ilustrasi anatomi jantung (freepik.com/brgfx)
Jantung yang membengkak bisa disebabkan oleh kondisi yang memaksa jantung memompa darah lebih keras dari biasanya, atau yang merusak otot jantung. Jantung terkadang bisa menjadi lebih besar dan lebih lemah karena alasan yang tidak diketahui. Kondisi ini dikenal dengan kardiomegali idiopatik.
Dilansir Healthline, penyebab paling umum dari pembesaran jantung yaitu penyakit jantung iskemik dan tekanan darah tinggi.
Penyakit jantung iskemik terjadi saat arteri menyempit, yang disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di arteri, mencegah darah masuk ke jantung. Selain itu, memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg berisiko lebih besar untuk mengalami pembengkakan jantung.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan pembesaran jantung termasuk:
- Penyakit katup jantung: Empat katup di jantung manusia menjaga aliran darah ke arah yang benar. Jika katup rusak karena kondisi seperti demam reumatik, infeksi (endokarditis infeksi), gangguan jaringan ikat detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), cacat jantung, pengobatan tertentu, atau pengobatan radiasi untuk kanker, maka jantung bisa membesar.
- Kardiomiopati: Penyakit jantung ini membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring perkembangannya, jantung kemungkinan akan membesar untuk mencoba memompa lebih banyak darah.
- Serangan jantung: Selama serangan jantung, aliran darah ke bagian jantung diblokir sepenuhnya. Kekurangan darah yang kaya akan oksigen bisa merusak otot jantung.
- Tekanan darah tinggi di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru (hipertensi pulmonal): Jantung kemungkinan perlu memompa darah lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Akibatnya, sisi jantung dapat membesar.
- Cairan di sekitar jantung (efusi perikardial): Akumulasi cairan di kantung yang berisi jantung, bisa menyebabkan jantung tampak membesar pada foto rontgen dada.
- Arteri yang tersumbat di jantung (penyakit arteri koroner): Dalam kondisi ini, plak lemak di arteri jantung menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang bisa mengakibatkan serangan jantung. Saat satu bagian otot jantung mati, maka jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan darah yang cukup ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkannya jadi membesar.
- Jumlah sel darah merah rendah (anemia): Anemia merupakan suatu kondisi tidak adanya cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan. Anemia kronis yang tidak mendapat pengobatan bisa menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur, sehingga menyebabkan jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah.
- Penyakit tiroid: Kelenjar tiroid memproduksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Baik produksi berlebih (hipertiroidisme) maupun produksi yang kurang ( hipotiroidisme), hormon-hormon ini bisa memengaruhi detak jantung, ukuran jantung, dan tekanan darah.
- Zat besi yang berlebihan di dalam tubuh (hemokromatosis): Merupakan kelainan saat tubuh tidak bisa memetabolisme zat besi dengan benar, sehingga menyebabkannya menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan ventrikel kiri membesar akibat melemahnya otot.
- Penyakit langka yang bisa memengaruhi jantung seperti amiloidosis: Adalah kondisi saat protein abnormal beredar di dalam darah dan bisa disimpan di dalam jantung, sehingga mengganggu fungsi jantung dan membuatnya membesar.
- Irama jantung yang tidak teratur (aritmia): Jika seseorang memiliki detak jantung tidak teratur, alih-alih berdetak seperti pola lub-dub yang biasa, jantung berdebar atau berdetak terlalu lambat atau cepat. Irama jantung yang tidak teratur bisa menyebabkan cadangan darah di jantung yang nantinya akan merusak otot.
- Kondisi bawaan: Kardiomegali kongenital merupakan kelainan jantung yang dialami sejak lahir. Cacat jantung bawaan yang menyebabkan gejala ini yaitu: cacat septum atrium (lubang di dinding yang memisahkan dua ruang atas jantung), koarktasio aorta (penyempitan aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh), patent ductus arteriosus (sebuah lubang di aorta), anomali Ebstein (masalah pada katup yang memisahkan dua bilik kanan jantung, dan tetralogy of Fallot (kombinasi cacat lahir yang mengganggu aliran normal darah melalui jantung).
Jantung yang membesar juga bisa terjadi karena penyebab lainnya, seperti:
- Penyakit paru-paru, termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Miokarditis.
- Penyakit jaringan ikat seperti skleroderma.
- Penggunaan narkoba dan alkohol.
- Riwayat keluarga dengan pembesaran jantung atau kardiomiopati.