Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Menimbulkan bercak cokelat atau hitam di kulit

Tinea nigra adalah jenis infeksi langka yang disebabkan oleh jamur Hortaea werneckii. Kondisi ini menyebabkan kemunculan bercak cokelat atau hitam pada permukaan kulit yang terdampak.

Kondisi ini biasanya memengaruhi area ekstremitas, seperti telapak tangan dan telapak kaki. Kendati demikian, infeksi jenis ini cenderung tidak membahayakan kesehatan secara signifikan. Orang-orang yang berisiko terkena tinea nigra adalah mereka yang menetap di daerah tropis atau subtropis.

1. Gejala

Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tinea nigra (ajtmh.org/The American Society of Tropical Medicine and Hygiene 90, 6; 10.4269/ajtmh.13-0394)

Sebagian besar kasus tinea nigra tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal yang ekstrem. Beberapa orang yang terkena infeksi jamur ini mungkin mengembangkan gejala khusus, seperti:

  • Kemunculan bercak cokelat atau hitam yang menyerupai noda di permukaan kulit.
  • Lebih sering memengaruhi area telapak tangan, tetapi bisa juga muncul pada telapak kaki. Ini sesuai dengan penelitian dalam jurnal Studies in Mycology yang mengungkap bahwa 19 dari 22 partisipan mengembangkan bercak tinea nigra di telapak tangan, sementara 3 partisipan mengalaminya di area kaki.
  • Biasanya muncul pada satu area, telapak tangan, atau telapak kaki.
  • Bercak mirip noda umumnya rata dengan batas tertentu.
  • Pertumbuhan lesi cenderung lambat.

2. Penyebab

Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tangan bermain pasir di pantai (pexels.com/Krisp Cut)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tinea nigra disebabkan oleh infeksi jamur jenis Hortaea werneckii. Ini termasuk Phaeoannellomyces werneckii, Exophiala werneckii, dan Cladosporium werneckii.

Jamur dapat menyusup masuk ke dalam kulit melalui luka terbuka. Selain itu, kondisi kulit yang basah, lembap, atau berkeringat memungkinkan perkembangan jamur ini kian pesat. Inilah alasan kenapa jamur jenis Hortaea werneckii lebih sering menginfeksi area telapak tangan atau telapak kaki.

Menurut studi dalam Dermatology Online Journal, lesi kulit yang mengindikasikan tinea nigra diperkirakan muncul sekitar dua sampai tujuh minggu setelah kulit terpapar jamur. Sementara itu, orang yang lebih berisiko mengembangkan tinea nigra adalah perempuan berusia di bawah 20 tahun, berdasarkan laporan dalam jurnal Anais Brasileiros de Dermatologia.

Baca Juga: Palmar Erythema: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi wanita sedang mendapatkan treatment untuk kulit (pexels.com/RODNAE Productions)

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat kesehatan pasien secara komprehensif. Selain itu, dokter juga mengidentifikasi riwayat perjalanan terakhir yang dilakukan pasien, misalnya liburan. Ini mungkin akan berkaitan dengan paparan jamur Hortaea werneckii dari daerah tropis atau subtropis.

Tes lainnya yang mungkin akan dilakukan meliputi:

  • Tes kultur: Salah satu prosedur diagnosis untuk membantu mendeteksi perkembangan mikroorganisme termasuk jamur dalam darah. Apabila hasil laboratorium menunjukkan Hortaea werneckii, ini berarti tes menunjukkan positif tinea nigra.
  • Biopsi kulit: Termasuk prosedur diagnosis dengan melibatkan pengambilan sampel sebagian jaringan kulit untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Biopsi kulit dilakukan untuk mengesampingkan kondisi lain, misalnya kanker kulit.

4. Pengobatan

Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mengoleskan krim atau salep (netdoctor.co.uk)

Untuk mengobati tinea nigra, dokter biasanya akan meresepkan krim antijamur untuk dioleskan pada bercak cokelat atau hitam di kulit. Dalam beberapa kasus, individu yang terdampak mungkin juga memerlukan obat antijamur oral. Ini dilakukan terlebih jika lesi yang muncul sangat besar dan/atau krim antijamur tidak bekerja secara optimal.

Apabila infeksi sudah sembuh namun masih ada noda cokelat atau hitam di kulit, hal ini dapat diatasi dengan pemberian obat keratolitik, misalnya asam salisilat. Obat ini memiliki fungsi untuk menghaluskan permukaan kulit kasar dan menghilangkan sel-sel kulit mati.

5. Pencegahan

Tinea Nigra: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi cuci tangan (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Seseorang dapat meminimalkan risiko terkena tinea nigra dengan menghindari paparan pemicu, seperti tanah, produk kompos, atau tempat lain di mana jamur Hortaea werneckii tumbuh. Di samping itu, penting juga untuk memahami dan mengelola kondisi diri terkait produksi keringat berlebih atau hiperhidrosis.

Beberapa strategi sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah tinea nigra termasuk:

  • Menerapkan cuci tangan dengan baik secara teratur.
  • Menggunakan sarung tangan ketika sedang bekerja di taman atau di kebun.
  • Memakai alas kaki saat berjalan di tempat umum.
  • Mengganti kaus kaki secara teratur, terlebih ketika basah.
  • Melakukan perawatan pada luka terbuka sebelum melakukan aktivitas di luar rumah.

Tinea nigra bukan termasuk kondisi medis serius. Kebanyakan orang yang terdampak mengalami gejala berupa kemunculan bercak mirip noda berwarna cokelat atau hitam, dan area yang paling sering terdampak adalah telapak tangan atau telapak kaki.

Meskipun tidak berbahaya, tetapi gejala tinea nigra mirip dengan beberapa masalah kulit lainnya. Jadi, penting bagi siapa pun yang merasa mengembangkan gejala tinea nigra untuk berkonsultasi kepada dokter. Melalui serangkaian prosedur diagnosis, dokter akan membantu mengidentifikasi kondisi tersebut dan memberikan pengobatan yang tepat sasaran.

Baca Juga: Kolera: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya