Acitretin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Konsultasi ke dokter dulu sebelum minum Acitretin, ya!

Acitretin adalah obat jenis retinoid yang termasuk senyawa alami dan sintetis. Retinoid memiliki peran serupa vitamin A yakni mengatur daya tahan tubuh, mempengaruhi pertumbuhan sel hingga diferensiasi.

Vitamin A juga membantu proliferasi atau pengulangan siklus sel dan memaksimalkan perkembangan embrio. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Acitretin atau Asitretin di bawah ini, yuk!

1. Manfaat

Sebagaimana disebutkan di atas, Acitretin yang merupakan retinoid memiliki peran serupa dengan vitamin A. Dibanding senyawa sejenis, Acitretin relatif larut dalam air dan memiliki lebih sedikit deposisi di jaringan adiposa.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui penggunaan Acitretin sebagai obat psoriasis, baik untuk psoriasis tipe plak parah, pustular umum, maupun pustular lokal. Acitretin juga boleh digunakan untuk terapi kombinasi dengan ultraviolet (UVA dan UVB), siklosporin, dan terapi biologis. 

Melalui izin tersebut, ini membuktikan bahwa Acitretin mendatangkan manfaat untuk pengobatan masalah kulit, termasuk mengatasi psoriasis, yakni pertumbuhan abnormal pada kulit yang menimbulkan bercak merah, menebal, hingga bersisik. 

Lebih lanjut, National Center of Biotechnology Information menjelaskan peran retinoid sebagai antiinflamasi imunologi, induksi apoptosis, dan menghambat perkembangan tumor.

2. Peringatan

Acitretin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi Acitretin atau Asitretin (pexels.com/Julie Viken)

Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai penggunaan Acitretin. Beri tahukan kepada dokter apabila kamu memiliki riwayat alergi, termasuk terhadap berbagai jenis retinoid lainnya. Pun, komunikasikan apabila sedang mengonsumsi obat lain karena Acitretin dapat memicu reaksi efek samping.

Informasikan juga ke dokter apabila kamu pernah mengalami beberapa kondisi dan riwayat penyakit, termasuk:

  • Konsumsi alkohol dalam jumlah besar.
  • Diabetes atau gula darah tinggi.
  • Masalah tulang belakang.
  • Penyakit sendi.
  • Depresi.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit jantung dan stroke.

Acitretin dapat memengaruhi kualitas air susu ibu (ASI). Maka dari itu, besar kemungkinan dokter tidak akan meresepkan obat ini kepada ibu menyusui. Ini juga berlaku untuk ibu hamil. Dilansir MedlinePlus, Acitretin dapat membahayakan janin sehingga ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat ini maupun berencana hamil dalam tiga tahun ke depan jika sedang mengonsumsinya.

Acitretin juga dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral progestin (minipill). Beri tahu dokter apabila berencana untuk hamil, sedang dalam masa menyusui, atau mengambil kontrasepsi jenis apa pun.

Selain itu, tidak disarankan untuk donor darah saat dalam masa pengobatan dengan Acitretin. Ini biasanya berlaku hingga tiga tahun setelah berhenti mengonsumsi obat retinoid.

Baca Juga: Prazosin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

3. Interaksi dengan obat lain

Dilansir WebMD, Acitretin dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang dalam terapi obat tertentu atau sedang mengonsumsi:

  • Metotreksat
  • St. John's wort 
  • Antibiotik tetrasiklin
  • Vitamin A dan jenis retinoid lainnya
  • Pil progesteron dosis rendah
  • Alkohol

Penggunaan Acitretin dengan antibiotik tetrasiklin dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala hebat hingga mual. Apabila ini terjadi, segera dapatkan perawatan gawat darurat.

Pemberian vitamin A dan jenis retinoid serupa lainnya justru sebaiknya dihindari. Sebabnya, terlalu banyak mengonsumsi obat sejenis dapat menimbulkan hipervitaminosis A atau kelebihan vitamin. 

Konsumsi pil progesteron dosis rendah (pil KB) bersamaan dengan Acitretin dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi. Maka dari itu, penggunaan keduanya dalam waktu bersamaan tidak disarankan. 

4. Dosis

Acitretin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi minum obat (pexels.com/Gustavo Fring)

Dosis pemberian Acitretin bisa berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan pasien. Adapun dosis pemberian Acitretin oral secara umum yakni:

1. Kondisi kesehatan: Psoriasis parah, lichen planus parah, dan iktiosis kongenital

Takaran minum awal resep Acitretin sebanyak 25 miligram (mg) atau 30 mg per hari dan dikonsumsi selama selama 2–4 minggu. Dokter akan melihat respons tubuh pasien terhadap pengobatan. Jika reaksinya baik, maka dosis dapat dinaikkan menjadi 25–50 mg setiap hari selama 6–8 minggu.

Dilansir MIMS, rekomendasi dosis maksimal adalah 75 mg per hari.

2. Kondisi kesehatan: penyakit Darier

Umumnya dosis awal sebanyak 10 mg per hari selama 2–4 minggu. Jika perlu, dokter akan meningkatkan dosis menjadi 25–50 mg per hari yang mana ini disesuaikan dengan respons pasien setelah mendapatkan evaluasi pasca pengobatan.

5. Efek samping

Perhatikan efek samping yang mungkin muncul setelah mendapatkan pengobatan Acitretin. Beberapa gejala wajar yang umum timbul di antaranya:

  • Pengelupasan kulit, kulit terasa kering, gatal-gatal, bersisik, pecah-pecah, melepuh, terasa lengket, atau infeksi.
  • Kuku jari tangan dan kaki rapuh atau lemah.
  • Ketombe dan rambut rontok.
  • Terbakar sinar matahari, muncul bau kulit tidak normal, dan keringat berlebih.
  • Perubahan tekstur rambut.
  • Mata terasa kering.
  • Kehilangan alis atau bulu mata.
  • Bibir pecah-pecah atau bengkak dan gusi bengkak atau berdarah.
  • Air liur berlebihan dan timbul sakit lidah, bengkak, atau melepuh.

Umumnya, beberapa gejala seperti pengelupasan kulit sifatnya hanya sementara. Segera hubungi dokter apabila gejala terasa mengganggu atau tidak hilang dalam beberapa hari.

Beberapa gejala efek samping serius juga dapat menjadi indikator tubuh tidak cocok dengan Acitretin. Segera cari pertolongan medis darurat apabila mengalami:

  • Penurunan penglihatan malam.
  • Demam dan sampai menggigil.
  • Pusing.
  • Sakit dan nyeri pada tulang atau sendi, nyeri otot, nyeri tekan, dan kelemahan.
  • Kesulitan bergerak.
  • Bengkak.
  • Penambahan berat badan secara tiba-tiba.
  • Tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah urine secara signifikan).

Acitretin juga dapat menimbulkan gejala alergi. Beberapa efek samping yang muncul akibat reaksi alergi antara lain ruam, gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan), pusing parah, hingga mengalami kesulitan bernapas.

Penggunaan tabir surya dan kaca mata saat menjalani pengobatan dengan Acitretin mungkin dianjurkan guna menghalau efek samping. Simpan obat dalam suhu ruangan yang jauh dari panas dan cahaya. Hindari membuang obat dengan melarutkannya ke dalam aliran air, ya!

Baca Juga: Ubrogepant: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Laili Zain
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya