciuman yang dapat berlangsung hingga 12 minggu.

Subacute sinusitis

Subacute sinusitis merujuk pada kondisi sinusitis dengan gejala yang berlangsung antara 4-12 minggu.

Recurrent acute sinusitis

Istilah ini digunakan ketika gejala sunisitis muncul hingga 4 kali dalam setahun, dan setiap kali muncul akan mereda kurang dari 2 minggu.

Baca Juga: 5 Minyak Esensial untuk Meredakan Sinusitis

4. Upaya penanganan yang bisa dilakukan

Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannyailustrasi pemeriksaan kesehatan (freepik.com/pressfoto)

Sinusitis dapat betul-betul diketahui setelah melalui pemeriksaan dokter. Untuk memastikannya, beberapa pengecekan pada area THT akan dilakukan, termasuk memasukkan saluran panjang dengan instrumen optik melalui hidung, serta melakukan CT scan jika diperlukan.

Orang dengan infeksi ringan biasanya akan dianjurkan untuk minum air putih dan mengonsumsi obat flu dan alergi, serta decongestants.

Sementara itu, sinusitis yang berlangsung lama atau sudah kronis, umumnya dianjurkan menggunakan semprotan hidung anti inflamasi, mencuci hidung dengan larutan saline, serta mengonsumsi antihistamin dan obat-obatan lain untuk meredakan gejala dan pembengkakan.

5. Cara pencegahan

Sinusitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannyailustrasi menjaga kebersihan (unsplash.com/CDC)

Meski tampaknya sulit dicegah, namun tetap ada upaya-upaya yang bisa dilakukan agar tehindar dari sinusitis. Berikut ini cara-cara untuk mencegahnya:

  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang mengalami flu untuk menghindari risiko infeksi pernapasan
  • Mengendalikan alergi yang dimiliki, sebab hal ini juga bisa berdampak pada infeksi pernapasan
  • Mencuci tangan menggunakan air dan sabun
  • hindari  asap rokok dan polusi udara
  • Jaga ruangan agar tetap lembab dengan menggunakan humidifier

Menangani sinusitis akan sulit jika dilakukan sendiri. Jika mengalami gejalanya, segera konsultasikan dengan dokter THT, serta jangan malas untuk selalu menjaga kebersihan dan serta mengonsumsi makanan sehat.

Baca Juga: Jangan Lakukan 5 Hal Berikut Jika Tidak Ingin Terkena Sinusitis

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya