Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan

Merasa gelisah dan kecenderungan bergerak adalah cirinya

Akathisia adalah efek samping penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan dorongan secara tidak terkendali untuk menggerakkan anggota tubuh.

Orang yang mengalaminya sering kali kesulitan mempertahankan posisi diam, sehingga banyak di antara mereka yang menunjukkan kegelisahan sepanjang waktu, jalan mondar-mandir, atau menggerakkan kaki secara intens.

Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang memulai suatu pengobatan, khususnya terkait masalah kesehatan mental. Dokter meyakini jika obat antipsikotik yang digunakan untuk mengelola gejala depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia bisa memunculkan akathisia.

Berikut ini akan dijelaskan informasi seputar pengertian, jenis, gejala, diagnosis, dan perawatan akathisia.

1. Apa itu akathisia?

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi seseorang mengalami akathisia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kata "akathisia" berasal dari bahasa Yunani, "akathemi" yang berarti tidak pernah duduk. Sementara itu, merujuk pada keterangan dalam panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition (DSM-5), akathisia adalah sindrom neuropsikiatri atau gangguan gerak yang ditandai dengan perasaan gelisah dan ketidakmampuan untuk berdiam diri dalam waktu yang wajar.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, akathisia dapat muncul sebagai efek samping penggunaan jangka panjang obat antipsikotik.

Dilansir Verywell Mind, akathisia menjadi salah satu efek samping paling umum pada pasien yang mengonsumsi obat antipsikotik dengan persentase sebanyak 15 sampai 45 persen.

Namun, menurut studi dalam jurnal Current Neuropharmacology tahun 2017, akathisia dapat menjadi sesuatu yang sulit dipahami oleh penderitanya, karena itu berdampak pula pada proses diagnosis yang dilakukan oleh dokter.

2. Jenis

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi konsumsi obat antipsikotik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Akathisia terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan onset atau waktu permulaan suatu gejala dirasakan dan durasi keberlangsungannya. Tiga jenis akathisia tersebut mencakup:

  • Akathisia akut: Berkembang setelah mengonsumsi obat antipsikotik dan berlangsung kurang dari 6 bulan.
  • Akathisia kronis: Berlangsung lebih dari 6 bulan setelah mengonsumsi obat antipsikotik.
  • Akathisia tardif: Berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah mengonsumsi obat antipsikotik.
  • Withdrawal akathisia: Terjadi dalam waktu enam minggu setelah menghentikan atau mengganti obat antipsikotik.

Baca Juga: Normalkah Sering Berkeringat saat Tidur? Ini Penjelasan Medisnya!

3. Tanda dan gejala

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi berjalan mondar-mandir di rumah (pexels.com/Jack Sparrow)

Aspek utama yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami akathisia adalah perasaan gelisah dan dorongan untuk terus bergerak. Tanda dan gejala dapat termanifestasi menjadi:

  • Panik
  • Cemas
  • Rasa tidak sabar
  • Meningkatnya iritabilitas

Individu dengan akathisia yang merasa gelisah terkadang mencoba meminimalkannya dengan bergerak, seperti mondar-mandir, mengetuk-ngetuk kaki, menyilangkan kaki sembari duduk, berjalan sambil mengangkat lutut tinggi-tinggi (mirip orang yang sedang melakukan aktivitas baris-berbaris), atau menggoyang-goyangkan tubuh saat berdiri.

4. Penyebab

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi obat antipsikotik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Para ahli berspekulasi jika obat antipsikotik dapat memblokir area otak yang sensitif terhadap dopamin. Salah satu aspek yang berkaitan dengan dopamin adalah gerak. Dengan demikian, individu yang terdampak bisa mengalami gangguan dalam mengontrol laju pergerakan.   

Adapun obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko akathisia di antaranya adalah klorpromasin, haloperidol, perfenazin, dan flupentixol. Di samping itu, ada kategori obat antipsikotik jenis atipikal yang juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan akathisia, seperti olanzapin, risperidon, ziprasidon, quetiapin, dan paliperidon.

Perlu juga dipahami, tidak hanya kategori obat-obatan di atas yang bisa memicu akathisia. Pasalnya, obat jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), obat penenang sebelum operasi, obat antimual, atau obat yang digunakan untuk mengobati vertigo juga bisa memengaruhi seseorang dalam mengembangkan kondisi tersebut.

5. Diagnosis

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi diagnosis akathisia (pexels.com/cottonbro)

Pada tahap pemeriksaan, dokter akan melakukan peninjauan komprehensif terhadap riwayat kesehatan pasien yang diduga mengembangkan akathisia. Peninjauan ini termasuk gejala yang ditunjukkan, waktu kemunculan gejala, dan obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, dokter juga melakukan pengamatan terhadap tanda dan gejala yang ditunjukkan pasien.

Mengingat tanda dan gejala akathisia punya kemiripan dengan diskinesia tardif, sindrom kaki gelisah, atau gangguan suasana hati lainnya, maka hanya dokter yang bisa menentukan diagnosis secara akurat. Biasanya tes tambahan diperlukan, seperti tes darah atau tes perilaku untuk mengesampingkan kondisi lain.

6. Perawatan

Akathisia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Akathisia yang tidak mendapatkan perawatan secara optimal bisa meningkatkan risiko perilaku psikotik. Untuk itu, perlu perawatan yang tepat dengan tahap awal yaitu mengevaluasi obat-obatan yang diduga menjadi penyebab akathisia.

Dokter mungkin akan memberi obat tambahan seperti obat antivirus, tekanan darah, antikolinergik, atau vitamin B6. Penelitian dalam jurnal Psychiatric Annals tahun 2014 menunjukkan bahwa penggunaan vitamin B6 dapat membantu mengelola akathisia.

Meskipun bukan penyakit yang berdiri sendiri, akathisia tetap perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Akathisia yang tidak terkendali akan memperparah kondisi mental penderitanya. Di samping itu, rentan juga untuk memunculkan pikiran untuk mengakhiri hidup karena mungkin merasa frustrasi dengan perasaan gelisah yang dirasakan.

Baca Juga: 6 Fakta Husband Stitch, Jahitan Ekstra setelah Persalinan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya