Acebutolol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis dan Efek Samping

Beta blocker guna mengurangi tekanan darah tinggi

Acebutolol adalah obat yang berfungsi mengobati tekanan darah tinggi. Selain itu, acebutolol juga diberikan guna perawatan dan mengobati masalah irama jantung tertentu (aritmia ventrikel).

Kondisi kesehatan tersebut wajib untuk segera mendapat perawatan. Karena jika tidak segera diobati, tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan kerusakan jantung, otak, pembuluh darah, dan organ vital lainnya.

Baca Juga: Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping 

1. Manfaat

Serupa dengan jenis obat beta-blocker lainnya, ahli medis juga akan meresepkan acebutolol untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur. Obat acebutolol berperan dengan menghalangi (block) reseptor tertentu agar tidak diaktifkan oleh hormon pemicu. 

Nonaktifnya reseptor memberikan dampak relaksasi bagi pembuluh darah dan melambatkan detak jantung. Hasilnya, ketegangan dalam saluran darah berkurang, aliran darah semakin lancar dan tekanan darah dapat menurun.  

Salah satu nama dagang acebutolol yakni merek Sektral dan obat generik dengan fungsi serupa. Penggunaan acebutolol dapat dikombinasikan dengan obat lain sesuai resep dokter dan tidak dapat digunakan secara bebas. 

2. Peringatan

Acebutolol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis dan Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/myriam zilles)

Konsultasi adalah hal utama yang wajib kamu lakukan apabila mendapatkan resep acebutolol. Beri tahukan pada dokter apabila memiliki jenis alergi tertentu pada makanan, bahan pengawet, atau lainnya. Pun sampaikan apabila sedang mengonsumsi obat migrain, diabetes, dan obat lain baik medis atau herbal.

Healthline membeberkan beberapa kondisi kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus sebelum mengonsumsi acebutolol yakni:

  • Asma atau COPD. Pasien dengan riwayat penyakit pernapasan tidak boleh mengonsumsi acebutolol atau hanya dalam dosis kecil. Karena dapat mempersempit reseptor pernapasan.
  • Diabetes. Acebutolol dapat menyembunyikan gejala gula darah rendah sehingga lebih sulit mengontrol tekanan gula darah pada penderita diabetes.
  • Pemilik sirkulasi darah buruk bisa semakin mengurangi tekanan darah dan mengurangi aliran darah hingga tahap ekstrem
  • Hipertiroidisme. Menghentikan konsumsi acebutolol secara mendadak pada seseorang yang memiliki tiroid terlalu aktif dapat menyebabkan badai tiroid.
  • Gangguan ginjal dan hati. Acebutolol dapat mengendap pada ginjal dan hati yang bermasalah. Akibatnya, efek samping buruk akan lebih besar terjadi.

Acebutolol dapat menyebabkan efek samping mengantuk. Hindari mengendarai kendaraan bermotor setelah mendapatkan dosis obat acebutolol. Kamu perlu menunggu beberapa waktu untuk mengetahui sejauh mana obat ini memberikan dampak kantuk pada tubuh. 

Tidak ada aturan khusus terkait pembuangan obat acebutolol. Hanya saja hindari membuang obat dengan melarutkannya ke toilet. Jika ada opsi pengembalian kembali obat, maka akan lebih baik agar tidak disalahgunakan. 

3. Interaksi

Acebutolol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis dan Efek Sampingilustrasi obat-obatan (pexels.com/pixabay)

Acebutolol dapat berinteraksi dengan jenis obat lain. Maka dari itu, penting untuk memberitahukan pada dokter apabila ada obat selain acebutolol yang sedang kamu konsumsi. Beberapa jenis obat yang bereaksi dengan obat terkait adalah:

  • Obat pereda nyeri atau NSAID (termasuk sejenis diklofenak, etodolac, ibuprofen) dapat mengurangi efektivitas acebutolol.
  • Dekongestan hidung fenilefrin dan pseudoefedrin. Karena obat ini menggunakan reseptor, maka besar kemungkinan ikut terblokir oleh acebutolol sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya
  • Reserpin atau obat pengobatan tekanan darah tinggi. Penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menyebabkan efek tekanan darah dan detak jantung rendah

4. Dosis

Acebutolol baik obat merek maupun generik tersedia dalam dua takaran obat yakni 200 mg dan 400 mg dan digunakan secara oral. Mims memberikan panduan pemberian besar dosis tergantung pada kondisi kesehatan, jenis penyakit, serta usia penderita. 

Dosis acebutolol untuk tekanan darah tinggi (hipertensi)

  • Usia dewasa 18-64 tahun: dosis awal 400 mg satu kali sehari atau 200 mg dua kali sehari. Dokter dapat meningkatkan meningkatkan dosis hingga 600 mg yang dibagi menjadi dua kali minum sehari. Takaran rekomendasi harian berkisar antara 400 hingga 800 mg per hari. 
  • Usia dewasa >65 tahun: kondisi kesehatan memungkinkan pasien mendapatkan dosis lebih rendah dengan aturan minum berbeda. 

Dosis acebutolol untuk detak jantung tidak teratur (aritmia)

  • Usia dewasa 18-64 tahun: dosis awal yang wajar yakni 200 mg untuk dua kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis hingga 600 mg diminum dua kali sehari. Rekomendasi rata-rata dosis berada antara 600-1200 mg per hari.
  • Usia dewasa >65 tahun: kondisi kesehatan memungkinkan pasien mendapatkan dosis lebih rendah dengan aturan minum berbeda. Maksimal pemberian dosis bagi pasien senior adalah 800 mg.

Belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan acebutolol pada anak-anak. Oleh karenanya, acebutolol tidak boleh diresepkan pada individu berusia kurang dari 18 tahun. 

Apabila terlewat jadwal meminum obat, cukup abaikan dan tunggu waktu minum obat berikutnya. Menggandakan dosis obat akan membuka kemungkinan overdosis yang membahayakan nyawa. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, baik ketika kontrol kesehatan maupun secara mandiri di rumah.

5. Efek samping

Acebutolol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis dan Efek Sampingilustrasi sakit kepala (pexels.com/cottonbro)

Dilansir dari Medlineplus, pemberian acebutolol dapat menimbulkan efek samping. Jenis efek samping wajar yang mungkin terjadi saat awal mengonsumsi obat ini termasuk timbulnya pusing, rasa lelah berlebih, sakit kepala, sembelit, dan nyeri otot. 

Umumnya, efek tersebut tidak bertahan lama dan berangsur berkurang saat tubuh telah terbiasa dengan takaran obat. Jika tidak kunjung hilang lebih dari dua minggu, konsultasikan pada dokter.

Acebutolol juga dapat menyebabkan efek samping serius yang sangat jarang ditemui. Apabila mengalami hal-hal di bawah ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan dan antisipasi medis.

  • Tekanan darah sangat rendah: pusing, kehilangan kesadaran
  • Detak jantung melambat: kelelahan, pusing
  • Sirkulasi darah yang buruk: muncul kebiruan pada jari kaki atau tangan
  • Systemic lupus erythematosus (SLE): ruam parah, sariawan, kelelahan, nyeri dalam waktu lama

Efek samping serius acebutolol dapat muncul beberapa waktu setelah mengonsumsi obat. Pemantauan jangka panjang penggunaan obat mungkin akan dilakukan guna mengurangi risiko kesehatan lainnya. 

Baca Juga: Ambroxol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya